Pengertian Kecerdasan Sosial Kecerdasan Sosial

dalam menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan Moh Fauzi Ibrahim menggunakan metode kualitatif deskripsi dalam bentuk studi kasus. Data diperoleh dari Komunitas Sekolah Rumah Pelangi Ciputat Tangerang Selatan. Sedangkan pengumpulan data diperoleh dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumennya yaitu peneliti sendiri dan pedoman pengumpulan data. Keabsahan data dengan perpanjangan keikutsertaan peneliti dan ketekunan pengamatan. Analisis data dalam penelitian ini berproses secara induksi-interpretasi-konseptualisasi. Hasil dari penelitian ini terdapat bahwa Komunitas Sekolah Rumah Pelangi Ciputat telah mengimplementasikan model Homeschool Montessori unit pembelajaran unit studies dan model Homeschool Charlotte Mason, serta homeschooling komunitas, tanpa melupakan minat dan kebutuhan anak seusianya, sehingga dapat lebih meningkatkan potensi anak secara optimal lebih cepat, fleksibel dalam materi, meningkatkan potensi dan kreatifitas yang anak miliki, dan yang terpenting supaya anak tidak terhambat. 2. Skripsi milik Pratiwi Wulandari mahasiswi Universitas Islam Negeri Yogyakarta 2010 dengan judul “Hubungan Antara Kecerdasan Sosial dengan Perilaku Agresif Pada Siswa SMK Muhammadiyah Piyungan Yogyakarta”. Penelitian ini meneliti tentang adanya hubungan negatif antara kecerdasan sosial dengan perilaku agresif pada siswa. Subjek yang digunakan adalah siswa SMK Muhammadiyah Piyungan Yogyakarta. Analisis yang digunakan untuk mencari korelasi antara kecerdasan sosial dengan perilaku agresif pada siswa SMK Muhammadiyah Piyungan Yogyakarta adalah analisis product moment dan pearson. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan negatif dan signifikan antara kecerdasan sosial dengan perilaku agresif pada siswa SMK Muhammadiyah Piyungan Yogyakarta. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan sosial maka perilaku agresif akan semakin rendah. Namun sebaliknya, jika semakin rendah kecerdasan sosial maka perilaku agresif akan semakin tinggi. 3. Skripsi milik Fifia Wandi mahasiswi Universitas Islam Negeri Malang 2008 dengan judul “Pengembangan Pendidikan Agama Islam di Homeschooling Studi Kasus di Komunitas Homeschooling Sekolah Dolan Malang. Penelitian ini meneliti tentang orangtua homeschooler dapat menggunakan kurikulum dari Diknas dengan kurikulum dari luar negeri, kurikulumnya juga dapat dibuat sendiri menyesuaikan dengan kebutuhan anak. Tidak ada patokan khusus dalam penggunaan kurikulum, sehingga dapat mengembangkannya sendiri. Selanjutnya dalam menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan, Fifia Wandi menggunakan metode kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dengan perpanjangan keikutsertakan peneliti dan ketekunan pengamatan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa komunitas Homeschooling Sekolah Dolan melakukan pengembangan materi kurikulum. Dalam hal urusan kurikulum dikembangkan dengan menggali terus sumber kurikulum yang ada dan setelah itu diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan anak, yang penting tujuannya tercapai dan anak merasa nyaman dengan kurikulum yang ada. Tidak semua kurikulum cocok dengan anak, sehingga yang sering terjadi anak stres dengan pelajaran yang menumpuk. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pengembangan materi kurikulum orangtua homeschooler dapat menggunakan kurikulum dari Diknas dengan kurikulum dari luar negeri, kurikulumnya juga dapat dibuat sendiri menyesuaikan dengan kebutuhan anak. Tidak ada patokan khusus dalam penggunaan kurikulum, sehingga dapat mengembangkannya sendiri, dan metode yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan anak serta penggunaan portofolio sebagai evaluasinya.