C. PROFIL STANDAR ASAM LEMAK
Pada penelitian ini, standar asam lemak standar eksternal yang digunakan adalah standar fatty acids methyl ester FAME campuran C8-C22,
sedangkan standar internal yang digunakan adalah asam margarat C17:0. Kromatogram dari standar asam lemak dapat dilihat pada Gambar 34. Waktu
retensi masing-masing standar asam lemak kemudian dijadikan acuan untuk identifikasi asam lemak pada sampel, sedangkan untuk kuantifikasinya
mengacu pada respond factor RF masing-masing standar asam lemak. Perhitungan respond factor dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Respond factor standar asam lemak
Asam Lemak Area A.
Lemak Kons. A.
Lemak Area SI
Kons. SI
RF Octanoic acid
C8:0 110161 1.902
214903 3.2
1.1595 Capric acid
C10:0 203080 3.192
214903 3.2
1.0556 Lauric acid
C12:0 445476 6.554
214903 3.2
0.9880 Tridecanoic acid
C13:0 208606 3.195
214903 3.2
1.0286 Myristic acid
C14:0 216847 3.194
214903 3.2
0.9892 Myristoleic acid
C14:1 116172 1.896
214903 3.2
1.0960 Pentadecanoic acid
C15:0 120409 1.896
214903 3.2
1.0575 Palmitic acid
C16:0 979720 12.978
214903 3.2
0.8896 Palmitoleic acid
C16:1 438845 6.391
214903 3.2
0.9780 Stearic acid
C18:0 444950 6.486
214903 3.2
0.9789 Trans-9-Elaidic acid
C18:1 Trans
167321 2.596
214903 3.2 1.0419 Cis-9-oleic acid
C18:1 Cis 1551849
19.560 214903
3.2 0.8465
Linoleic acid C18:2 833688
12.978 214903
3.2 1.0454
Linolenic acid C18:3 286993
6.384 214903
3.2 1.4939
Arachidic acid C20:0 110652
1.896 214903
3.2 1.1507
Eicosenoic acid C20:1 111692
1.902 214903
3.2 1.1436
Behenic acid C22:0 114657
1.903 214903
3.2 1.1146
Erucid acid C22:1 107651
1.896 214903
3.2 1.1828
10 20
30 40
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0
C8 :0
C1 :0
C1 2
:0
C1 3
:0 C1
4 :0
C1 4
:1
C1 5
:0 C1
6 :0
C1 6
:1
C1 7
:0 C1
8 :0
C 1
8: 1T
ra ns
C 1
8: 1C
is
C1 8
:2
C1 8
:3
C2 :0
C2 :1
C2 2
:0 C2
2 :1
Gambar 34. Kromatogram standar FAME
D. ASAM LEMAK BIJI-BIJIAN
Hasil penelitian mengenai asam lemak pada sampel biji menunjukkan bahwa tidak semua biji-bijian memiliki kedelapan belas jenis asam lemak pada
standar yang digunakan. Umumnya jenis asam lemak yang dimiliki oleh biji- bijian merupakan asam lemak dengan atom C genap, namun pada beberapa
jenis biji ditemukan adanya asam pentadekanoat C15:0. Selain itu, pada sampel biji-bijian juga tidak ditemukan adanya kandungan trans-9-asam
elaidat. Hasil analisis asam lemak pada biji-bijian menunjukkan bahwa umumnya asam lemak yang dominan yang menyusun fraksi lipida biji adalah
oleat, dan linoleat unsaturated fatty acid sehingga dapat dikatakan umumnya biji-bijian merupakan salah satu sumber asam lemak tidak jenuh jenis ini.
Berdasarkan antar suku tanaman, ekstrak minyak biji dari suku Rubiaceae, Fabaceae, Annonaceae, Dipterocarpaceae, dan Sterculiaceae
mempunyai total asam lemak lebih dari 90 gr100 gr minyak. Total asam lemak ekstrak minyak biji yang berasal dari satu suku menunjukkan nilai yang cukup
bervariasi dimana hal ini dapat dilihat pada total asam lemak biji-bijian dari
R esp
on d
et ekto
r
Waktu retensi menit
suku Euphorbiaceae yang berkisar mulai dari 69.74 – 93.50 gr100 gr minyak. Total asam lemak tidak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan total asam lemak
jenuhnya dimiliki oleh ekstrak minyak biji alpukat 67.61 dari suku Lauraceae, sirsak 75.11 Annonaceae, mengkudu 83.69 Rubiaceae,
papaya 68.75 Caricaceae, cempedak 53.30 dan nangka 63.66 Moraceae, karet 83.53, kemiri 91.7 dan kemiri cina 42.59
Euphorbiacea, dan kacang tanah 76.59 dan saga pohon 68.6 Fabaceae. Asam lemak tidak jenuhnya merupakan asam linoleat C18:2, diikuti dengan
asam oleat C18:1, dan asam linolenat C18:3. Ekstrak minyak dari biji rambutan Sapindaceae dan tengkawang tungkul Dipterocarpaceae
mempunyai total asam lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan total asam lemak tidak jenuhnya. Ekstrak minyak biji rambutan didominasi oleh asam
arakidat C20:0 37.25, sedangkan ekstrak minyak biji tengkawang tungkul didominasi oleh asam stearat C18:0 49.71. Asam lemak dari biji suku
Anacardiaceae mempunyai komposisi asam lemak yang relatif paling berbeda dibandingkan ekstrak minyak biji dari suku-suku lainnya. Dua asam lemak
yang berkontribusi besar sebagai asam lemak penyusunnya yaitu oleat C18:1 dan stearat C18:0 rata – rata sebesar 33 dan 31.
