50 hilir. Perusahaan-perusahaan agribisnis tersebut bergerak pada berbagai bidang
usaha seperti tanaman pangan, pakan ternak, perkebunan, perikanan dan perdagangan. Tabel 6
Tabel 6. Sub Sektor dan Sub Sistem Agribisnis dari Perusahaan Agribisnis
No Nama Perusahaan
Sub sektor Sub Sistem
Agribisnis 1
Bisi International Tbk Tanaman pangan
Hulu 2
Malindo Feedmill Tbk Pakan Ternak
Hulu 3
Bumi Teknokultura Unggul Tbk Pertanian lainnya
Hulu 4
Gozco Plantations Tbk Perkebunan
on farm 5
Sampoerna Agro Tbk Perkebunan
on farm 6
Tunas Baru Lampung Tbk Perkebunan
on farm 7
Central Proteinaprima Tbk Perikanan
on farm 8
Anugerah Tambak Perkasindo Tbk Perikanan
on farm 9
Dharma Samudera Fishing Industries Tbk Perdagangan
Hilir 10
FKS Multi Agro Tbk Perdagangan
Hilir 11
Wahana Phonix Mandiri Tbk Perdagangan
Hilir
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010 diolah
6.2 Analisis Kinerja Initial Public Offering Perusahaan Sampel
6.2.1 PT Bisi International Tbk
PT Bisi International Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang tanaman pangan. Perusahaan tersebut memproduksi bibit untuk komoditas jagung,
padi, buah-buahan dan sayuran. PT Bisi International Tbk berdiri pada 1 Januari 1983 dan mencatatkan sahamnya di bursa efek pada 28 Mei 2007. Pada saat
melakukan initial public offering, PT Bisi International Tbk dibantu oleh sebuah perusahaan penjamin emisi yaitu PT Indo Premier Securities. Perusahaan
penjamin emisi tersebut tidak termasuk ke dalam 10 besar perusahaan penjamin emisi yang paling aktif berdasarkan frekuensi perdagangan. Perusahaan tersebut
pada tahun 2007 hanya melakukan perdagangan sebanyak 287.515 kali dan menempatkan perusahaan tersebut pada urutan ke 25 berdasarkan total frekuensi
perdagangan. Pada saat PT Bisi International Tbk melakukan initial public offering,
harga yang ditawarkan perusahaan tersebut sebesar Rp 200 per lembar saham dan jumlah saham yang ditawarkan perusahaan ke publik mencapai 900 juta lembar
saham atau sebesar 30 persen dari total saham perusahaan. Harga initial public offering yang dibuka tersebut merupakan harga yang ditentukan berdasarkan
51 kesepakatan antara perusahaan emiten dan perusahaan penjamin emisi. Pada hari
pertama melakukan initial public offering, harga saham PT Bisi International Tbk berhasil naik dan pada penutupan hari pertama harga saham perusahaan tersebut
ditutup pada harga Rp 310 per lembar saham. Kenaikan harga pada penutupan tersebut menunjukan perusahaan memperoleh initial return positif sebesar 55
persen. Kenaikan tersebut juga dapat menunjukan keberhasilan perusahaan dalam melakukan initial public offering karena calon investor banyak yang tertarik untuk
membeli saham perusahaan tersebut sehingga harga naik dan perusahaan memperoleh keuntungan sebesar 55 persen.
Perusahaan yang memutuskan untuk go public akan memperoleh keuntungan dari keputusannya tersebut. Salah satu keuntungan yang didapat
ketika perusahaan sudah go public yaitu tersedianya sumber pendanaan bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja dari operasional
perusahaan. Sebelum melakukan initial public offering kinerja keuangan pada neraca konsolidasi PT Bisi International Tbk selama tiga tahun terakhir
mengalami peningkatan. Pada tahun 2004, PT Bisi International Tbk memiliki total aktiva sebesar 262,6 milyar rupiah dan meningkat menjadi 343,9 milyar
rupiah pada tahun 2005. Pada tahun berikutnya di tahun 2006, total aktiva PT Bisi International Tbk kembali meningkat menjadi 534,2 milyar rupiah. Peningkatan
total aktiva tersebut disebabkan karena bisnis perusahaan mengalami perkembangan sebelum melakukan initial public offering. Peningkatan total
aktiva PT Bisi International Tbk juga diikuti oleh peningkatan jumlah kewajibannya. Pada tahun 2004 tercatat perusahaan memiliki jumlah kewajiban
sebesar 124,3 milyar rupiah dan meningkat pada tahun 2005 menjadi 149,6 milyar rupiah. Jumlah kewajiban tersebut kembali meningkat pada tahun 2006 menjadi
268,8 milyar rupiah. Jumlah kewajiban yang meningkat menunjukan bahwa perusahaan memiliki utang yang terus meningkat. Pada tahun 2004, total ekuitas
PT Bisi International Tbk tercatat sebesar 109,03 milyar rupiah dan meningkat pada 2005 menjadi 156,01 milyar rupiah. Kemudian pada tahun 2006, total
ekuitas tersebut kembali meningkat menjadi 217,5 milyar rupiah. Total ekuitas yang terus meningkat dipengaruhi oleh peningkatan laba perusahaan yang berasal
dari usaha perusahaan.
