Faktor Kenyamanan Repeat Customer

Variabel promosi selanjutnya adalah variabel musik dan iklan yang menarik. Nilai communality variabel musik dan variabel iklan yang menarik adalah 65,1 persen dan 55 persen. Hal ini berarti 65,1 persen dari variabel musik dan 55 persen dari variabel iklan yang menarik dapat dijelaskan oleh kelima faktor yang terbentuk. Variabel musik berhubungan dengan lagu-lagu yang diputarkan pihak Giant Taman Yasmin untuk menghibur konsumen yang berbelanja agar tidak bosan. Lagu-lagu yang diputar pihak Giant Taman Yasmin disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan dunia musik saat ini. Menurut Ma’ruf 2006 musik berpengaruh pada suasana hati. Diharapkan dengan adanya musik di toko, konsumen merasa lebih nyaman dan menikmati kegiatan belanja sebagai kegaiatan yang menyenangkan. Sedangkan variabel iklan yang menarik ini berhubungan dengan kreativitas pihak Giant Taman Yasmin dalam mengemas iklan atau promosi untuk menarik konsumennya.

d. Faktor Kenyamanan

Faktor kenyamanan terdiri atas tiga variabel yaitu penyediaan parkir gratis X 3 , penerangan toko X 18 dan kesejukan toko X 19 . Berdasarkan nilai factor loading pada Tabel 16, variabel yang mempunyai peranan terbesar hingga terkecil terhadap persepsi kepuasan konsumen berturut-turut adalah penyediaan parkir gratis, kesejukan toko dan penerangan toko. Faktor kenyamanan ini dapat menjelaskan keragaman data sebesar 4,74 persen dan ketiga variabel tersebut berkorelasi positif terhadap faktor kenyamanan. Variabel penyediaan parkir gratis memiliki nilai communality sebesar 77,2 persen yang berarti 77,2 persen dari variabel penyediaan parkir gratis dapat dijelaskan oleh kelima faktor yang terbentuk. Variabel penyediaan parkir gratis ini sangat berpengaruh pada faktor kenyamanan karena memiliki nilai factor loading terbesar dibandingkan dengan variabel penyusun faktor kenyamanan yang lainnya. Penyediaan parkir gratis mengurangi pengeluaran konsumen sehingga konsumen pun semakin puas dengan pelayanan Giant Taman Yasmin karena tidak semua Giant Hypermarket memberlakukan program parkir gratis. Variabel penyusun faktor kenyamanan yang kedua dan ketiga mempengaruhi kenyamanan konsumen saat berbelanja di dalam toko. Variabel penerangan toko dan kesejukan toko memiliki nilai communality sebesar 74,4 persen dan 64 persen. Hal ini berarti 74,4 persen dari variabel penerangan toko dan 64 persen dari variabel kesejukan toko dapat dijelaskan oleh kelima faktor yang terbentuk. Semakin baik penerangan toko dan kesejukan toko, persepsi kepuasan konsumen juga akan semakin meningkat. Penerangan toko berguna bagi konsumen untuk dapat melihat produk dengan jelas sehingga dapat memilih produk yang diinginkan dengan lebih baik. Kesejukan toko menunjukkan tingkat suhu di dalam ruangan. Suasana yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin akan membuat konsumen semakin nyaman dan betah untuk berlama-lama di dalam toko.

e. Faktor Lokasi dan Harga

Variabel penyusun faktor lokasi adalah variabel kemudahan akses transportasi X 1 , harga yang ditawarkan X 6 dan potongan harga X 7 . Faktor lokasi dan harga dapat menjelaskan keragaman data sebesar 4,49 persen. Ketiga variabel penyusun faktor ini memiliki korelasi positif terhadap faktor lokasi dan harga. Nilai communality ketiga variabel penyusun faktor lokasi dan harga adalah 69,7 persen untuk variabel kemudahan akses transportasi, 66,5 persen untuk variabel harga yang ditawarkan dan 57,7 persen untuk variabel potongan harga. Hal ini berarti 69,7 persen dari variabel kemudahan akses transportasi dapat dijelaskan oleh lima faktor yang terbentuk. Demikian pula untuk variabel harga yang ditawarkan dan potongan harga. 66,5 persen dari variabel harga yang ditawarkan dan 57,7 persen dari variabel potongan harga dapat dijelaskan oleh lima faktor yang terbentuk. Lokasi Giant Taman Yasmin yang berada di pinggir jalan dan terdapatnya angkutan kota yang melintasi jalan tersebut memudahkan akses transportasi bagi konsumen sehingga konsumen tidak mengalami kesulitan menuju toko. Lokasi Giant Taman Yasmin ini berada di jalan KH. R. Abdullah Bin Nuh yang menuju Baranangsiang, Cibinong dan Cimanggu. Variabel lain yang berpengaruh adalah harga yang ditawarkan dan potongan harga. Komponen harga meskipun bukan satu-satunya alat tetapi bagi sebuah hypermarket menjadi daya tarik utama. Kotler dan Amstrong 2004 menyatakan bahwa harga merupakan faktor utama penentuan posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan. Dalam menghadapi masalah harga, Giant Taman Yasmin berusaha menetapkan harga yang murah bagi para konsumennya. Hal tersebut disesuaikan dengan motto yang ditetapkan oleh Giant yaitu “harga murah setiap hari” dan “termurah di kota anda”. Dengan motto tersebut pihak Giant Taman Yasmin berusaha membangun persepsi kepada konsumen bahwa harga produk Giant Taman Yasmin murah. Pihak Giant Taman Yasmin memiliki strategi dengan memberikan harga murah pada barang-barang yang termasuk dalam kategori fast moving item seperti barang kebutuhan pokok.

