Analisis Data Analisis kinerja perusahaan agribisnis pada saat initial public offering di Bursa Efek Indonesia

37 hingga 2008. Pada periode tersebut, perusahaan agribisnis yang melakukan initial public offering sebanyak 11 perusahaan Tabel 4. Tabel 4 . Daftar Emiten Agribisnis yang Initial Public Offering pada tahun 2000-2008 No Kode Emiten Nama Perusahaan Tanggal IPO 1 BISI Bisi International Tbk 28 Mei 2007 2 MAIN Malindo Feedmill Tbk 10 Februari 2006 3 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk 14 Mei 2004 4 GZCO Gozco Plantations Tbk 15 Mei 2008 5 SGRO Sampoerna Agro Tbk 18 Juni 2007 6 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk 14 Februari 2000 7 CPRO Central Proteinaprima Tbk 28 Nopember 2006 8 ATPK Anugerah Tambak Perkasindo Tbk 17 April 2001 9 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries Tbk 24 Maret 2000 10 FISH FKS Multi Agro Tbk 18 Januari 2002 11 WAPO Wahana Phonix Mandiri Tbk 22 Juni 2001 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010

4.4 Analisis Data

Pada penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Data yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja initial public offering perusahaan agribisnis yaitu, 1 Initial return Initial return merupakan persentase keuntungan saham dari selisih harga penawaran perdana dengan harga penutupan pada hari pertama initial public offering Durukan, 2002. 2 Reputasi Penjamin Emisi underwriter Reputasi underwriter, diukur dengan memberi nilai 1 untuk penjamin emisi yang masuk ke dalam top 10 dalam top 20 active brokerage houses in total frequency di Bursa Efek Indonesia. Nilai 0 untuk penjamin emisi yang tidak masuk top 10. 3 Umur perusahaan Umur perusahaan dihitung mulai perusahaan didirikan berdasarkan akte pendirian perusahaan sampai perusahaan melakukan initial public offering. 38 4 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva perusahaan. Semakin besar total total aktiva perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan. 5 Debt to Assets Ratio DAR Debt to Assets Ratio merupakan pengukuran jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang bersal dari kreditor Samsul, 2006. 6 Debt to Equity Ratio DER Debt to Equity Ratio merupakan pengukuran yang menghitung perbandingan antara utang perusahaan dengan modal sendiri Samsul, 2006. 7 Return on Asset ROA Return on Asset merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva yang tertanam di perusahaan. Laba bersih yang digunakan adalah laba bersih setelah bunga dan pajak Syamsuddin, 2004. 8 Return on Equity ROE Return on Equity merupakan pengukuran laba bersih perusahaan setelah bunga dan pajak atas modal yang diinvestasikan dalam perusahaan Syamsuddin, 2004. 9 Offering Public Offering Public merupakan bagian saham yang ditawarkan perusahaan kepada publik. Rasio tersebut diukur dari total saham yang ditawarkan perusahaan kepada publik. V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Sejarah Pasar Modal Indonesia