terlebih dahulu dengan sikap teman-teman. Setelah beberapa bulan bersama dan mengenali karakter satu sama lain, partisipan dengan
temannya tidak sungkan menunjukkan sikap mereka yang sebenarnya, seperti mengobrol, tertawa bersama, bercanda, belajar bersama dan
membuat lelucon ringan. Berbeda dengan keempat partisipan sebelumnya, terdapat dua
orang partisipan ketika pertama kali bergaul dengan teman baru di homeschooling mereka langsung menunjukkan sifat asli dari keduanya,
seperti menyapa duluan teman barunya kemudian mengajaknya ngobrol dan lama-kelamaan mereka menjadi dekat.
3.14 Siswa menghibur teman yang sedang sedih dan bagaimana cara
siswa menghibur
Keenam partisipan memberikan jawaban yang sama bahwa mereka pernah menghibur teman yang sedang bersedih tetapi intensitas
menghiburnya tidak begitu sering, tergantung dari kondisi temannya apakah sedang merasa sedih atau tidak. Seperti yang disampaikan oleh
partisipan T, bahwa dirinya tidak sering menghibur teman, tetapi partisipan tidak menutup kemungkinan untuk menghibur teman ketika
dibutuhkan oleh temannya. Cara menghibur dari keenam partisipan juga sama. Mereka
sama-sama menenangkan temannya, jika temannya sudah bisa diajak bicara lalu partisipan mengajak temannya menceritakan apa
permasalahan yang
dialami, kemudian
partisipan membantu
memberikan penjelasan serta solusi dari permasalahan tersebut, setelahnya partisipan menghibur agar temannya tidak berlarut-larut
dalam kesedihan. Sesekali partisipan juga mengajak temannya makan diluar yang bertujuan agar temannya lebih cepat bangkit dari rasa
kesedihan yang sedang dialami.
3.15 Siswa membantu teman yang kesulitan, hal yang biasa dilakukan
ketika membantu serta perasaan siswa setelah membantu
Keenam partisipan memberikan jawaban yang sama bahwa mereka pernah membantu teman yang mengalami kesulitan. Partisipan
membantu membelikan makanan ke teman yang sedang tidak membawa uang jajan, membantu memberikan solusi kepada teman saat
terjadi pertengkaran diantara teman, serta membantu teman ketika kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah. Partisipan merasa senang
setelah membantu, mereka merasa seperti orang yang berguna karena bisa membantu teman yang sedang kesulitan. Tetapi ada satu partisipan
yang sempat menyesal sudah menolong teman membelikan makanan, karena uang jajan yang seharusnya untuk keesokkan hari menjadi
berkurang, tetapi pada akhirnya partisipan mengikhlaskan dan dia berpikir bahwa nanti juga akan dapat uang jajan lagi dari orangtuanya.
3.16 Sikap siswa terhadap teman yang berbeda suku, agama, ras,
budaya, gender dan kekurangan fisik
Pada pertanyaan ini kelima partisipan menjawab sama bahwa mereka bersikap saling menghargai dan menghormati dengan adanya
perbedaan tersebut, karena mereka berteman dengan orangnya bukan berteman dengan agama, ras, budaya, gender atau fisiknya.
Kelima partisipan tidak membeda-bedakan dalam hal berteman, mereka satu sama lain berteman baik, saling mengobrol dan kumpul
bersama ketika di kelas. Tetapi ada satu partisan yang tidak demikian. Partisipan tersebut bersikap cenderung cuek dengan teman yang
memiliki kekurangan fisik, karena menurut dia teman yang seperti itu sedikit sulit jika diajak berteman.
3.17 Siswa mudah beradaptasi dan bersosialisasi di lingkungan baru
atau tidak dan cara siswa memperkenalkan diri di lingkungan baru
Pada pertanyaan ini terdapat lima partisipan menjawab bahwa mereka mudah beradaptasi dan empat partisipan menjawab mereka
mudah dalam bersosialisasi di lingkungan baru. Namun cara mereka