Ekstrak minyak biji jarak kaliki Euphorbiaceae dan kepoh Sterculiaceae mempunyai kandungan unknown fatty acid yang sangat besar
sehingga diperlukan tambahan standar eksternal FAME untuk mengidentifikasi jenis asam lemak tersebut. Menurut Gunstone et al. 1995, asam lemak yang
dominan pada biji jarak kaliki adalah asam ricinoleat sebesar 83–90 dan biji kepoh mempunyai kandungan cyclopropene acid asam sterkulat dan asam
malvalat sebesar 65-70, sehingga kemungkinan besar kandungan unknown fatty acid kedua minyak biji tersebut tergolong ke dalam kelompok asam lemak
spesifik. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan biji jarak kaliki dan biji kepoh memiliki unknown FA yang kemungkinan berturut-turut adalah asam
ricinoleat 81.72 dan cyclopropene acid 73.01. Ekstrak minyak bijian- bijian lainnya juga mempunyai unknown fatty acid tetapi lebih rendah daripada
kedua jenis biji diatas. Rekapitulasi secara lengkap hasil analisis asam lemak pada biji-bijian dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Profil asam lemak ekstrak lemakminyak biji-bijian dari sebelas suku tanaman
Suku Sampel Biji
Komposisi asam lemak per total asam lemak Total
FA
g100g minyak
Saturated Fatty Acid Unsaturated Fatty Acid
Unknown FA
MUFA PUFA
C8:0 C10:0 C12:0 C14:0 C15:0 C16:0 C18:0 C20:0 C22:0 C14:1 C16:1 C18:1 C20:1 C22:1 C18:2 C18:3
Lauraceae Alpukat 0.38
± 0.03
- - 0.42
± 0.02
- 10.32 ±
0.17 1.39
± 0.05
5.99 ±
0.08 1.10
± 0.02
- 4.30 ±
0.08 11.93
± 0.17
9.49 ±
0.21 4.50
± 0.14
31.44 ±
0.56 5.97
± 0.09
12.93 ± 0.33 19.99
± 0.83
19.59 ± 0.21 30.22 ± 0.59
37.41 ± 0.60 Sapindaceae
Rambutan - - -
0.01 ±
0.01 -
3.80 ±
0.06 5.44
± 0.05
37.25 ±
0.22 3.34
± 0.04
- 0.36 ±
0.01 35.26
± 0.15
8.19 ±
0.06 0.81
± 0.02
2.69 ±
0.03 0.23
± 0.01
2.64 ± 0.28 87.77
± 0.76
49.83 ± 0.19 44.62 ± 0.18
2.92 ± 0.04 Annonaceae
Sirsak 0.18 ±
0.03 - 0.01
± 0.00
0.13 ±
0.00 0.02
± 0.00
18.61 ±
0.07 3.90
± 0.16
0.48 ±
0.01 0.10
± 0.00
- 1.41 ±
0.01 37.89
± 0.08
0.14 ±
0.00 - 34.24
± 0.12
1.71 ±
0.02 1.45 ± 0.08
91.57 ±
1.07 23.43 ± 0.24
39.17 ± 0.07 35.94 ± 0.13
Rubiaceae Mengkudu 0.08
± 0.01
- - 0.03
± 0.00
- 10.34 ±
0.04 3.03
± 0.01
0.42 ±
0.01 0.08
± 0.00
- 0.17 ±
0.00 17.81
± 0.27
0.11 ±
0.00 - 65.30
± 0.23
0.29 ±
0.01 2.34 ± 0.43
92.67 ±
1.15 13.98 ± 0.04
18.10 ± 0.27 65.59 ± 0.22
Caricaceae Pepaya 0.14
± 0.01
0.01 ±
0.01 0.12
± 0.01
0.35 ±
0.02 0.07
± 0.01
17.36 ±
0.70 11.07
± 1.94
0.39 ±
0.02 0.20
± 0.01
0.01 ±
0.00 0.72
± 0.03
62.52 ±
2.48 0.40
± 0.02
0.03 ±
0.00 4.70
± 0.20
0.38 ±
0.02 1.56 ± 0.33
71.72 ±
0.65 29.70 ± 2.55
63.67 ± 2.44 5.08 ± 0.21
Sterculiaceae Kepoh 0.03
± 0.01
- - 0.10
± 0.01
- 11.76 ±
0.65 1.26
± 0.10
2.57 ±
0.09 3.12
± 0.15
- 0.09 ±
0.01 2.87
± 0.16
0.73 ±
0.03 0.04
± 0.00
3.97 ±
0.24 0.35
± 0.02
73.08 ± 1.39 90.23
± 0.82
18.88 ± 0.95 3.73 ± 0.20
4.31 ± 0.26 Dipterocarpaceae
Tengkawang tungkul
- - 0.02
± 0.00
0.03 ±
0.01 0.03
± 0.01
14.28 ±
0.01 49.71
± 0.02
2.07 ±
0.01 0.12
± 0.01
- 0.04 ±
0.01 30.75
± 0.04
0.04 ±
0.01 - 1.01
± 0.01
0.38 ±
0.01 1.56 ± 0.04
90.96 ±
0.06 66.24 ± 0.01
30.82 ± 0.04 1.39 ± 0.01
Moraceae Cempedak 0.17
± 0.01
- - 0.16
± 0.01
0.20 ±
0.01 20.68
± 1.10
0.98 ±
0.07 0.42
± 0.08
0.66 ±
0.07 - 0.32
± 0.02
3.27 ±
0.17 0.08
± 0.03
- 46.22 ±
3.03 3.42
± 0.25
23.46 ± 4.13 53.49
± 1.09
23.36 ± 1.28 3.66 ± 0.22
49.64 ± 2.74 Nangka 0.08
± 0.06
- - 0.11
± 0.00
0.28 ±
0.01 23.01
± 0.17
0.87 ±
0.01 1.44
± 0.03
3.49 ±
0.10 - 0.07
± 0.01
0.81 ±
0.01 - -
57.77 ±
0.43 5.01
± 0.11
7.07 ± 0.77 53.68
± 1.42
29.28 ± 0.26 0.88 ± 0.01
62.78 ± 0.53
Suku Sampel Biji
Komposisi asam lemak per total asam lemak Total
FA
g100g minyak
Saturated Fatty Acid Unsaturated Fatty Acid
Unknown FA
MUFA PUFA
C8:0 C10:0 C12:0 C14:0 C15:0 C16:0 C18:0 C20:0 C22:0 C14:1 C16:1 C18:1 C20:1 C22:1 C18:2 C18:3
Euphorbiaceae Jarak kaliki
0.17 ±
0.08 - -
0.01 ±
0.00 - 2.15
± 0.02
1.56 ±
0.03 0.11
± 0.02
0.02 ±
0.01 - 0.06
± 0.00
4.93 ±
0.06 0.48
± 0.02
0.03 ±
0.01 7.96
± 0.19
0.83 ±
0.02 81.72 ± 0.31
69.74 ±
1.06 4.01 ± 0.08
5.50 ± 0.08 8.78 ± 0.20
Karet 0.11 ±
0.02 - -
0.07 ±
0.01 0.01
± 0.00
7.52 ±
0.02 5.43
± 0.01
0.49 ±
0.01 0.13
± 0.01
- 0.13 ±
0.00 17.47
± 0.06
0.20 ±
0.00 0.02
± 0.00
39.15 ±
0.08 26.57
± 0.04
2.71 ± 0.11 91.80
± 1.04
13.76 ± 0.04 17.81 ± 0.07
65.72 ± 0.12 Kemiri -
- -
0.03 ±
0.00 - 4.97
± 0.07
1.98 ±
0.02 0.06
± 0.00
0.02 ±
0.00 - 0.03
± 0.01
19.00 ±
0.10 0.31
± 0.01
- 37.18 ±
0.13 35.19
± 0.15
1.24 ± 0.45 93.50
± 1.39
7.06 ± 0.08 19.33 ± 0.11
72.37 ± 0.28 Kemiri cina
0.12 ±
0.01 0.02
± 0.00
0.10 ±
0.00 0.20
± 0.07
0.01 ±
0.01 12.73
± 0.14
5.73 ±
0.02 0.14
± 0.01
20.42 ±
0.45 - 0.10
± 0.00
12.28 ±
0.04 0.13
± 0.04
6.15 ±
0.38 23.78
± 0.13
0.15 ±
0.00 17.96 ± 0.33
78.64 ±
0.69 39.46 ± 0.56
18.66 ± 0.34 23.93 ± 0.13
Fabaceae Kacang
