bahwa serbuk sirsak efektif sebagai insektisida yang cukup keras untuk mengusir hama insekta sayuran. Kandungan bioaktif yang terdapat di dalam
biji sirsak adalah senyawa alkaloid yang terdiri dari acetogenin dan annonaine Yasril, 2003
4. Suku Rubiaceae : Mengkudu Morinda citrifolia L.
Buah mengkudu berwarna hijau kekuningan dan berbentuk lonjong dengan permukaan yang bertotol. Jumlah biji mengkudu dalam satu buah
berjumlah banyak sekitar 20-25 dari total berat buah dan terdapat dalam daging Rismana, 2007. Produk dari pohon mengkudu telah banyak
diproduksi oleh beberapa produsen dalam dan luar negeri dalam bentuk jus dan kapsul buah mengkudu. Hasil analisis proksimat terhadap biji mengkudu
memberikan hasil kadar air biji sebesar 44.22 dan kadar lemak sebesar 4.59 per 100 g sampel kering atau sebesar 2.56 per 100 g sampel
basah. Menurut Rismana 2007, minyak yang diekstrak dari biji mengkudu banyak digunakan untuk bahan baku kosmetik, lilin dan massage oils.
5. Suku Caricaceae : Pepaya Carica papaya L.
Buah pepaya memiliki bentuk bulat hingga memanjang, dengan ujung yang biasanya meruncing. Warna buah ketika muda adalah hijau gelap dan
setelah masak berwarna hijau muda hingga kuning. Daging buahnya berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah
berongga dan inilah tempat biji-biji pepaya berkumpul. Jenis pepaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah pepaya lokal bogor. Hasil analisis
proksimat terhadap biji pepaya memberikan hasil kadar air biji pepaya sebesar 87.35 dan kadar lemak sebesar 22.86 per 100 g sampel kering
atau sebesar 6.55 per 100 g sampel basah. Secara tradisional biji pepaya dapat dimanfaatkan sebagai obat cacing gelang, gangguan pencernaan, diare,
penyakit kulit, bahan baku obat masuk angin dan sebagai sumber untuk mendapatkan minyak dengan kandungan asam-asam lemak tertentu. Selain
mengandung asam-asam lemak, biji pepaya diketahui mengandung senyawa kimia lain seperti golongan fenol, alkaloid, dan saponin Warisno, 2003.
Biji pepaya juga mempunyai aktivitas farmakologi daya antiseptik terhadap bakteri penyebab diare, yaitu Escherichia coli dan Vibrio cholera Warisno,
2003.
6. Suku Sterculiaceae : Kepoh Sterculia foetida L.
Buah kepoh berbentuk setangkup cukup besar dengan bagian ujungnya menyerupai paruh dan kulit berwarna hijau kehitaman dan berkulit
tebal. Setelah cukup masak buah akan jatuh sendiri dari pohonnya dan mudah dibuka Widyantoro, 2005. Bagian dalam buah terdapat ruang yang
terisi oleh biji, dalam satu buah terdapat 10-17 biji yang berwarna hitam. Lapisan hitam ini merupakan kulit biji dan jika dibuang maka akan
didapatkan lapisan agak keras yang menyerupai biji melinjo. Baru ketika lapisan ini dibuka maka akan didapatkan bagian endosperma yang terdiri
dari dua buah keping biji yang berwarna putih susu. Hasil analisis proksimat terhadap biji kepoh memberikan hasil kadar air biji kepoh sebesar 74.33
dan kadar lemak sebesar 55.08 per 100 g sampel kering atau sebesar 14.14 per 100 g sampel basah. Biji buahnya dapat digunakan sebagai
sumber minyak yang digunakan untuk lampu dan cat Anonim, 2008r.
12. Suku Dipterocarpaceae : Tengkawang tungkul Dipterocarpus retusus