52 Sebelum melakukan initial public offering, PT Bisi International Tbk
berhasil meningkatkan jumlah laba bersih selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun 2004, PT Bisi International Tbk memperoleh laba bersih sebesar 25,2
milyar rupiah dan meningkat pada tahun 2005 menjadi 46,9 milyar rupiah. Laba bersih PT Bisi International Tbk kembali meningkat pada tahun 2006 menjadi
60,7 milyar rupiah. Laba bersih yang terus meningkat menunjukan perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban usaha perusahaan
Tabel 7.
Tabel 7 . Neraca Keuangan PT Bisi International Tbk Tahun 2004-2006
Uraian Tahun
2006 2005
2004 Total Aktiva Rp
534.262.000.000 343.943.000.000
262.618.000.000 Total Kewajiban Rp
268.873.000.000 149.633.000.000
124.332.000.000 Total Ekuitas Rp
217.513.000.000 156.011.000.000
109.037.000.000 Laba Bersih Rp
60.737.000.000 46.974.000.000
25.263.000.000
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010
Nilai rasio solvabilitas PT Bisi International Tbk seperti Debt to Equity Ratio DER dan Debt to Total Assets Ratio DAR pada tahun 2004 sebesar
114,03 dan 47,34 persen. Nilai DER sebesar 114,03 persen menunjukan bahwa perbandingan antara kewajiban dan modal sendiri adalah 114,03 dan nilai DAR
47,34 persen menunjukan bahwa jumlah aktiva yang dibiayai utang sebesar 47,34 persen. Pada tahun 2005, DER PT Bisi International Tbk turun menjadi 95,91
persen dan kembali meningkat pada tahun 2006 menjadi 50,33 persen. Nilai DAR PT Bisi International Tbk pada tahun 2005 juga mengalami penurunan menjadi
95,91 persen. Hal tersebut menunjukan bahwa aktiva yang dibiayai oleh utang turun pada tahun tersebut. Total aktiva yang dibiayai utang kembali naik pada
tahun 2006 dimana nilai DAR naik menjadi 123,61 persen. Selain rasio solvabilitas, kinerja keuangan perusahaan juga dapat dihitung dengan menghitung
nilai rasio profitabilitas yang terdiri dari Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE. ROA PT Bisi International Tbk pada tahun 2004 bernilai 9,62
persen. ROA sebesar 9,62 persen berarti bahwa laba bersih yag diperoleh perusahaan adalah sebesar 9,62 persen dari total aktiva. Pada tahun 2005 nilai
ROA PT Bisi International Tbk meningkat menjadi 13,66 persen dan kembali turun pada tahun 2006 menjadi 11,37 persen. ROA yang meningkat menunjukan
naiknya tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik pula
53 posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. ROE PT Bisi International
Tbk pada tahun 2004 bernilai 23,17 persen. ROE sebesar 23,17 persen tersebut menunjukan bahwa tingkat return yang diperoleh perusahaan atas modal yang
diinvestasikan sebesar 23,17 persen. Pada tahun 2005, ROE PT Bisi International Tbk bernilai 30,11 persen dan pada tahun 2006 nilai ROE tersebut turun menjadi
27,92 persen. Nilai ROE yang tinggi menunjukan para pemegang saham akan memperoleh dividen yang tinggi dan kenaikan ROE akan mengakibatkan
kenaikan harga saham Tabel 8. Tabel 8
.Kinerja Keuangan PT Bisi International Tbk Tahun 2004-2006
Uraian Tahun
2006 2005
2004 DAR
50,33 43,51
47,34 DER
123,61 95,91
114,03 ROA
11,37 13,66
9,62 ROE
27,92 30,11
23,17
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010
Initial public offering PT Bisi International Tbk berhasil memperoleh initial return sebesar 55 persen. Perusahaan tersebut berhasil memperoleh initial
return sebesar 55 persen meskipun tidak menggunakan jasa penjamin emisi yang memiliki reputasi di Bursa Efek Indonesia. Initial return perusahaan tersebut juga
tidak terpengaruh nilai DAR dan DER yang tinggi. Selain itu, initial return tersebut juga tidak dipengaruhi oleh ROA yang rendah. Initial return PT Bisi
International Tbk dipengaruhi oleh umur perusahaan yang sudah tua, total aktiva yang tinggi, nilai ROE yang tinggi dan persentase saham yang dijual ke publik
besar. 6.2.2 PT Malindo Feedmill Tbk
PT Malindo Feedmill Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pakan ternak. Perusahaan tersebut memproduksi dan menjual pakan ternak,
khususnya pakan ternak ayam ras pedaging induk, pakan ternak ayam ras pedaging komersial, pakan ternak ayam ras petelur, dan anak ayam berusia satu
hari DOC. PT Malindo Feedmill Tbk berdiri pada 10 Juni 1997 dengan nama PT Gymtech Feedmill Indonesia dan bergabung di bursa efek pada 10 Februari 2006.