tanah - - - - -
12.03 ±
0.48 3.58
± 0.08
1.62 ±
0.14 3.49
± 0.36
- 0.06 ±
0.01 35.12
± 0.56
0.83 ±
0.07 - 40.48
± 0.62
0.10 ±
0.00 2.70 ± 1.36
94.43 ±
1.12 20.72 ± 0.24
36.01 ± 0.59 40.58 ± 0.62
Saga pohon 0.19
± 0.07
- - - 0.02
± 0.01
1.52 ±
0.02 0.75
± 0.01
2.80 ±
0.07 12.45
± 0.21
- 0.10 ±
0.00 13.49
± 0.13
3.58 ±
0.11 0.36
± 0.02
50.95 ±
0.42 0.12
± 0.00
13.68 ± 0.21 90.04
± 1.00
17.73 ± 0.25 17.53 ± 0.23
51.07 ± 0.35 Anarcardiaceae
Mangga var. Arum manis
- - - 0.05
± 0.01
0.06 ±
0.01 8.77
± 0.05
31.44 ±
1.34 1.93
± 0.07
0.47 ±
0.01 - 0.04
± 0.01
42.63 ±
0.97 0.27
± 0.02
- 7.72 ±
0.16 2.14
± 0.05
4.50 ± 0.59 86.91
± 0.63
42.71 ± 1.40 42.94 ± 0.95
9.86 ± 0.12 Mangga var.
Indramayu 0.04
± 0.00
- 0.08 ±
0.02 0.08
± 0.01
0.03 ±
0.00 7.67
± 0.02
38.80 ±
0.96 2.03
± 0.02
0.41 ±
0.01 - 0.03
± 0.00
36.34 ±
0.87 0.15
± 0.00
- 9.92 ±
0.01 1.36
± 0.02
3.07 ± 0.20 92.11
± 1.70
49.13 ± 0.96 36.52 ± 0.87
11.28 ± 0.03 Mangga var.
Gedong 0.09
± 0.03
- 0.09 ±
0.00 0.08
± 0.01
0.04 ±
0.00 7.63
± 0.05
37.28 ±
1.07 2.26
± 0.00
0.47 ±
0.01 - 0.03
± 0.00
43.75 ±
1.31 0.20
± 0.00
- 5.02 ±
0.01 1.12
± 0.00
1.93 ± 0.36 81.63
± 0.68
47.94 ± 1.04 43.98 ± 1.31
6.14 ± 0.01 Mangga var.
0.17 0.02
0.22 0.16
0.02 13.91
36.22 2.15
0.42 -
0.06 33.57 0.17
- 10.49
0.61 1.84 ± 0.11
90.55
Suku Sampel Biji
Komposisi asam lemak per total asam lemak Total
FA
g100g minyak
Saturated Fatty Acid Unsaturated Fatty Acid
Unknown FA
MUFA PUFA
C8:0 C10:0 C12:0 C14:0 C15:0 C16:0 C18:0 C20:0 C22:0 C14:1 C16:1 C18:1 C20:1 C22:1 C18:2 C18:3
Simanalagi ± 0.01
± 0.00
± 0.01
± 0.01
± 0.00
± 0.12
± 0.68
± 0.01
± 0.01
± 0.00
± 0.66
± 0.00
± 0.06
± 0.00
± 0.99
53.28 ± 0.56 33.80 ± 0.66
11.10 ± 0.06 Kuweni 0.11
± 0.02
- - 0.05
± 0.00
- 8.09 ±
0.06 39.69
± 0.22
2.38 ±
0.05 0.46
± 0.01
- 0.04 ±
0.01 38.39
± 0.20
0.15 ±
0.00 - 7.06
± 0.10
1.06 ±
0.03 2.54 ± 0.50
94.73 ±
0.85 50.78 ± 0.26
38.57 ± 0.20 8.12 ± 0.13
1. Suku Lauraceae : Alpukat Persea americana Mill.
Fraksi lipida pada biji alpukat memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 12 macam asam lemak yang
teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil kromatogram memberikan data
bahwa biji alpukat memiliki total asam lemak sebesar 19.99g100g minyak. Asam lemak yang memiliki persentase terbesar adalah asam linoleat C18:2
sebesar 31.76 per total asam lemak atau 6.35g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian ini tidak berbeda jauh dengan literatur, dimana pada literatur
komponen asam lemak yang terdapat pada biji alpukat adalah asam linoleat, palmitat, dan oleat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak
yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 12.93 per total asam lemak. Berdasarkan struktur asam lemak, minyak biji alpukat memiliki
kandungan per total asam lemak: asam lemak jenuh sebesar 19.46, kandungan monounsaturated fatty acids MUFA sebesar 29.86, dan
polyunsaturated fatty acids PUFA sebesar 37.75. Asam lemak jenuhnya terdiri dari enam macam asam lemak dengan asam palmitat sebagai
komponen utamanya, sedangkan kandungan MUFA terdiri dari empat macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya.
Kandungan PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil
kromatogram sampel biji alpukat dapat dilihat pada Gambar 35.
Gambar 35. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji alpukat
2. Suku Sapindaceae : Rambutan Nephelium lappaceum L.
Fraksi lipida pada biji rambutan memiliki wujud padat pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 11 macam asam lemak yang
teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil kromatogram
memberikan data bahwa lemak pada biji rambutan memiliki total asam lemak sebesar 87.77g100g minyak. Asam lemak yang memiliki persentase
terbesar adalah asam arakhidat C20:0 sebesar 37.25 per total asam lemak atau 32.69g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian ini tidak
berbeda jauh dengan literatur, dimana pada data literatur komponen asam lemak mayor yang terdapat pada biji rambutan adalah asam arakhidat dan
asam oleat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 2.64 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, biji rambutan memiliki kandungan per total asam lemak: asam lemak jenuh sebesar 49.83, kandungan
MUFA sebesar 44.62, dan kandungan PUFA sebesar 2.92. Asam lemak
R esp
on d
et ekto
r
Waktu retensi menit
jenuhnya terdiri dari lima macam asam lemak dengan asam arakhidat sebagai komponen utamanya, sedangkan kandungan MUFA terdiri dari
empat macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. Kandungan PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase
asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji rambutan dapat dilihat pada Gambar 36.
