99
Gambar 20. Kinerja Keuangan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk Tahun
2000- 30 Juni 2010
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010 diolah
6.4.10 PT FKS Multi Agro Tbk
Neraca keuangan PT FKS Multi Agro Tbk setelah go public pada tahun 2002 di Bursa Efek Indonesia cenderung meningkat. Pada tahun 2002 hingga 30
Juni 2010, terjadi trend peningkatan pada total aktiva, total kewajiban, ekuitas, dan laba bersih perusahaan. Pada tahun 2003, total aktiva dan total kewajiban PT
FKS Multi Agro Tbk sempat turun dan pada tahun selanjutnya total aktiva dan kewajiban kembali meningkat. Pada tahun 2008, kembali terjadi penurunan total
aktiva dan kewajiban perusahaan dan tahun selanjutnya kembali meningkat. Ekuitas PT FKS Multi Agro Tbk terus meningkat setelah perusahaan tersebut
menjadi perusahaan terbuka. Hal berbeda terjadi pada laba bersih PT FKS Multi Agro Tbk dimana jumlahnya cenderung berfluktuatif. Laba bersih tertinggi yang
diperoleh PT FKS Multi Agro Tbk setelah go public terjadi pada tahun 2009 sedangkan laba bersih terendah terjadi pada tahun 2004 Gambar 21.
100
Gambar 21
. Neraca Keuangan PT FKS Multi Agro Tbk Tahun 2002- 30 Juni 2010
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010 diolah
Kinerja keuangan PT FKS Multi Agro Tbk setelah melakukan go public kurang baik. Hal tersebut terlihat dengan rasio profitabilitas yang rendah dan
solvabilitas PT FKS Multi Agro Tbk yang tinggi. Rasio profitabilitas PT FKS Multi Agro Tbk pada tahun 2003 seperti Return on Asset ROA memperoleh nilai
tertinggi selama perusahaan tersebut menjadi perusahaan terbuka. Sedangkan Return on Equity ROE memperoleh nilai tertinggi pada tahun 2007. Pada tahun
2007, rasio solvabilitas PT FKS Multi Agro Tbk yang terdiri dari Debt to Total Assets Ratio DAR dan Debt to Equity Ratio DER memperoleh nilai tertinggi
setelah perusahaan tersebut go public Gambar 22.
Gambar 22. Kinerja Keuangan PT FKS Multi Agro Tbk Tahun 2002- 30 Juni 2010
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010 diolah
101
6.4.11 PT Wahana Phonix Mandiri Tbk
Neraca keuangan PT Wahana Phonix Mandiri Tbk setelah go public pada tahun 2001 di Bursa Efek Indonesia cenderung meningkat. Pada tahun 2002
hingga 30 September 2010, total aktiva, total kewajiban, dan ekuitas perusahaan terus mengalami peningkatan. Hal berbeda terjadi pada laba bersih PT Wahana
Phonix Mandiri Tbk dimana jumlahnya cenderung mengalami penurunan. Laba bersih terbesar yang diperoleh PT Wahana Phonix Mandiri Tbk setelah go public
terjadi pada tahun 2001 Gambar 23.
Gambar 23.
Neraca Keuangan PT Wahana Phonix Mandiri Tbk Tahun 2001- 30 Sepember 2010
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010 diolah
Kinerja keuangan PT Wahana Phonix Mandiri Tbk setelah melakukan go public kurang baik. Hal tersebut terlihat dengan pergerakan rasio profitabilitas dan
solvabilitas PT Wahana Phonix Mandiri Tbk. Rasio profitabilitas PT Wahana Phonix Mandiri Tbk yang terdiri dari Return on Asset ROA dan Return on
Equity ROE mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena laba bersih perusahaan mengalami penurunan. Sedangkan rasio solvabilitas PT Wahana
Phonix Mandiri Tbk yang terdiri dari Debt to Total Assets Ratio DAR dan Debt to Equity Ratio DER mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan kewajiban dalam membiayai aktiva dan modal meningkat Gambar 24.
102
Gambar 24. Kinerja Keuangan PT Wahana Phonix Mandiri Tbk Tahun 2001- 30
Sepember 2010
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010 diolah
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan