Hipotesis Mayor Hipotesis Minor

Adapun alasan penulis memilih sampel tersebut ialah sebagai berikut: 1. Pengemudi sepeda motor diasumsikan memiliki tingkat variabel independen dan dependen yang bervariasi, misalnya pengemudi yang mengikutitidak suatu komunitas motor di Indonesia dengan berbagai macam variasi dan jenis komunitas motor di Indonesia dan dengan berbagai macam perilaku mengemudi driving behavior. 2. Kemampuan membaca dan memahami kuesioner yang cukup baik sesuai dengan standard syarat pembuatan SIM C Surat Izin Mengemudi untuk sepeda motor. 3. Usia pengemudi sepeda motor dalam penelitian ini adalah 17 – 66 tahun. 4. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

3.2 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yakni variabel bebas independent variabel dan variabel terikat dependent variabel. Adapun kedua variabel tersebut adalah: a. Varibel terikat dependent variabel, yaitu aggressive driving, b. Variabel bebas independent variabel, yaitu variabel self-control dan moral disengagement. Definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut adalah:

3.2.1 Aggressive Driving

Aggressive driving adalah skor yang diperoleh dari pengemudi sepeda motor dengan mengisi kuesioner yaitu aggressive driving behavior scale oleh Houston, Harris, dan Norman 2003. Dengan dua dimensi yaitu: conflict behavior dan speeding. Dimensi-dimensi tersebut yang kemudian menjadi indikator dari aggressive driving. Masing-masing dimensi kemudian dijadikan beberapa pernyataan yang menunjukkan bagaimana perilaku aggressive driving seorang pengemudi sepeda motor.

3.2.2 Self-Control

Pengukuran dari skala self-control ini adalah skor yang diperoleh dari pengemudi sepeda motor yang dilakukan dengan cara mengisi kuesioner berdasarkan teori low self-control Gottfredson dan Hirschi 1990, penulis mengadaptasi dan memodifikasi kuesioner low self-control oleh Grasmick, dkk 1993, dengan dimensi-dimensi berupa impulsivity, simple tasks, risk seeking, physical activity, self-centered, dan temper. 3.2.3 Moral disengagement Pengukuran dari skala moral disengagement ini adalah skor yang diperoleh dari pengemudi sepeda motor yang dilakukan dengan cara mengisi kuesioner oleh Bandura 1996, dengan dimensi-dimensi berupa: moral justification, euphemistic labeling, advantageous comparison, disregarding or distorting the consequences, displacement of responsibility, diffusion of responsibility, dehumanization, dan attribution of blame.