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.00 0.25
0.50 0.75
1.00 1.25
C14 :0
C16 :0
C16 :1
C17 :0
C1 8:
C1 8:
1C is
C18 :2
C18 :3
C20 :0
C2 0:
1
C2 2:
C22 :1
Gambar 36. Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji rambutan
3. Suku Annonaceae : Sirsak Annona muricata L.
Fraksi lipida pada biji sirsak memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 13 macam asam lemak yang
teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil kromatogram
memberikan data bahwa minyak biji sirsak memiliki total asam lemak sebesar 91.57g100g minyak. Asam lemak yang memiliki persentase
terbesar adalah asam oleat C18:1 Cis sebesar 37.89 per total asam
R esp
on d
et ekto
r
Waktu retensi menit
lemak atau sebesar 34.69g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian ini tidak berbeda dengan literatur, dimana pada data literatur komponen asam
lemak mayor yang terdapat pada biji sirsak adalah asam oleat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum
teridentifikasi, yaitu sekitar 1.45 per total asam lemak. Berdasarkan struktur asam lemak, biji sirsak memiliki kandungan
per total asam lemak: MUFA sebesar 39.17, kandungan PUFA sebesar 35.94, dan asam lemak jenuh sebesar 23.43. Asam lemak jenuhnya
terdiri dari delapan macam asam lemak dengan asam palmitat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam
lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih
tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji sirsak dapat dilihat pada Gambar 37.
10 20
30 40
-0.1 0.0
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1.0
1.1
C8 :0
C1 2
:0 C1
4 :0
C1 5
:0 C1
6 :0
C1 6
:1 C1
7 :0
C1 8
:0 C
1 8:
1C is
C1 8
:2
C1 8
:3 C2
:0 C2
:1 C2
2 :0
Gambar 37. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji sirsak
Re sp
on d
et ekto
r
Waktu retensi menit
4. Suku Rubiaceae : Mengkudu Morinda citrifolia L.
Fraksi lipida pada biji mengkudu memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 11 macam asam lemak yang
teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil kromatogram
memberikan data bahwa minyak biji mengkudu memiliki total asam lemak sebesar 92.67g100g minyak. Asam lemak yang memiliki persentase
terbesar adalah asam linoleat C18:2 sebesar 65.30 per total asam lemak atau sebesar 60.51g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian ini
tidak berbeda dengan literatur, dimana pada data literatur komponen asam lemak mayor yang terdapat pada biji mengkudu adalah asam linoleat dan
asam oleat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 2.34 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, biji mengkudu memiliki kandungan per total asam lemak: PUFA sebesar 65.59, kandungan
MUFA sebesar 18.10, dan asam lemak jenuh sebesar 13.98. Asam lemak jenuhnya terdiri dari enam macam asam lemak dengan asam palmitat
sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. PUFA terdiri
dari dua macam asam lemak dengan persentase asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji mengkudu
dapat dilihat pada Gambar 38.
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.00 0.25
0.50 0.75
1.00 1.25
C8: C1
4 :0
C16 :0
C1 6
:1 C17
:0 C1
8 :0
C 1
8: 1C
is C1
8 :2
C1 8
:3 C20
:0 C20
:1 C22
:0
Gambar 38. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji mengkudu
5. Suku Caricaceae : Pepaya Carica papaya L.
Fraksi lipida pada biji pepaya memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 16 macam asam lemak yang
teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil kromatogram
memberikan data bahwa minyak biji pepaya memiliki total asam lemak sebesar 71.72g100g minyak. Asam lemak yang memiliki persentase
terbesar adalah asam oleat C18:1 Cis sebesar 62.52 per total asam lemak atau 45.89g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian ini tidak
berbeda dengan literatur, dimana pada data literatur komponen asam lemak mayor yang terdapat pada biji pepaya adalah asam oleat dan asam palmitat.
Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 1.56 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, biji pepaya memiliki kandungan per total asam lemak: MUFA sebesar 63.67, kandungan asam lemak
jenuh sebesar 29.70, dan kandungan PUFA sebesar 5.08. Asam lemak
Re sp
on d
et ekto
r
Waktu retensi menit
jenuhnya terdiri dari sembilan macam asam lemak dengan asam palmitat sebagai komponen utamanya, sedangkan asam lemak tidak jenuh rantai
tunggal terdiri dari lima macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. Asam lemak tidak jenuh rantai banyak terdiri dari
dua macam asam lemak dengan persentase asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji pepaya dapat
dilihat pada Gambar 39.
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.00 0.25
0.50 0.75
C8 :0
C1 :0
C1 2
:0 C1
4 :0
C1 4
:1 C1
5 :0
C1 6
:0
C1 6
:1 C1
7 :0
C1 8
:0 C1
8 :1
C is
C1 8
:2 C1
8 :3
C2 :0
C2 :1
C2 2
:0 C2
2 :1
Gambar 39. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji pepaya
6. Suku Sterculiaceae : Kepoh Sterculia foetida L.
Fraksi lipida pada biji kepoh memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan terdapat 12 macam asam lemak
yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil kromatogram
memberikan data bahwa minyak biji kepoh memiliki total asam lemak sebesar 90.23g100g minyak. Asam lemak yang tidak teridentifikasi
memiliki persentase terbesar, yaitu 73.08 per total asam lemak atau sebesar 65.96g asam lemak100g minyak. Menurut Gunstone et al. 1995,
R esp
on d
et ekto
r
Waktu retensi menit
biji kepoh memiliki kandungan asam lemak cyclopropene acid sebesar 65- 70. Jenis asam lemak siklik yang dimiliki kepoh adalah asam sterkulat
dan asam malvalat Pasha dan Ahmad, 1992. Kedua asam lemak ini tidak terdapat pada standar asam lemak yang digunakan, sehingga untuk
identifikasinya masuk ke dalam kelompok unknown fatty acid. Berdasarkan struktur asam lemak, biji kepoh memiliki kandungan
per total asam lemak: asam lemak jenuh sebesar 18.88, kandungan MUFA sebesar 3.73, dan kandungan PUFA sebesar 4.31. Asam lemak
jenuhnya terdiri dari enam macam asam lemak dengan asam palmitat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari empat macam
asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih
tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji kepoh dapat dilihat pada Gambar 40.
Gambar 40. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji kepoh
Re sp
on d
et ekt
o r
Waktu retensi menit
7. Suku Dipterocarpaceae : Tengkawang tungkul Dipterocarpus retusus
Bl.
