Kerangka Konseptual KAJIAN TEORI

atau situasi sosial yang ditelit i.” 4 Pertimbangan tertentu pada penelitian ini yaitu siswa yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan, seperti memiliki kecerdasan sosial yang baik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sembilan orang, terdiri dari tiga orang wali kelas, yaitu satu orang wali kelas VII, satu orang wali kelas VII dan satu orang wali kelas IX, dan enam orang siswa yaitu dua orang siswa kelas VII, dua orang siswa kelas VIII, dan dua orang siswa kelas IX SMP di komunitas Homeschooling Kak Seto. Alasan peneliti mengambil subyek masing-masing dua orang siswa dari setiap jenjang kelas karena diambil dari hasil observasi yang memiliki kelima dimensi kecerdasan sosial yang telah ditentukan oleh peneliti pada lembar observasi.

2. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan seperti hasil wawancara, sedangkan data tambahan seperti dokumen dan lain- lain.” 5 Maksudnya, sumber data primer yaitu data yang di dapatkan dari informan, baik melalui wawancara dan observasi maupun data lainnya. Sedangkan sumber data sekunder, data yang diperoleh bukan dari informan. Sumber data primer yang peneliti dapatkan untuk penelitian ini adalah hasil data dari informasi melalui wawancara dengan wali kelas dan siswa SMP dari masing-masing jenjang kelas. Pengumpulan data primer dengan teknik wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan kecerdasan sosial siswa SMP di komunitas Homeschooling Kak Seto, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh bukan dari informan melainkan data yang berupa arsip-arsip sebagai data penunjang berlangsungnya penelitian. Diperoleh secara langsung dari pihak-pihak yang berkaitan dengan objek kajian penulisan skripsi ini. Adapun data sekunder dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang memuat tentang kecerdasan situasional situational awareness, kemampuan 4 Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 53-54. 5 Lexy J. Moleong, op. cit., h. 157. membawa diri presence, autentisitas authenticity, kejelasan clarity, dan empati, serta diperkuat dengan wawancara eksternal, yakni wawancara dengan orang terdekat dari informan di luar lingkungan homeschooling. Dalam hal ini peneliti mewawancarai sahabat dari masing-masing informan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan observasi. Jika peneliti merasa belum cukup dengan data yang diperoleh, peneliti memerlukan data tambahan seperti sumber data tertulis dan foto. 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu “pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. ” 6 Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Ciri dari wawancara semi terstruktur yaitu sebagai berikut: Pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan; Kecepatan wawancara dapat diprediksi; Fleksibel, tetapi terkontrol dalam hal pertanyaan atau jawaban; Ada pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan, dan penggunaan kata; dan tujuan wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena. 7 Wawancara ini dilakukan sebanyak tiga kali yaitu wawancara pembuka, wawancara inti dan member check. Wawancara pembuka berupa perkenalan mengenai profil partisipan. Wawancara pembuka dilakukan selama 10-20 menit, kemudian peneliti dan partisipan membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara selanjutnya yaitu wawancara inti, dimana wawancara ini dilakukan selama kurang lebih 20-60 menit. Setelah itu peneliti menyusun hasil wawancara yang sudah dilakukan 6 Ibid., h. 186. 7 Ibid., h. 123.