Cempedak Artocarpus integer Thunb. Merr. Nangka Artocarpus heterophyllus Lmk.

5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 C12 :0 C14 :0 C15 :0 C16 :0 C16 :1 C17 :0 C18 :0 C 1 8: 1C is C18 :2 C18 :3 C20 :0 C20 :1 C22 :0 Gambar 41. Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji tengkawang tungkul

8. Suku Moraceae Genus Artocarpus

a. Cempedak Artocarpus integer Thunb. Merr.

Fraksi lipida pada biji cempedak memiliki wujud padat pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 12 macam asam lemak yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil kromatogram memberikan data bahwa lemak biji cempedak memiliki total asam lemak sebesar 53.49g100g minyak. Asam lemak yang memiliki persentase terbesar adalah asam linoleat C18:2 sebesar 46.22 per total asam lemak atau 24.71g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian ini tidak berbeda jauh dengan literatur, dimana pada data literatur komponen asam lemak mayor yang terdapat pada biji cempedak adalah asam linoleat dan asam palmitat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 23.46 per total asam lemak. R esp on d et ekto r Waktu retensi menit Berdasarkan struktur asam lemak, biji cempedak memiliki kandungan per total asam lemak: PUFA sebesar 49.64, kandungan asam lemak jenuh 23.26, dan kandungan MUFA sebesar 3.66. Asam lemak jenuhnya terdiri dari tujuh macam asam lemak dengan asam palmitat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji cempedak dapat dilihat pada Gambar 42. 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 C8 :0 C1 4 :0 C1 5 :0 C1 6 :0 C1 6 :1 C1 7 :0 C1 8 :0 C1 8 :1 C is C1 8 :2 C1 8 :3 C2 :0 C2 :1 C2 2 :0 Gambar 42. Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji cempedak

b. Nangka Artocarpus heterophyllus Lmk.

Fraksi lipida pada biji nangka memiliki wujud padat pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 11 macam asam lemak yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil kromatogram memberikan data bahwa lemak pada biji nangka Re sp on d et ekt o r Waktu retensi menit memiliki total asam lemak sebesar 53.69g100g minyak. Asam lemak yang memiliki persentase terbesar adalah asam linoleat C18:2 sebesar 57.77 per total asam lemak atau sebesar 31.01g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 7.07 per total asam lemak. Berdasarkan struktur asam lemak, biji nangka memiliki kandungan per total asam lemak: PUFA sebesar 62.78, kandungan asam lemak jenuh sebesar 29.28, dan kandungan MUFA sebesar 0.88. Asam lemak jenuhnya terdiri dari tujuh macam asam lemak dengan asam palmitat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari dua macam asam lemak, yaitu asam palmitoleat dan asam oleat. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji nangka dapat dilihat pada Gambar 43. 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 C8 :0 C1 4 :0 C1 5 :0 C1 6 :0 C1 6 :1 C1 7 :0 C1 8 :0 C 1 8: 1C is C1 8 :2 C1 8 :3 C2 :0 C2 2 :0 Gambar 43. Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji nangka Re sp on d et ekt o r Waktu retensi menit

9. Suku Euphorbiaceae