Fraksi lipida pada biji tengkawang tungkul memiliki wujud padat suhu kamar. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan terdapat 12 macam
asam lemak yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil
kromatogram memberikan data bahwa minyak biji tengkawang tungkul memiliki total asam lemak sebesar 90.96g100g minyak. Asam lemak yang
memiliki persentase terbesar adalah asam stearat C18:0 sebesar 49.71 per total asam lemak atau sebesar 45.21g asam lemak100g minyak. Hasil
penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 1.56 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, biji tengkawang tungkul memiliki kandungan per total asam lemak: asam lemak jenuh sebesar 66.24,
kandungan MUFA sebesar 30.82, dan kandungan PUFA sebesar 1.39. Asam lemak jenuhnya terdiri dari tujuh macam asam lemak dengan asam
stearat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. PUFA
terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji
tengkawang tungkul dapat dilihat pada Gambar 41.
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 -0.1
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8 0.9
C12 :0
C14 :0
C15 :0
C16 :0
C16 :1
C17 :0
C18 :0
C 1
8: 1C
is
C18 :2
C18 :3
C20 :0
C20 :1
C22 :0
Gambar 41. Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji tengkawang tungkul
8. Suku Moraceae Genus Artocarpus
a. Cempedak Artocarpus integer Thunb. Merr.
Fraksi lipida pada biji cempedak memiliki wujud padat pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 12 macam asam
lemak yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil
kromatogram memberikan data bahwa lemak biji cempedak memiliki total asam lemak sebesar 53.49g100g minyak. Asam lemak yang
memiliki persentase terbesar adalah asam linoleat C18:2 sebesar 46.22 per total asam lemak atau 24.71g asam lemak100g minyak.
Hasil penelitian ini tidak berbeda jauh dengan literatur, dimana pada data literatur komponen asam lemak mayor yang terdapat pada biji
cempedak adalah asam linoleat dan asam palmitat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi,
yaitu sekitar 23.46 per total asam lemak.
R esp
on d
et ekto
r
Waktu retensi menit
Berdasarkan struktur asam lemak, biji cempedak memiliki kandungan per total asam lemak: PUFA sebesar 49.64, kandungan
asam lemak jenuh 23.26, dan kandungan MUFA sebesar 3.66. Asam lemak jenuhnya terdiri dari tujuh macam asam lemak dengan
asam palmitat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen
utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam
linolenat. Hasil kromatogram sampel biji cempedak dapat dilihat pada Gambar 42.
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
45.0 0.0
1.0 2.0
3.0 4.0
5.0
C8 :0
C1 4
:0 C1
5 :0
C1 6
:0
C1 6
:1 C1
7 :0
C1 8
:0 C1
8 :1
C is
C1 8
:2
C1 8
:3 C2
:0 C2
:1 C2
2 :0
Gambar 42. Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji cempedak
b. Nangka Artocarpus heterophyllus Lmk.
Fraksi lipida pada biji nangka memiliki wujud padat pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 11 macam asam lemak
yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil
kromatogram memberikan data bahwa lemak pada biji nangka
Re sp
on d
et ekt
o r
Waktu retensi menit
memiliki total asam lemak sebesar 53.69g100g minyak. Asam lemak yang memiliki persentase terbesar adalah asam linoleat C18:2
sebesar 57.77 per total asam lemak atau sebesar 31.01g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam
lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 7.07 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, biji nangka memiliki kandungan per total asam lemak: PUFA sebesar 62.78, kandungan
asam lemak jenuh sebesar 29.28, dan kandungan MUFA sebesar 0.88. Asam lemak jenuhnya terdiri dari tujuh macam asam lemak
dengan asam palmitat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari dua macam asam lemak, yaitu asam palmitoleat dan asam
oleat. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil
kromatogram sampel biji nangka dapat dilihat pada Gambar 43.
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
C8 :0
C1 4
:0 C1
5 :0
C1 6
:0
C1 6
:1 C1
7 :0
C1 8
:0 C
1 8:
1C is
C1 8
:2
C1 8
:3 C2
:0 C2
2 :0
Gambar 43. Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji nangka
Re sp
on d
et ekt
o r
Waktu retensi menit
9. Suku Euphorbiaceae
a. Jarak Kaliki Ricinus communis L.
Fraksi lipida pada biji jarak kaliki memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 12 macam asam lemak
yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil
kromatogram memberikan data bahwa minyak biji jarak kaliki memiliki total asam lemak sebesar 69.74g100g minyak. Area asam
lemak yang tidak teridentifikasi memiliki persentase terbesar, yaitu 81.72 per total asam lemak atau sebesar 56.99g100g minyak.
Menurut Gunstone et al. 1995, biji jarak kaliki memiliki kandungan asam ricinoleat sekitar 83-90. Jenis asam lemak ini tidak terdapat
pada standar asam lemak yang digunakan, sehingga untuk identifikasinya masuk ke dalam kelompok unknown fatty acid.
Berdasarkan struktur asam lemak, biji kaliki memiliki kandungan per total asam lemak: PUFA sebesar 8.78, kandungan MUFA
sebesar 5.50, dan asam lemak jenuh sebesar 4.01. Asam lemak jenuhnya terdiri dari enam macam asam lemak dengan asam palmitat
sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari empat macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya.
PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih tinggi 7.96 dibandingkan asam linolenat
0.83. Hasil kromatogram sampel biji jarak kaliki dapat dilihat pada Gambar 44.
b. Karet Hevea brasiliensis Willd. Ex A. Juss. M. A.
Fraksi lipida pada biji karet memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 13 macam asam lemak
yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil
kromatogram memberikan data bahwa minyak biji karet memiliki total asam lemak sebesar 91.80g100g minyak. Asam lemak yang memiliki
persentase terbesar adalah asam linoleat C18:2 sebesar 39.15 per total asam lemak atau sebesar 35.94g asam lemak100g minyak. Hasil
penelitian ini tidak berbeda dengan literatur, dimana pada data literatur komponen asam lemak mayor yang terdapat pada biji karet adalah
asam linoleat, asam linolenat, dan asam oleat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu
sekitar 2.71 per total asam lemak. Berdasarkan struktur asam lemak, biji karet memiliki kandungan
per total asam lemak: PUFA sebesar 65.72, kandungan MUFA sebesar 17.81, dan asam lemak jenuh sebesar 13.76. Asam lemak
jenuhnya terdiri dari tujuh macam asam lemak dengan asam palmitat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari empat
macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar
asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji karet dapat dilihat pada Gambar 45.
c. Kemiri Aleurites moluccana L. Willd.
