Gambar 62. Kromatogram trigliserida ekstrak minyak biji mengkudu
Gambar 63.
Ko-kromatogram trigliserida ekstrak minyak biji mengkudu dengan penambahan standar OOP.
5. Suku Caricaceae : Pepaya Carica papaya L.
Profil trigliserida pada ekstrak biji pepaya dapat dilihat pada Tabel 10. Komponen trigliserida OLLn, OLL, dan LnOP memiliki persentase yang
lebih tinggi dibandingkan trigliserida lainnya. Hasil ini sesuai dengan komposisi asam lemaknya dimana linoleat, oleat, dan asam palmitat
merupakan asam lemak yang dominan menyusun biji pepaya. Untuk lebih meyakinkan urutan trigliserida pada sampel, maka dilakukan injeksi sampel
yang telah ditambahkan standar trigliserida jenis OOO dan OOS dengan perbandingan 1:1:1. Hasil ko-kromatogram TG ekstrak minyak biji pepaya
dapat dilihat pada Gambar 65. Terlihat pada Gambar 65, peak ke-9 luas area bertambah akibat penambahan standar OOO, peak ke-10 luas area
bertambah akibat penambahan standar OOP, dan peak-12 luas area bertambah akibat penambahan standar OOS. Tabel 16 menunjukkan
perbandingan luasan area antara ekstrak minyak biji pepaya, standar TG, dan ekstrak minyak biji pepaya dengan penambahan standar. Hasil
kromatogram sampel sendiri dapat dilihat pada Gambar 64. Hasil analisis menunjukkan bahwa sampel jenis ini memiliki kandungan trigliserida
tertinggi dengan struktur UUU triunsaturated sebesar 43.52.
Tabel 16. Perbandingan luasan area kromatografi ekstrak minyak biji pepaya
TG Area pada
ekstrak minyak biji pepaya
x105nRIUs Area pada
standar x105nRIUs
Prediksi area pada ko-
kromatogram x105nRIUs
Area pada ko- kromatogram
x105nRIUs OOO 39.5104
7.41419 41.98179
27.45630 OOS 1.04417
8.73362 3.95537
3.39465
Gambar 64. Kromatogram trigliserida ekstrak minyak biji pepaya
Gambar 65. Ko-kromatogram ekstrak minyak biji pepaya dengan penambahan
standar OOO dan OOS
6. Suku Sterculiaceae : Kepoh Sterculia foetida L.
Profil trigliserida pada ekstrak biji kepoh dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan hasil analisis asam lemaknya, asam lemak yang memiliki
persentase tertinggi pada minyak biji kepoh tidak bisa diidentifikasi oleh standar, sehingga untuk analisis trigliseridanya juga dikelompokkan
kedalam unknown triglycerides. Menurut Gunstone et al. 1995, biji kepoh memiliki kandungan asam lemak cyclopropene acid asam sterkulat dan
asam malvalat sebesar 65-70, sehingga dapat dipastikan kedua asam lemak inilah yang mendominasi struktur trigliseridanya.
Menurut Pasha dan Ahmad 1992, analisis analisis asam lemak pada bahan pangan yang mengandung cyclopropene fatty acid lebih banyak
dilakukan untuk kuantifikasi dan dampaknya pada metabolisme tubuh daripada analisis trigliseridanya. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
pada biji kepoh, asam oleat dan asam linoleat lebih banyak teresterifikasi pada posisi sn-2; asam palmitat pada posisi sn-1,3; asam sterkulat pada
posisi sn-2; dan asam malvalat pada posisi sn-1,3. Trigliserida pada biji kepoh didominasi oleh jenis trigliserida yang mengandung satu buah
cyclopropene acid 41, kemudian trigliserida yang mengandung dua gugus cyclopropene acid 33, satu gugus cyclopropene acid 20, dan
terakhir tidak memiliki gugus cyclopropene acid 6. Hasil kromatogram sampel sendiri dapat dilihat pada Gambar 66.
Gambar 66. Kromatogram trigliserida ekstrak minyak biji kepoh
7. Suku Dipterocarpaceae : Tengkawang tungkul Dipterocarpus retusus
Bl.
Profil trigliserida pada ekstrak biji tengkawang tungkul dapat dilihat pada Tabel 10. Komponen trigliserida POS dan SOS memiliki persentase
yang lebih tinggi dibandingkan trigliserida lainnya. Hasil ini sesuai dengan komposisi asam lemaknya dimana stearat, oleat, dan asam palmitat
merupakan asam lemak yang dominan menyusun biji tengkawang. Hasil kromatogram sampel sendiri dapat dilihat pada Gambar 67. Hasil analisis
menunjukkan bahwa sampel jenis ini memiliki kandungan trigliserida dengan struktur UUU triunsaturated sebesar 2.49, kandungan
trigliserida dengan struktur SUU sebesar 5.35, kandungan trigliserida dengan struktur SUS sebesar 88.99, dan kandungan trigliserida dengan
struktur SSS trisaturated sebesar 3.19.
Gambar 67. Kromatogram trigliserida ekstrak lemak biji tengkawang tungkul
8. Suku Moraceae Genus Artocarpus
Komposisi TG pada minyak biji cempedak dan nangka mengandung dua TG UUU yang kaya akan asam linoleat yaitu LLL dan OLLn masing
masing sebesar 33.47 dan 27.54 pada cempedak serta 17.93 dan