Saga pohon Adenanthera pavonina L.

Tabel 23. Perbandingan luasan area kromatografi TG ekstrak minyak biji saga pohon TG Area pada ekstrak minyak biji saga pohon x105nRIUs Area pada standar x105nRIUs Prediksi area pada ko- kromatogram x105nRIUs Area pada ko- kromatogram x105nRIUs OOP tidak terdeteksi 5.41691 1.80563 2.32807 OOS tidak terdeteksi 8.73362 2.91120 2.35113 Gambar 79. Kromatogram trigliserida ekstrak minyak biji kacang tanah Gambar 80. Ko-kromatogram trigliserida ekstrak minyak biji kacang tanah dengan standar OOO dan OOS Gambar 81. Kromatogram trigliserida ekstrak minyak biji saga pohon Gambar 82. Ko-kromatogram trigliserida ekstrak minyak biji saga pohon dengan standar OOP dan OOS

11. Suku Anarcardiaceae Genus Mangifera

Profil trigliserida dari kelima biji dari suku Anarcardiaceae menunjukkan hasil yang tidak berbeda jauh baik. Hal ini terlihat dari hasil kromatogram analisis dengan HPLC yang menunjukkan kecenderungan pembentukan peak yang sama namun berbeda konsentrasinya. Untuk lebih meyakinkan urutan trigliserida pada sampel maka, maka dilakukan injeksi sampel yang telah ditambahkan larutan lemak tengkawang tungkul 5 dalam aseton sebanyak 1:1. Tengkawang yang diketahui memiliki kandungan trigliserida POP, POS, SOS, dan SOA dijadikan acuan untuk identifikasi keempat jenis trigliserida ini pada kelima sampel biji. Penginjeksian ini dilakukan pada sampel mangga arumanis, mangga indramayu, dan kuweni. Ekstrak minyak biji-bijian dari suku Anacardiaceae mempunyai komposisi TG yang relatif paling berbeda dengan ekstrak minyak biji- bijian lainnya seperti halnya komposisi asam lemaknya. Ekstrak minyak biji-bijian dari suku Anacardiaceae genus Mangifera ini kebanyakan disusun oleh komponen TG struktur SUS dan SUU dengan distribusi komponen TG yang serupa namun jumlah atau kuantitasnya berbeda. Minyak biji mangga dari empat varietas yang berbeda dan kuweni sama- sama mengandung TG yang didominasi oleh stearat dan oleat: SOS, OOS, dan POS. a. Mangga Mangifera indica L. • Varietas Arum manis Profil trigliserida pada biji mangga arumanis dapat dilihat pada Tabel 10. Komponen trigliserida SOS, OOS, dan POS memiliki persentase yang lebih tinggi dibandingkan trigliserida lainnya. Hasil ini sesuai dengan komposisi asam lemaknya dimana stearat, oleat, dan asam palmitat merupakan asam lemak yang dominan menyusun biji mangga arumanis. Hasil ko-kromatogram TG ekstrak lemak biji mangga arum manis dapat dilihat pada Gambar 84. Terlihat pada Gambar 84, peak ke-8 luas area bertambah dengan adanya penambahan trigliserida jenis POP, peak ke-11 luas area bertambah dengan adanya penambahan trigliserida jenis POS, peak ke-13 luas area bertambah dengan adanya penambahan trigliserida jenis SOS, dan peak ke-14 luas area bertambah dengan adanya penambahan trigliserida jenis SOA dari tengkawang. Tabel 24 menunjukkan perbandingan luasan area antara ekstrak lemak biji mangga arum manis, ekstrak lemak tengkawang tungkul, dan ekstrak lemak biji mangga arum manis dengan penambahan ekstrak lemak tengkawang tungkul. Hasil kromatogram sampel sendiri dapat dilihat pada Gambar 83. Hasil analisis menunjukkan bahwa sampel jenis ini memiliki kandungan trigliserida tertinggi dengan struktur SUS sebesar 51.25. Tabel 24. Perbandingan luasan area kromatografi TG ekstrak lemak biji mangga arum manis TG Area pada ekstrak lemak biji mg. arum manis x105nRIUs Area pada ekstrak lemak biji tengkawang x105nRIUs Prediksi area pada ko- kromatogram x105nRIUs Area pada ko- kromatogram x10 5 nRIUs POP 3.46428 9.02912 7.97884 5.60636 POS 12.4062 46.23710 35.52475 27.08480 SOS 23.1785 70.24800 58.30250 44.52880 SOA 4.2651 6.58669 7.55844 4.30265