Fraksi lipida pada biji kemiri memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 10 macam asam lemak
yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil
kromatogram memberikan data bahwa minyak biji kemiri memiliki total asam lemak sebesar 93.50g100g minyak Asam lemak yang
memiliki persentase terbesar adalah asam linoleat C18:2 sebesar 37.18 per total asam lemak atau sebesar 34.76g asam lemak100g
minyak. Hasil penelitian ini tidak berbeda dengan literatur, dimana pada data literatur komponen asam lemak mayor yang terdapat pada
biji kemiri adalah asam linoleat dan asam linolenat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi,
yaitu sekitar 17.96 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, biji kemiri memiliki kandungan per total asam lemak: PUFA sebesar 72.37, kandungan
MUFA sebesar 19.33, dan asam lemak jenuh sebesar 7.06. Asam lemak jenuhnya terdiri dari lima macam asam lemak dengan asam
palmitat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen
utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam
linolenat. Hasil kromatogram sampel biji kemiri dapat dilihat pada Gambar 46.
d. Kemiri Cina Reutealis trisperma Blanco Airy Shaw
Fraksi lipida pada biji kemiri cina memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan terdapat 15 macam
asam lemak yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada
hasil kromatogram memberikan data bahwa minyak pada biji kemiri cina memiliki total asam lemak sebesar 78.64g100g minyak. Asam
lemak yang memiliki persentase terbesar adalah asam linoleat C18:2 sebesar 23.78 per total asam lemak atau sebesar 18.70g asam
lemak100g minyak. Hasil penelitian ini tidak berbeda dengan literatur, dimana pada data literatur komponen asam lemak mayor yang terdapat
pada biji kemiri cina adalah asam linoleat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu
sekitar 17.96 per total asam lemak. Berdasarkan struktur asam lemak, biji kemiri cina memiliki
kandungan per total asam lemak: asam lemak jenuh sebesar 39.46, kandungan PUFA sebesar 23.93, dan kandungan MUFA sebesar
18.66. Asam lemak jenuhnya terdiri dari sembilan macam asam lemak dengan asam behenat sebagai komponen utamanya, sedangkan
MUFA terdiri dari empat macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam
lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji kemiri
cina dapat dilihat pada Gambar 47.
Gambar 44. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji jarak kaliki
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.00 0.25
0.50 0.75
1.00
C8 :0
C1 4:
C1 5:
C1 6
:0
C1 6:
1 C1
7: C1
8: C1
8: 1C
is C1
8: 2
C1 8:
3
C2 :0
C2 0:
1 C2
2 :0
C2 2:
1
Gambar 45. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji karet
Re sp
on d
et ekto
r
Re spon de
tek tor
Waktu retensi menit Waktu retensi menit
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.00 0.25
0.50 0.75
1.00
C14 :0
C16 :0
C16 :1
C1 7
:0 C18
:0 C18
:1 C
is C18
:2 C18
:3
C2 :0
C20 :1
C22 :0
Gambar 46. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji kemiri
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.00 0.25
0.50 0.75
C8 :0
C1 :0
C12 :0
C1 4
:0 C15
:0 C16
:0
C1 6
:1 C1
7 :0
C18 :0
C1 8
:1 C
is C1
8 :2
C1 8
:3 C2
:0 C20
:1 C2
2 :0
C2 2
:1
Gambar 47. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji kemiri cina
R esp
on d
et ekto
r
R esp
on d
et ekto
r Waktu retensi menit
Waktu retensi menit
10. Suku Fabaceae
a . Kacang Tanah Arachis hypogaea L.
Fraksi lipida pada biji kacang tanah memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 16 macam asam lemak
yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil
kromatogram memberikan data bahwa minyak kacang tanah memiliki total asam lemak sebesar 94.43g100g minyak. Asam lemak yang
memiliki persentase terbesar adalah asam linoleat C18:2 sebesar 40.48 per total asam lemak atau sebesar 38.22g100g minyak. Hasil
penelitian ini tidak berbeda dengan literatur, dimana pada data literatur komponen asam lemak mayor yang terdapat pada biji kacang tanah
adalah asam linoleat dan asam oleat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 2.70 per
total asam lemak. Berdasarkan struktur asam lemak, biji kacang tanah memiliki
kandungan per total asam lemak: asam lemak tidak jenuh rantai banyak sebesar 40.58, kandungan asam lemak tidak jenuh rantai tunggal
sebesar 36.01, dan asam lemak jenuh sebesar 20.72. Asam lemak jenuhnya terdiri dari empat macam asam lemak dengan asam palmitat
sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. PUFA
terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji
kacang tanah dapat dilihat pada Gambar 48.
b. Saga pohon Adenanthera pavonina L.
Fraksi lipida pada biji saga pohon memiliki wujud cair pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 12 macam asam lemak yang
teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil kromatogram
memberikan data bahwa minyak biji saga pohon memiliki total asam
lemak sebesar 90.04g100g minyak. Asam lemak yang memiliki persentase terbesar adalah asam linoleat C18:2 sebesar 50.95 per
total asam lemak atau sebesar 45.88g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian ini tidak berbeda dengan literatur, dimana pada data literatur
komponen asam lemak mayor yang terdapat pada biji saga pohon adalah asam linoleat, asam oleat, dan asam lignoserat. Hasil penelitian juga
menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 13.68 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, biji saga pohon memiliki kandungan per total asam lemak: PUFA sebesar 51.07, kandungan
asam lemak jenuh sebesar 17.73, dan kandungan MUFA sebesar 17.53. Asam lemak jenuhnya terdiri dari enam macam asam lemak
dengan asam behenat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari empat macam asam lemak dengan asam oleat sebagai
komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam
linolenat. Hasil kromatogram sampel biji saga pohon dapat dilihat pada Gambar 49.
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
C1 6
:0
C16 :1
C1 7
:0 C1
8 :0
C 1
8: 1C
is C1
8 :2
C1 8
:3 C20
:0 C2
:1 C2
2 :0
Gambar 48. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji kacang tanah
R esp
on d
et ekto
r
Waktu retensi menit
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
45.0 0.00
0.25 0.50
0.75 1.00
C8 :0
C1 4
:0 C1
6 :0
C1 6
:1 C1
7 :0
C1 8
:0 C
1 8:
1C is
C1 8
:2
C1 8
:3 C2
:0 C2
:1 C2
2 :0
C2 2
:1
Gambar 49. Kromatogram asam lemak ekstrak minyak biji saga pohon
11. Suku Anarcardiaceae Genus Mangifera
a. Mangga Mangifera indica L.
