b. Kadar Lemak Metode Soxhlet AOAC Method 963.15, 1999
Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan dalam oven bersuhu 100
o
C selama sekitar 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Sampel kering sebanyak 4-5 gram ditimbang langsung
dalam kertas saring kemudian ditutup dengan kapas yang bebas lemak. Kertas saring berisi sampel dimasukkan ke dalam labu soxhlet. Heksan
secukupnya dituang ke dalam labu lemak dan kemudian alat dirangkai. Refluks dilakukan selama 4-6 jam. Labu lemak yang berisi lemak hasil
ekstraksi dan sisa pelarut heksan diangkat dan kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 100-101
C sampai pelarut menguap semua dan berat konstan. Labu yang berisi lemak didinginkan dalam desikator
dan kemudian ditimbang. Perhitungan :
Kadar lemak =
[ ]
100 ×
− W
Y X
Keterangan : X = bobot lemak hasil ekstraksi dan labu lemak g Y = bobot labu lemak kosong g
W = bobot sampel g
2. Karakterisasi Profil Asam Lemak
Tahapan ini dilakukan setelah proses persiapan sampel dan proses ekstraksi minyaklemak. Analisis asam lemak dengan menggunakan gas
chromatography sebagai instrumen mengharuskan ekstrak minyaklemak
diderivatisasi terlebih dahulu sehingga pemisahan asam lemaknya dilakukan berdasarkan perbedaan volatilitas dan interaksinya dengan fase
diam.
a. Persiapan Sampel
Bagian tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian bijinya. Biji-bijian untuk sampel didapat dari pasar-pasar lokal yang
berada di daerah Bogor dan dari BALITRO Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Bogor. Tahap persiapan sampel dimulai dari tahap
penyortiran biji-bijian yang masih dalam keadaan visual baik. Setelah itu, biji-bijian dibersihkan, dicuci, dan dikeringkan dengan
menggunakan oven 105
o
C selama 5-6 jam. Setelah sampel kering, dilakukan penghancuran menggunakan blender kering Sampel
kemudian siap digunakan untuk analisis kadar air sampel kering, analisis kadar lemak sampel kering, dan proses ekstraksi lemakminyak.
Penyimpanan bubuk sampel kering untuk proses ekstraksi dilakukan dengan penyimpanan dalam aluminium foil di dalam freezer. Gambar
31 menunjukkan secara ringkas proses persiapan sampel.
b. Ekstraksi minyak Folch et al., 1957
Sebanyak 3 gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer. Tambahkan chloroform – methanol 2:1 sebanyak 20 ml.
Setelah itu, larutan distirer selama 1 jam dan disaring. Larutan kemudian ditambahkan 4 ml 0.88 NaCl dan kemudian dikocok.
Setelah terbentuk 2 lapis lapis atas dan lapis bawah, lapisan atas dibuang dan lapisan bawah disaring menggunakan kertas saring.
Larutan kemudian dievaporasi vakum 40
o
C dan dihembus gas N
2.
Ekstrak minyak ditempatkan di dalam botol gelap dan disimpan di dalam refrigerator sampai dibutuhkan untuk dianalisis. Apabila ekstrak
minyak akan dianalisis, maka terlebih dahulu minyak dipindahkan dari tempat penyimpanan, didiamkan pada suhu ruang sampai semuanya
meleleh. Gambar 32 menunjukkan secara ringkas proses ekstraksi minyak dari biji
c. Derivatisasi ekstrak minyak AOCS Ce 2-66, 2005
Sebanyak 100 ± 2 mg sampel disiapkan dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan larutan standar internal C17:0 sebanyak 1 ml. Campuran
kemudian ditambahkan 2 ml NaOH metanolik 0.5 N, kemudian tabung dihembuskan dengan gas N
2
selama 15 detik, ditutup rapat, dikocok, dan dipanaskan 80
o
C selama 5 menit. Selanjutnya tabung didinginkan, ke dalam campuran ditambahkan BF
3
-metanol 14
b v
sebanyak 2 ml
lalu hembuskan kembali gas N
2.
Tabung kembali dipanaskan pada suhu 80
o
C selama 30 menit dan dinginkan dibawah air mengalir hingga suhu mencapai suhu ruang. Ditambahkan 1.5 ml heksan ke dalam tabung dan
divorteks. Setelah itu ditambahkan 3 ml NaCl jenuh dengan segera, lalu dikocok, diamkan sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan atas diambil
dengan pipet dan dimasukkan ke dalam vial yang telah berisi Na
2
SO
4
anhidrous. Gambar 33 menunjukkan secara ringkas proses derivatisasi ekstrak minyak.
d. Persiapan standar asam lemak