5.2.2. Penentuan Factor Score NilaiSkor Faktor

Penentuan nilai atau skor faktor dilakukan setelah terlebih dahulu dilakukan validasi analisis faktor. Proses validasi dilakukan dengan tehnik spilt half sampel bagi dua dimana masing-masing sampel akan diuji dengan analisis faktor. Kriteria valid dilihat berdasarkan hasil masing-masing sampel dipertimbangkan, dengan ketentuan apabila sebuah faktor stabil maka hasil-hasil yang ada relatif tidak jauh berbeda, baik jumlah faktor atau angka-angka pada component matrix Santoso, 2004. Berdasarkn hasil component matrix faktor awal responden 1-120 dan faktor sampel satu responden 1-60 serta faktor sampel dua responden 61-120 menunjukkan bahwa semua faktor tetap stabil karena telah mengacu pada hasil lima faktor komponen utama. Skor faktor pada dasarnya adalah upaya untuk membuat satu atau beberapa variabel yang lebih sedikit dan berfungsi untuk menggantikan variabel asli yang sudah ada. Penentuan skor faktor ini akan berguna apabila akan dilakukan analisis lanjutan, dalam penelitian ini akan dilanjutkan dengan analisis diskriminan. Setelah diketahui variabel independen bebas satu sama lain, tidak terjadi multikolinearitas yang disebut sebagai faktor komponen utama, dan hasilnya akan digunakan dalam analisis lanjutan analisis diskriminan dengan terlebih dahulu dihitung skor faktor setiap responden. Untuk mempermudah perhitungan, skor faktor diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 15 for windows.

5.3. Analisis Diskriminan Loyalitas Konsumen

Pada bagian ini akan dibahas faktor apa yang berpengaruh dominan terhadap loyalitas konsumen Giant Taman Yasmin. Pembahasan ini dilakukan dengan analisis diskriminan sehingga diperoleh komponen utama faktor yang berpengaruh kuat terhadap loyalitas konsumen Giant Taman Yasmin. Analisis diskriminan merupakan alat analisis yang mampu mengelompokkan setiap objek ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kriteria sejumlah variabel bebas. Tahapan awal dalam analisis diskriminan sama dengan analisis faktor, yaitu memilih variabel yang layak valid untuk dianalisis lebih lanjut. Tahap ini dilakukan dengan cara menyeleksi variabel yang telah memenuhi asumsi-asumsi analisis diskriminan.