• Varietas Arum manis
Fraksi lipida pada biji mangga arumanis memiliki wujud semi padat pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 11
macam asam lemak yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area
asam lemak pada hasil kromatogram memberikan data bahwa minyak biji mangga arumanis memiliki total asam lemak sebesar 86.91g100g
minyak. Asam lemak yang memiliki persentase terbesar adalah asam oleat C18:1 Cis sebesar 42.63 per total asam lemak atau sebesar
37.05g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian ini tidak berbeda jauh dengan literatur, dimana pada data literatur tiga komponen asam
lemak mayor yang menyusun minyak mangga adalah asam oleat, asam stearat, dan asam palmitat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya
Re sp
on d
et ekt
o r
Waktu retensi menit
asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 4.5 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, minyak biji mangga arumanis memiliki kandungan per total asam lemak: MUFA sebesar 42.94,
nilai ini tidak berbeda jauh dengan kandungan asam lemak jenuhnya, yaitu sebesar 42.71. Asam lemak jenuhnya terdiri dari enam macam
asam lemak dengan asam stearat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak dengan asam
oleat sebagai komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam
linolenat. Hasil kromatogram sampel minyak biji mangga arumanis dapat dilihat pada Gambar 50.
• Varietas Indramayu
Fraksi lipida pada biji mangga indramayu memiliki wujud semi padat pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 13
macam asam lemak yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area
asam lemak pada hasil kromatogram memberikan data minyak biji mangga indramayu memiliki total asam lemak sebesar 92.11g100g
minyak. Asam lemak yang memiliki persentase terbesar adalah asam stearat C18:0 sebesar 38.80 per total asam lemak atau sebesar
35.74g100g minyak. Hasil penelitian ini tidak berbeda jauh dengan literatur, dimana pada data literatur tiga komponen asam lemak mayor
yang menyusun minyak mangga adalah asam oleat, asam stearat, dan asam palmitat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak
yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 3.07 per total asam lemak. Berdasarkan struktur asam lemak, minyak biji mangga
indramayu memiliki kandungan per total asam lemak asam lemak jenuh sebesar 49.13, kandungan MUFA sebesar 36.52, dan
kandungan PUFA sebesar 11.28. Asam lemak jenuhnya terdiri dari delapan macam asam lemak dengan asam stearat sebagai komponen
utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua
macam asam lemak dengan kandungan asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel minyak biji
mangga indramayu dapat dilihat pada Gambar 51.
• Varietas Gedong
Fraksi lipida pada biji mangga gedong memiliki wujud semi padat pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 13
macam asam lemak yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area
asam lemak pada hasil kromatogram memberikan data bahwa minyak biji mangga gedong memiliki total asam lemak sebesar 81.63g100g
minyak. Asam lemak yang memiliki persentase terbesar adalah asam oleat C18:1 Cis sebesar 43.75 per total asam lemak atau sebesar
35.72g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian ini tidak berbeda jauh dengan literatur, dimana pada data literatur tiga komponen asam
lemak mayor yang menyusun minyak mangga adalah asam oleat, asam stearat, dan asam palmitat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya
asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 1.93 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, minyak biji mangga gedong memiliki kandungan per total asam lemak: asam lemak jenuh sebesar
47.94, kandungan MUFA sebesar 43.98, dan kandungan PUFA sebesar 6.14. Asam lemak jenuhnya terdiri dari delapan macam asam
lemak dengan asam stearat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak dengan asam oleat sebagai
komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan kandungan asam linoleat lebih tinggi dibandingkan asam
linolenat. Hasil kromatogram sampel minyak biji mangga gedong dapat dilihat pada Gambar 52.
• Varietas Simanalagi
Fraksi lipida pada biji mangga simanalagi memiliki wujud semi padat pada suhu kamar. Hasil analisis menunjukkan terdapat 14
macam asam lemak yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area
asam lemak pada hasil kromatogram memberikan data bahwa minyak biji mangga simanalagi memiliki total asam lemak sebesar
90.55g100g minyak. Asam lemak yang memiliki persentase terbesar adalah asam stearat C18:0 sebesar 36.22 per total asam lemak
atau sebesar 32.80g asam lemak100g minyak. Hasil penelitian ini tidak berbeda jauh dengan literatur, dimana pada data literatur tiga
komponen asam lemak mayor yang menyusun minyak mangga adalah asam oleat, asam stearat, dan asam palmitat. Hasil penelitian juga
menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 1.84 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, minyak biji mangga simanalagi memiliki kandungan per total asam lemak: asam lemak
jenuh sebesar 53.28, kandungan MUFA sebesar 33.80, dan kandungan PUFA sebesar 11.10. Asam lemak jenuhnya terdiri dari
sembilan macam asam lemak dengan asam stearat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak
dengan asam oleat sebagai komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan kandungan asam linoleat lebih tinggi
dibandingkan asam linolenat. Hasil kromatogram sampel minyak biji mangga simanalagi dapat dilihat pada Gambar 53.
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.00 0.25
0.50 0.75
C1 4
:0 C1
5 :0
C1 6
:0
C1 6
:1 C1
7 :0
C1 8
:0 C
1 8:
1C is
C1 8
:2
C1 8
:3 C2
:0 C2
:1 C2
2 :0
Gambar 50.
Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji mangga arumanis
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.00 0.25
0.50 0.75
1.00
C8 :0
C1 2
:0 C1
4 :0
C1 5
:0 C1
6 :0
C1 6
:1 C1
7 :0
C1 8
:0 C
1 8:
1C is
C1 8
:2
C1 8
:3 C2
:0 C2
:1 C2
2 :0
Gambar 51. Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji mangga indramayu
Re sp
on d
et ekto
r
Re sp
on d
et ekt
o r
Waktu retensi menit
Waktu retensi menit
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.00 0.25
0.50 0.75
1.00
C8 :0
C1 2
:0 C1
4 :0
C1 5
:0 C1
6 :0
C1 6
:1 C1
7 :0
C1 8
:0 C1
8 :1
C is
C1 8
:2
C1 8
:3 C2
:0 C2
:1 C2
2 :0
Gambar 52. Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji mangga gedong
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.00 0.25
0.50 0.75
1.00
C8: C1
:0 C1
2 :0
C1 4
:0 C1
6 :0
C16 :1
C1 7
:0 C18
:0 C
1 8:
1C is
C18 :2
C1 8
:3 C20
:0 C20
:1 C22
:0
Gambar 53.
Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji mangga simanalagi
R esp
on d
et ekto
r
Re sp
on d
et ekto
r Waktu retensi menit
Waktu retensi menit
b. Kuweni Mangifera odorata Griff
Fraksi lipida pada biji kuweni memiliki wujud padat pada suhu kamar. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan terdapat 11 asam
lemak yang teridentifikasi setelah dilakukan pembandingan waktu retensi sampel dengan standar FAME. Area asam lemak pada hasil
kromatogram memberikan data bahwa lemak biji kuweni memiliki total asam lemak sebesar 94.74g100g minyak. Asam lemak yang
memiliki persentase terbesar adalah asam stearat C18:0 sebesar 39.69 per total asam lemak atau sebesar 37.60g asam lemak100g
minyak. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya asam lemak yang belum teridentifikasi, yaitu sekitar 2.54 per total asam lemak.