PT Malindo Feedmill Tbk dibantu oleh sebuah perusahaan penjamin emisi pada saat melakukan initial public offering yaitu PT CIMB-GK Securities Indonesia.
Perusahaan penjamin emisi tersebut termasuk ke dalam 10 besar perusahaan
54 penjamin emisi yang paling aktif berdasarkan frekuensi perdagangan. Pada tahun
2006, perusahaan penjamin emisi tersebut melakukan perdagangan sebanyak 254.310 kali dan menempati peringkat ke 6 berdasarkan total frekuensi
perdagangan. PT Malindo Feedmill Tbk dan perusahaan penjamin emisi menetapkan
harga penawaran perdana saham perusahaan tersebut sebesar Rp 880 per lembar saham dan jumlah saham yang ditawarkan PT Malindo Feedmill Tbk sebesar 61
juta lembar saham atau sebesar 17,99 persen dari total saham perusahaan. Pada hari pertama melakukan initial public offering, harga saham PT Malindo Feedmill
Tbk berhasil naik dan pada penutupan hari pertama harga saham perusahaan tersebut ditutup pada harga Rp 1.130 per lembar saham. Pada hari pertama
tersebut PT Malindo Feedmill Tbk berhasil memperoleh initial return sebesar 28,41 persen. Kenaikan tersebut menunjukan keberhasilan perusahaan dalam
melakukan initial public offering karena banyak investor yang membeli saham perusahaan tersebut sehingga harga saham meningkat.
Sebelum melakukan initial public offering neraca konsolidasi PT Malindo Feedmill Tbk selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun
2003, PT Malindo Feedmill Tbk memiliki total aktiva sebesar 192,7 milyar rupiah dan naik menjadi 239,3 milyar rupiah pada tahun 2004. Pada tahun berikutnya di
tahun 2005, total aktiva PT Malindo Feedmill Tbk kembali meningkat menjadi 314,02 milyar rupiah. Meningkatnya total aktiva PT Malindo Feedmill Tbk
disebabkan oleh berkembangnya bisnis perusahaan. Akibat meningkatnya total aktiva, total kewajiban PT Malindo Feedmill Tbk juga mengalami kenaikan. Pada
tahun 2003 PT Malindo Feedmill Tbk memiliki jumlah kewajiban sebesar 153,1 milyar rupiah dan meningkat pada tahun 2004 menjadi 194,9 milyar rupiah.
Jumlah kewajiban kembali meningkat pada tahun 2005 menjadi 208,3 milyar rupiah. Jumlah kewajiban yang terus meningkat menunjukan terjadinya kenaikan
jumlah utang perusahaan yang harus dibayarkan. Pada tahun 2003, total ekuitas PT Malindo Feedmill Tbk tercatat sebesar 39,5 milyar rupiah dan meningkat pada
2004 menjadi 44,3 milyar rupiah. Kemudian pada tahun 2005, total ekuitas tersebut kembali meningkat menjadi 105,7 milyar rupiah. Total ekuitas yang terus
meningkat terjadi karena meningkatnya laba perusahaan.
