13. Suku Moraceae Genus Artocarpus
Nangka dan cempedak merupakan tanaman yang sama genusnya Artocarpus, kedua jenis tanaman ini mempunyai ciri karakteristik fisik biji
yang sama namun dimensi ukurannya berbeda. c.
Cempedak Artocarpus integer Thunb. Merr.
Daun tanaman ini berbulu banyak dan lebih panjang dibandingkan nangka. Kulit buah tidak kasar dengan bentuk buahnya silinder agak bundar
dan memanjang. Panjang buah cempedak tidak sepanjang buah nangka. Buahnya merupakan buah semu majemuk dimana ketika buah dibuka
terdapat buah dan daging buah sesungguhnya yang bergerombol dan menempel pada semacam tali poros. Daging buahnya putih kekuningan
sampai jingga, manis dengan bau yang lebih menusuk dibandingkan nangka, dan melekat pada biji Saleh et al., 2002. Tidak seperti nangka
keseluruhan massa daging buah mudah lepas apabila masak. Hasil analisis proksimat terhadap biji cempedak memberikan hasil kadar air biji sebesar
77.20 dan kadar lemak sebesar 0.42 per 100 g sampel kering atau sebesar 0.10 per 100 g sampel basah. Di daerah Kalimantan biji
cempedak juga dikonsumsi dengan cara digoreng, direbus atau dibakar, sebelum dimakan dengan campuran sedikit garam Anonim, 2008
wikipedia.
d. Nangka Artocarpus heterophyllus Lmk.
Buah nangka merupakan buah semu, menggantung pada ranting atau cabang utama, berbentuk gelendong memanjang, dan pada sisi luar
membentuk duri lunak yang pendek Saleh et al., 2002. Jenis nangka yang digunakan dalam penelitian ini adalah nangka bogor yang sering disebut
dengan nangka kandel. Jenis nangka ini memiliki ciri: daging buahnya tebal, kedudukan daging buahnya sangat rapat, warna daging buah kuning
cerah, rasa manis Anonim, 2008p. Hasil analisis proksimat terhadap biji nangka memberikan hasil kadar air biji sebesar 66.28 dan kadar lemak
sebesar 1.22 per 100 g sampel kering atau sebesar 0.41 per 100 g sampel basah. Menurut Nainggolan 1985 kandungan karbohidrat pada
biji nangka cukup tinggi sehingga dapat dimakan sebagai sumber
karbohidrat tambahan, sedangkan menurut Anonim, 2008p, biji nangka dapat dibuat tepung biji nangka yang dicampurkan ke dalam tepung
gandum untuk pembuatan roti. Penggunaan tepung biji ini juga dapat digunakan sebagai bahan substitusi sebagian tepung terigu dalam
pembuatan cookies dan BMC Bahan Makanan Campuran. 14.
Suku Euphorbiaceae
Keempat jenis biji ini memiliki genus yang berbeda dan karakteristik fisik biji yang berbeda warna, ukuran, dan bentuk biji, namun kandungan
lemak bijinya cukup tinggi, yaitu: jarak kaliki 33.99, kemiri 63.97, kemiri cina 53.97, dan karet 30.81.
a. Jarak Kaliki Ricinus communis L.
Buah jarak kaliki berupa buah kotak berbentuk bulat agak lonjong berlekuk tiga dan berkumpul dalam satu tandan. Buahnya memiliki tiga
ruang yang masing-masing berisi satu biji. Buahnya berduri lunak, berwarna hijau muda, dengan rambut berwarna hijau. Setelah tua buah
akan berubah menjadi hitam. Hasil analisis proksimat terhadap biji jarak kaliki memberikan hasil kadar air biji sebesar 12.97 dan kadar lemak
sebesar 33.99 per 100 g sampel kering atau sebesar 29.58 per 100 g sampel basah. Menurut Sinaga 2004, biji dan minyak jarak dapat
digunakan untuk mengatasi kesulitan buang air besar konstipasi, dan kesulitan melahirkan, namun biji jarak kaliki yang masih segar atau
minyak jarak kaliki bersifat racun kalau ditelan dalam jumlah berlebihan. b.
Karet Hevea brasiliensis Willd. Ex A. Juss. M. A.
Tanaman ini merupakan sumber utama bahan karet alam dunia. Sebagai penghasil lateks tanaman karet dapat dikatakan satu-satunya
tanaman yang dikebunkan secara besar-besaran. Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah, jadi jumlah biji biasanya ada tiga atau enam buah sesuai
dengan jumlah ruangnya Anonim, 2008q. Ukuran biji cukup besar dengan kulit biji yang keras. Hasil analisis proksimat terhadap biji karet
memberikan hasil kadar air biji karet sebesar 41.74 dan kadar lemak sebesar 38.53 per 100 g sampel kering atau sebesar 22.45 per 100 g
sampel basah.
c. Kemiri Aleurites moluccana L. Willd.