Dari beberapa pengertian yang telah dijelaskan oleh para ahli sebelumnya, peneliti memberikan kesimpulan self-control dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk membimbing tingkah laku sendiri, mengolah informasi, memilih suatu tindakan, mengatur, dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa
individu kearah konsekuensi, dan orang dengan low self-control, memiliki perilaku yang cenderung impulsif, memilih tugas-tugas sederhana, memiliki
potensi mencari resiko yang tinggi, mendukung kegiatan fisik, menjadi egois, dan memiliki emosi yang berubah-ubah.
2.2.2 Aspek-Aspek Self-Control
Averill 1973 mengemukakan aspek-aspek self-control, yaitu: 1.
kontrol perilaku kontrol perilaku merupakan kesiapan terjadinya suatu respons yang dapat
secara langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci menjadi dua komponen, yaitu:
a. mengatur pelaksanaan regulated administration, merupakan
kemampuan individu
untuk menentukan
siapa yang
mengendalikan situasi atau keadaan. Apakah dirinya sendiri atau aturan perilaku dengan menggunakan kemampuan dirinya
dan bila tidak mampu individu akan menggunakan sumber eksternal.
b. Kemampuan memodifikasi stimulus stimulus modifability,
merupakan kemampuan untuk mengetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi. Ada
beberapa cara yang dapat digunakan, yaitu mencegah atau menjauhi stimulus, menempatkan tenggang waktu diantara
rangkaian stimulus yang sedang berlangsung, menghentikan stimulus sebelum waktunya berakhir, dan membatasi
intensitasnya. 2.
Kontrol kognitif cognitive control Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam mengolah
informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif
sebagai adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri dari dua komponen, yaitu:
a. Memperoleh informasi information gain adalah dengan
informasi yang dimiliki oleh individu mengenai suatu keadaan yang tidak menyenagkan, individu dapat mengantisipasi
keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan. b.
Melakukan penilaian appraisal, berarti individu berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan
cara memerhatikan segi-segi positif secara subjektif.