5.3.1. Uji Variabel yang Layak

Konsumen Giant Taman Yasmin yang puas dalam pembelian cenderung akan melakukan pembelian ulang repeat costumer, menjadi pelanggan tetap yang membeli produk di Giant Taman Yasmin clients dan menjadi pelanggan tetap dan pendukung yang mengajak teman-teman mereka agar mengunjungi Giant Taman Yasmin advocates. Pengujian terhadap pengaruh persepsi kepuasan terhadap loyalitas konsumen Giant Taman Yasmin dilakukan setelah asumsi-asumsi analisis diskriminan terpenuhi. Untuk memenuhi asumsi-asumsi analisis diskriminan, dilakukan beberapa pengujian terhadap variabel terikat dan variabel bebas untuk menentukan apakah variabel-variabel tersebut layak untuk dilakukan analisis selanjutnya. Asumsi pertama dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas berdistribusi normal. Uji normalitas metode Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji asumsi ini. Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov menghasilkan empat faktor yang signifikan lebih besar dari 0,05. Faktor tersebut adalah faktor produk dan pelayanan, Faktor Transaksi dan Tampilan, faktor promosi dan faktor lokasi dan harga. Sedangkan faktor kenyamanan tidak berdistribusi normal karena tidak signifikan lebih besar dari 0,05. Meskipun demikian, faktor kenyamanan tetap diikutkan dalam proses analisis selanjutnya. Pandangan ini berdasar pada prinsip bahwa pada analisis multivariat, variabel-variabel dianggap suatu kesatuan dan bukan terpisah-pisah Santoso, 2005 Asumsi kedua ditujukan untuk melihat apakah matriks kovarian dari semua variabel dalam populasi sama homoskedastisitas. Nilai signifikansi dari probabilitas F Box’s M digunakan untuk menguji asumsi ini. Asumsi kedua ini dapat dipenuhi karena nilai signifikansi pada probabilitas kurang dari 0,05. Artinya jumlah varian dari variabel terikat grup repeat customer, clients dan advocates adalah sama. Demikian juga jumlah varian dari variabel bebas lima faktor komponen utama adalah sama. Asumsi ketiga menunjukkan tidak terjadi korelasi antara variabel bebas secara signifikan multikolinearitas. Hal ini berarti analisis faktor metode analisis komponen utama dapat menghasilkan variabel-varibel yang saling bebas satu sama lain atau tidak terjadi multikolinearitas. Dengan demikian, asumsi ketiga ini sudah terpenuhi karena variabel bebas yang digunakan dalam analisis diskriminan ini diperoleh melalui hasil pengolahan analisis faktor. Berdasarkan hasil uji tiga asumsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas layak dianalisis dan proses analisis diskriminan selanjutnya dapat dilakukan. Proses selanjutnya dilakukan dengan menggunakan kelima variabel bebas yaitu faktor produk dan pelayanan, faktor transaksi dan tampilan, faktor promosi, faktor kenyamanan dan faktor lokasi dan harga serta tiga tipe loyalitas konsumen repeat costumer, clients, advocates sebagai variabel terikat. Hasil pengujian asumsi-asumsi tersebut dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 7.

5.3.2. Pengaruh Faktor Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen

Berdasarkan hasil analisis diskriminan, diketahui bahwa responden yang dianalisis valid untuk diproses lebih lanjut karena tidak ditemukan data yang hilang missing pada tabel Analysis Case Processing Summary. Analisis diskriminan pada penelitian ini terdiri atas tiga grup konsumen tipe repeat customer, clients dan advocates. Repeat customer adalah konsumen yang telah melakukan pembelian suatu produk sebanyak dua kali atau lebih. Clients adalah konsumen yang membeli semua barang atau jasa yang mereka butuhkan dan ditawarkan perusahaan, mereka membeli secara teratur. Advocates adalah konsumen clients yang juga mendorong orang lain untuk membeli barang atau jasa dari perusahaan yang bersangkutan. Nilai koefisien pada skor mean yang besar menunjukkan bahwa konsumen mempunyai sikap yang positif terhadap faktor-faktor yang dianalisis. Hasil analisis berdasarkan pengujian Wilk s Lambda, menunjukkan bahwa fungsi satu sampai fungsi dua signifikansi sebesar 0,000 layak dipercaya karena signifikan pada probabilitas lebih kecil dari 0,05. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi kedua fungsi. Jika fungsi satu dan fungsi dua digunakan, maka signifikan pada probabilitas lebih kecil dari 0,05. Sedangkan jika hanya fungsi dua yang digunakan maka fungsi tersebut tidak dapat dipercaya karena nilai signifikansi sudah di atas 0,05 signifikansi sebesar 0,377. Nilai signifikansi kurang dari 0,05 hasil Wilk s Lambda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara perilaku konsumen repeat customer, clients dan advocates. Berdasarkan hasil korelasi pada structure matrix, menunjukkan bahwa faktor yang signifikan di fungsi satu adalah faktor transaksi dan tampilan serta faktor produk dan pelayanan. Sedangkan faktor yang signifikan di fungsi dua adalah faktor promosi dan faktor lokasi dan harga. Signifikansi variabel-variabel dan diskriminan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6. Faktor kenyamanan tidak digunakan dalam fungsi diskriminan karena faktor kenyamanan tidak memenuhi syarat fungsi diskriminan yaitu tidak memenuhi asumsi berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan bahwa faktor kenyamanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen baik repeat customer, clients maupun advocates. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi wilks lambda faktor kenyamanan pada tabel Test of Equality of Group Means Lampiran 6 yang menunjukkan angka wilks lambda sebesar 0,966. Angka tersebut mendekati angka 1 yang berarti data ketiga grup loyalitas konsumen repeat customer, clients, advocates cenderung sama. Nilai signifikansi F test lebih kecil dari 0,05 juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan sikap yang signifikan antar grup loyalitas konsumen terhadap faktor kenyamanan. Artinya persepsi kepuasan konsumen terhadap faktor kenyamanan tidak membuat konsumen cenderung bersikap repeat customer, clients ataupun advocates. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa faktor kenyamanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Artinya persepsi kepuasan konsumen pada faktor kenyamanan tidak akan meningkatkan ataupun menurunkan tingkat loyalitas konsumen Giant Taman Yasmin. Berdasarkan klasifikasi grup dan mengacu pada hasil faktor serta fungsi yang layak dipercaya, maka untuk dapat menyimpulkan komponen utama yang menjadi faktor yang paling dominan berpengaruh pada loyalitas konsumen repeat customer, clients, dan advocates dapat dilihat pada Classification Function Coefficients Tabel 17. Tabel Classification Function Coefficients menunjukkan faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Tabel 17 juga menunjukkan persamaan diskriminan yang terbentuk untuk konsumen tipe repeat customer, clients dan advocates dengan besar pengaruh masing-masing faktor terhadap tipe loyalitas konsumen. Tabel 17. Classification Function Coefficients Faktor Loyalitas Repeat Customer Clients Advocates Faktor Produk dan Pelayanan F1 -0,131 -0,460 0,258 Faktor Transaksi dan Tampilan F2 -0,766 -0,470 0,280 Faktor Promosi F3 0,108 -0,691 0,379 Faktor Lokasi dan Harga F5 -1,324 -0,395 0,253 Constant -2,153 -1,475 -1,223

