Pendapat guru tentang interaksi siswa kepada teman sekelas Pendapat guru tentang interaksi siswa kepada petugas di

2.8 Pendapat guru tentang pengertian dari kecerdasan sosial

Guru berpendapat bahwa kecerdasan sosial berarti kemampuan seseorang atau seorang individu untuk bisa membaca keadaan sekitar. Jadi dapat merasakan apa yang orang lain rasakan. Artinya ketika ada orang lain merasa kesedihan, dia ikut merasakan kesedihan. Kemudian ikut berpartisipasi ketika ada kegiatan baik di sekolah ataupun di lingkungan tempat tinggal.

3. Hasil Wawancara Siswa

3.1 Alasan siswa senang berteman dengan teman di homeschooling dan

cara siswa bermain dengannya Keenam siswa memberikan jawaban yang sama, mereka menjawab bahwa teman-teman di homeschooling baik, peduli dan bersahabat sehingga mereka merasa senang jika berteman dengannya. Cara mereka menghabiskan waktu bersama pada setiap partisipan berbeda-beda. Tiga siswa menghabiskan waktu bersama teman dengan pergi ke tempat makan setelah pulang sekolah, kemudian dua siswa lainnya lebih sering menghabiskan waktu bersama teman dengan saling bercerita satu sama lain ketika sebelum bel masuk sekolah, dan ada satu siswa menghabiskan waktu bersama dengan teman setelah pulang sekolah pergi ke tempat makan dan membicarakan hal seperti kegiatan mereka hari ini. 3.2 Alasan siswa senang bermain dengan teman dari luar homeschooling dan cara siswa bermain dengannya Jawaban siswa pada pertanyaan ini semua menjawab kalau teman di luar homeschooling sama baiknya dengan teman di homeschooling dan cara mereka bermain dengan teman di luar homeschooling juga tidak berbeda dengan teman-teman di homeschooling, seperti bercerita dan jalan-jalan atau makan bersama. Waktu pertemuan mereka dengan teman di luar homeschooling juga tidak sama, dikarenakan jadwal masuk sekolah mereka yang berbeda dan mereka juga memiliki kesibukan masing-masing. Siswa K pergi bersepeda bersama temannya ketika akhir pekan. Berbeda dengan siswa T, hal tersebut tidak terjadi pada siswa B. Siswa B tidak mempunyai teman selain di luar homeschooling, karena di lingkungan rumah tidak ada teman sebaya. Hal ini diakui siswa B saat di wawancarai yaitu: “…engga punya temen di rumah. Engga ada. Soalnya di rumah anak seumuran aku engga ada, anak kecil semua.” 22

3.3 Kapan siswa bertemu dengan teman-teman

Pada pertanyaan ini, keenam siswa memberikan jawaban yang sama. Mereka bertemu dengan teman di homeschooling hanya di hari sekolah saja, yaitu Selasa, Kamis dan Jum’at, sedangkan untuk bertemu dengan teman di luar homeschooling tergantung dari jadwal mereka dan temannya. Jika ingin bertemu, sebelumnya mereka membuat janji terlebih dahulu agar partisipan dapat bertemu dengan teman-temannya. 3.4 Berapa kali dalam satu minggu siswa bermain dengan teman di rumah dan teman di homeschooling Pada pertanyaan ini, enam siswa memberikan jawaban yang sama. Keenam siswa bertemu dengan teman homeschooling hanya pada saat hari sekolah saja, sedangkan kalau bertemu dengan teman di rumah, partisipan dalam satu minggu belum tentu dapat bermain bersama dengan teman rumah, dikarenakan jadwal masuk sekolah mereka yang berbeda dan kesibukan dari kegiatan mereka selain bersekolah juga berbeda-beda seperti, ada siswa yang mengikuti les bimbingan belajar, les bahasa Inggris, les futsal, dan les musik. 3.5 Hal yang dilakukan saat siswa bertemu dengan teman dan sering atau tidak bertemu mereka bertemu Dalam menjawab pertanyaan ini, keenam partisipan memberikan jawaban yang sama, yaitu partisipan K, T, H, A, N dan B 22 Wawancara inti dengan partisipan B, tanggal 16 Januari 2015, pukul 10:30 WIB.