23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di komunitas Homeschooling Kak Seto, bertempat di Jl. Taman Makam Bahagia ABRI No.3A RT.001 RW.04
Kelurahan Parigi Lama, Kecamatan Pondok Aren, Bintaro Sektor 9, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, kode pos 15400, Indonesia. Telp: 021-
7451183, 082817031183 hunting, 082917065790, Fax: 021-7451183. E- mail: infohsks.sch.id, website: http:www.hsks.sch.id
.
Tempat ini peneliti pilih karena Homeschooling Kak Seto merupakan lembaga pendidikan informal yang diakui oleh pemerintah. Selain itu alasan
peneliti mengambil lokasi penelitian ini karena lokasi masih dapat dijangkau oleh peneliti sehingga memudahkan untuk memperoleh data penelitian
dengan cepat.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian diadakan pada bulan September 2014
sd Januari 2015 dengan rincian kegiatan:
a Tahap Persiapan
Dilaksanakan sejak bulan September sd November 2014, rincian kegiatan meliputi:
1 Penyusunan proposal penelitian September 2014
2 Penyusunan lembar observasi dan wawancara Oktober 2014
3 Konsultasi dan perbaikan penelitian selama penelitian berlangsung
November 2014 b
Tahap Pelaksana Penelitian dilaksanakan selama bulan November 2014 sd Januari
2015, kegiatannya yakni: 1
Perizinan penelitian 2
Observasi lokasi
3 Pengumpulan data
c Tahap Pengolahan Data
Pengolahan data akan dilakukan pada bulan Januari 2015 saat setelah data yang diperlukan oleh peneliti telah terkumpul.
d Tahap Penulisan
Penulisan dilaksanakan saat data sudah diolah, kegiatannya meliputi: 1
Membuat transkrip wawancara 2
Konsultasi hasil transkrip wawancara 3
Membuat Bab IV dan V
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang
tidak menggunakan prosedur analisis statistik. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan
“metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh.”
1
Penelitian kualitatif memiliki karakteristik antara lain berlangsung pada latar yang alamiah, karena data yang
dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan
pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang datanya berupa kata-kata yang berasal dari wawancara, dokumen dan lain-lain,
mengutamakan untuk mendeskripsikan secara analisis suatu peristiwa atau proses sebagaimana adanya dalam lingkungan yang alami untuk memperoleh makna
yang dalam dari hakekat proses tersebut. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: Rosda, 2010, h. 4.
Studi kasus menurut Creswell dalam buku Haris Herdiansyah tentang Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial adalah
“suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu “sistem yang berbatas” bounded
system pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi
yang kaya akan konteks. ”
2
Alasan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus adalah supaya peneliti dapat meneliti atau
menyelidiki objek penelitian sesuai dengan latar alamiah yang ada dan juga dapat mendeskripsikan suatu keterangan dari seseorang, baik melalui wawancara dan
observasi. Metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada penelitian ini peneliti gunakan untuk mengungkapkan perkembangan kecerdasan
sosial siswa SMP di komunitas Homeschooling Kak Seto.
C. Sampel dan Sumber Data Penelitian
1. Sampel
Penelitian ini tidak menggunakan populasi, karena pada penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi tetapi
“Spradley menggunakan istilah social situation atau situasi sosial.
”
3
Penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu, data yang di ambil dalam
cakupannya sedikit dan kecil dengan tujuan dapat menjawab pertanyaan riset. Sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah wali kelas dan siswa
Sekolah Menengah Pertama SMP pada komunitas Homeschooling Kak Seto di Pondok Aren. Pengambilan sumber data penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling adalah “teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia
sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek
2
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualtitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2011, h. 76.
3
Prof. Dr. Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 215.
atau situasi sosial yang ditelit i.”
4
Pertimbangan tertentu pada penelitian ini yaitu siswa yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan,
seperti memiliki kecerdasan sosial yang baik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sembilan orang,
terdiri dari tiga orang wali kelas, yaitu satu orang wali kelas VII, satu orang wali kelas VII dan satu orang wali kelas IX, dan enam orang siswa yaitu dua
orang siswa kelas VII, dua orang siswa kelas VIII, dan dua orang siswa kelas IX SMP di komunitas Homeschooling Kak Seto. Alasan peneliti mengambil
subyek masing-masing dua orang siswa dari setiap jenjang kelas karena diambil dari hasil observasi yang memiliki kelima dimensi kecerdasan sosial
yang telah ditentukan oleh peneliti pada lembar observasi.
2. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan seperti hasil wawancara, sedangkan
data tambahan seperti dokumen dan lain- lain.”
5
Maksudnya, sumber data primer yaitu data yang di dapatkan dari informan, baik melalui wawancara
dan observasi maupun data lainnya. Sedangkan sumber data sekunder, data yang diperoleh bukan dari informan.
Sumber data primer yang peneliti dapatkan untuk penelitian ini adalah hasil data dari informasi melalui wawancara dengan wali kelas dan siswa
SMP dari masing-masing jenjang kelas. Pengumpulan data primer dengan teknik wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai
perkembangan kecerdasan sosial siswa SMP di komunitas Homeschooling Kak Seto, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang
diperoleh bukan dari informan melainkan data yang berupa arsip-arsip sebagai data penunjang berlangsungnya penelitian. Diperoleh secara langsung
dari pihak-pihak yang berkaitan dengan objek kajian penulisan skripsi ini. Adapun data sekunder dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang
memuat tentang kecerdasan situasional situational awareness, kemampuan
4
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 53-54.
5
Lexy J. Moleong, op. cit., h. 157.