Berdasarkan struktur asam lemak, biji kuweni memiliki kandungan per total asam lemak: asam lemak jenuh sebesar 50.78,
kandungan MUFA sebesar 38.57, dan kandungan PUFA sebesar 8.12. Asam lemak jenuhnya terdiri dari enam macam asam lemak
dengan asam stearat sebagai komponen utamanya, sedangkan MUFA terdiri dari tiga macam asam lemak dengan asam oleat sebagai
komponen utamanya. PUFA terdiri dari dua macam asam lemak dengan persentase sebesar asam linoleat lebih tinggi dibandingkan
asam linolenat. Hasil kromatogram sampel biji kuweni dapat dilihat pada Gambar 54.
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
C8 :0
C1 4
:0 C1
6 :0
C1 6
:1 C1
7 :0
C18 :0
C 1
8: 1C
is
C1 8
:2 C1
8 :3
C20 :0
C2 :1
C22 :0
Gambar 54. Kromatogram asam lemak ekstrak lemak biji mangga kuweni
Re spo
n de tek
tor
Waktu retensi menit
E. PROFIL STANDAR TRIGLISERIDA
Pada penelitian ini, standar trigliserida yang digunakan adalah campuran dari standar tunggal PPP, OOO, OOS, SSS, OOP dengan cocoa butter POP,
POS, SOS, SOA, fully hydrogenated soybean oil PPS,PSS, palm kernel oil dan refining bleaching deodorized palm oil CaLaLa, CaLaM, LaLaLa,
LaLaM, LaLaO, LaLaPLaMM, MLL, MMLLaOM, MMMLaPM, LMOLaOO, MPLLaOPMMO, LaPPMMP, PLO, PPL. Kromatogram dari
standar trigliserida dapat dilihat pada Gambar 43. Waktu retensi masing- masing standar trigliserida kemudian dijadikan acuan untuk identifikasi
trigliserida pada sampel. Waktu retensi dari masing-masing standar dapat dilihat pada Tabel 9. Selanjutnya untuk identifikasi urutan trigliserida pada
sampel dilakukan pembandingan dengan literatur yang didapat dapat dilihat pada Tabel 10. Persentase TG dihitung berdasarkan luas area TG per total luas
area TG yang teridentifikasi Tabel 9. Waktu retensi standar trigliserida
Peak Waktu
Retensi Jenis Trigliserida
Peak Waktu
Retensi Jenis
Trigliserida 1 11.161
CaLaLa 15 29.418
OOO 2 12.338
CaLaM 16 30.705
OOP 3 13.660
LaLaLa 17 31.501
PLS 4 15.535
LaLaM 18 32.097
POP 5 17.247
LaLaO 19 34.073
PPP 6 17.865 LaLaPLaMM
20 36.642 OOS
7 18.787 MLL
21 37.497 SLS
8 19.853 MMLLaOM 22 38.197
POS 9 20.701 MMMLaPM
23 40.608 PPS
10 22.165 LMOLaOO 24 45.766
SOS 11 23.060
MPLLaOPMMO 25 48.388
PSS 12 24.212 LaPPMMP
26 55.186 SOA
13 25.635 PLO
27 58.079 SSS
14 26.731 PPL
Keterangan : Ca = asam kaprat; La = asam laurat; M = asam miristat; P = asam palmitat; S = asam stearat; O = asam oleat; L= asam linoleat; Ln
= asam linolenat; A = asam arakhidat; B = asam behenat; Lg = asam lignoserat.
Gambar 55. Kromatogram standar trigliserida campuran
Tabel 10. Trigliserida berdasarkan equivalent carbon number Lisa et al., 2007 No. Jenis Trigliserida
ECN No. Jenis
Trigliserida ECN
1 LnLnLn 36
27 GLO 48
2 LnLLn 38
28 OOO 3 LLLn
40 29 SLO
4 LnOLn 30 OOP
5 LnLnP 31 SLP
6 LLL 42
32 SLnS 7 OLLn
33 POP 8 LLM
34 PPP 9 LnLP
35 GOO 50
10 C20:2LL 44
36 BLL 11 OLL
37 ALO 12 OOLn
38 OOS 13 PLL
39 ALP 14 SLLn
40 SLS 15 LnOP
41 POS 16 PLM
42 PPS 17 PLnP
43 LgLL 52
18 GLL 46
44 BLO 19 OLO
45 AOO 20 SLL
46 BLP 21 PLO
47 ALS 22 MOO
48 AOP 23 PLP
49 APP 24 POM
50 LgLO 54
25 SLnP 51 BLS
26 PPM
52 AOS
F. TRIGLISERIDA BIJI-BIJIAN
Pengelompokan komponen TG dilakukan berdasarkan komposisi asam lemaknya dan didapatkan bahwa komponen TG dari ekstrak minyak biji-bijian
umumnya memiliki struktur UUU, SUU, dan SUS, dimana U dan S adalah unsaturated tidak jenuh dan saturated jenuh. Jumlah komponen TG
kelompok SSS pada ekstrak minyak biji-bijian ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil. Hasil sesuai dengan data yang didapatkan dari analisis asam lemak
biji-bijian dimana diketahui asam lemak yang umum terdapat pada biji-bijian adalah jenis asam lemak tidak jenuh unsaturated. Selain itu, struktur TG yang
dominan ini menunjukkan bahwa pada biji-bijian, asam lemak tidak jenuh ini umumnya teresterifikasi pada posisi sn-2.
Ekstrak minyak biji yang didominasi oleh TG struktur UUU dan SUU adalah alpukat Lauraceae, sirsak Annonaceae, mengkudu Rubiaceae,
pepaya Caricaceae, cempedak dan nangka Moraceae, kacang tanah dan saga pohon Fabaceae, karet, kemiri dan kemiri cina Euphorbiaceae. Ekstrak
minyak biji yang didominasi oleh TG struktur SUS adalah rambutan Sapindaceae dan tengkawang tungkul Dipterocarpaceae. Seperti halnya
dengan komposisi asam lemak, ekstrak minyak biji-bijian dari suku Anacardiaceae mempunyai komposisi TG yang relatif paling berbeda dengan
ekstrak minyak biji-bijian lainnya. Ekstrak minyak biji-bijian dari suku Anacardiaceae genus Mangifera ini kebanyakan disusun oleh komponen TG
struktur SUS dan SUU. Ekstrak minyaklemak biji yang mempunyai total struktur UUU, total SUU, total SUS, dan total SSS paling tinggi berturut-turut
adalah minyak biji cempedak 79.81, saga pohon 63.76, tengkawang tungkul 88.99, dan rambutan 2.68.