a. Repeat Customer

Repeat customer adalah konsumen yang telah berbelanja di Giant Taman Yasmin sebanyak dua kali atau lebih. Berdasarkan nilai koefisien masing-masing faktor pada Tabel 17, dapat diketahui bahwa faktor lokasi dan harga F5 memiliki pengaruh yang dominan terhadap sikap repeat customer karena memiliki nilai koefisien terbesar, terlihat pada nilai yang diarsir. Tanda negatif pada koefisien faktor lokasi dan harga menunjukkan hubungan yang tidak searah antara persepsi kepuasan faktor lokasi dan harga terhadap sikap repeat customer. Artinya ketidakpuasan konsumen terhadap faktor lokasi dan harga cenderung membuat konsumen bersikap sebagai repeat customer. Dominasi pengaruh faktor lokasi dan harga juga didukung dengan alasan konsumen berbelanja di Giant Taman Yasmin yang mayoritas dikarenakan lokasi yang strategis yaitu sebanyak 29 persen. Penurunan kepuasan konsumen terhadap faktor lokasi dan harga, mengakibatkan peningkatan kecenderungan konsumen untuk menjadi repeat customer. Ketidakpuasan repeat customer karena letak Giant Taman Yasmin yang dianggap kurang strategis seperti jauh dari rumah repeat customer dan harga produk yang lebih mahal dibandingkan ritel lain yang dikunjungi repeat customer. Menurut hasil penelitian diketahui bahwa repeat customer berasal dari daerah yang relatif jauh dari lokasi Giant Taman Yasmin seperti Dramaga sehingga biaya yang dikeluarkan untuk berbelanja di Giant Taman Yasmin semakin bertambah dengan adanya biaya transportasi. Pihak Giant Taman Yasmin juga mengakui bahwa tidak semua produk memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan ritel yang lain. Berdasarkan Tabel 17 dapat diketahui bahwa faktor produk dan pelayanan F1 juga mempengaruhi repeat customer dengan hubungan tidak searah tanda negatif. Artinya penurunan kepuasan terhadap faktor produk dan pelayanan F1, mengakibatkan kecenderungan konsumen untuk bersikap sebagai repeat customers semakin meningkat. Demikian pula pengaruh faktor transaksi dan tampilan terhadap repeat customer. Jika kepuasan terhadap faktor transaksi dan tampilan F2 turun maka kecenderungan konsumen untuk bersikap sebagai repeat customer semakin meningkat. Turunnya kepuasan pada ketiga faktor tersebut F1, F2 dan F5 menjadikan konsumen semakin bersikap sebagai repeat customer yaitu konsumen yang hanya berbelanja sebanyak dua kali atau lebih. Selanjutnya faktor promosi berpengaruh dengan hubungan yang searah dimana repeat customer memiliki sikap yang lebih positif menilai puas terhadap faktor promosi. Adanya kenaikan kepuasan terhadap faktor promosi F3, maka kecenderungan konsumen menjadi repeat customer semakin meningkat yang berarti loyalitas repeat customer meningkat. Jika tingkat dominansi faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas repeat customer diurutkan dari yang paling besar hingga yang paling kecil pengaruhnya berturut-turut adalah faktor lokasi dan harga, faktor transaksi dan tampilan, faktor produk dan pelayanan dan yang terakhir adalah faktor promosi.

b. Clients