55 PT Malindo Feedmill Tbk berhasil meningkatkan jumlah laba bersih
sebelum perusahaan tersebut initial public offering. Pada tahun 2003, PT Malindo Feedmill Tbk memperoleh laba bersih sebesar 6,2 milyar rupiah dan turun pada
tahun 2004 menjadi 4,8 milyar rupiah. Laba bersih PT Malindo Feedmill Tbk berhasil naik kembali pada tahun 2005 menjadi 47,05 milyar rupiah. Laba bersih
yang meningkat tersebut menunjukan perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban usaha Tabel 9.
Tabel 9 . Neraca Keuangan PT Malindo Feedmill Tbk Tahun 2003-2005
Uraian Tahun
2005 2004
2003 Total Aktiva Rp
314.028.000.000 239.342.000.000
192.721.000.000 Total Kewajiban Rp
208.304.000.000 194.958.000.000
153.197.000.000 Total Ekuitas Rp
105.724.000.000 44.384.000.000
39.524.000.000 Laba Bersih Rp
47.058.000.000 4.860.000.000
6.219.000.000
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010
Nilai rasio solvabilitas PT Malindo Feedmill Tbk seperti Debt to Equity Ratio DER dan Debt to Total Assets Ratio DAR pada tahun 2003 bernilai
387,6 dan 79,4 persen. Nilai DER sebesar 387,6 persen menunjukan bahwa perbandingan antara kewajiban dan modal sendiri adalah 387,6 dan nilai DAR
79,4 persen menunjukan bahwa jumlah aktiva yang dibiayai utang sebesar 79,4 persen. Pada tahun 2004, DER PT Malindo Feedmill Tbk naik menjadi 439,25
persen dan turun pada tahun 2005 menjadi 197,03 persen. Nilai DAR PT Malindo Feedmill Tbk pada tahun 2004 mengalami meningkat menjadi 81,46 persen. Hal
tersebut terjadi karena aktiva yang dibiayai oleh utang perusahaan naik pada tahun tersebut. Total aktiva yang dibiayai utang turun pada tahun 2005 dimana nilai
DAR turun menjadi 66,33 persen. Selain rasio solvabilitas, kinerja keuangan perusahaan juga dapat dihitung dengan menghitung nilai rasio profitabilitas yang
terdiri dari Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE. ROA PT Malindo Feedmill Tbk pada tahun 2003 bernilai 3,23 persen. ROA sebesar 3,23
persen menunjukan bahwa laba bersih yag diperoleh perusahaan adalah sebesar 3,23 persen dari total aktiva. Pada tahun 2004 nilai ROA PT Malindo Feedmill
Tbk turun menjadi 2,03 persen dan naik pada tahun 2005 menjadi 14,99 persen. ROA yang meningkat menunjukan naiknya tingkat keuntungan yang dicapai oleh
perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi
56 penggunaan asset. ROE PT Malindo Feedmill Tbk pada tahun 2003 bernilai 15,73
persen. ROE sebesar 15,73 persen tersebut menunjukan bahwa tingkat return yang diperoleh perusahaan atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 15,73
persen. Pada tahun 2004, ROE PT Malindo Feedmill Tbk turun menjadi 10,95 persen dan pada tahun 2005 nilai ROE tersebut naik menjadi 44,51 persen. Nilai
ROE yang meningkat menunjukan para pemegang saham akan memperoleh dividen yang tinggi dan kenaikan ROE akan mengakibatkan harga saham naik
Tabel 10.
Tabel 10 .
Kinerja Keuangan PT Malindo Feedmill Tbk Tahun 2003-2005
Uraian Tahun
2005 2004
2003 DAR
66,33 81,46
79,49 DER
197,03 439,25
387,60 ROA
14,99 2,03
3,23 ROE
44,51 10,95
15,73
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010 Initial public offering yang dilakukan PT Malindo Feedmill Tbk berhasil
memperoleh initial return sebesar 28 persen. Initial return tersebut tidak dipengaruhi oleh ROA yang rendah, umur perusahaan yang masih muda dan
persentase saham yang ditawarkan ke publik sedikit. Jumlah saham PT Malindo Feedmill Tbk yang ditawarkan ke publik berjumlah 17,99 persen. Hal tersebut
membuat calon investor memiliki peluang yang kecil untuk mendapatkan saham perusahaan tersebut. Selain itu, nilai DAR dan DER yang tinggi tidak
mempengaruhi initial return PT Malindo Feedmill Tbk. Initial return PT Malindo Feedmill Tbk dipengaruhi oleh penggunaan jasa penjamin emisi yang memiliki
reputasi, ROE yang tinggi dan total aktiva yang tinggi.
6.2.3 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk