Pengamatan Langsung Jika Matching Ternyata Kurang Lengkap

PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DIREKTORI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG 45 PEMERIKSAAN LAPANGAN 4

4.1. Persiapan untuk Turun ke Lapangan

Koordinator Statistik Kecamatan KSK jangan pergi ke lapangan sebelum menerima daftar calon dalam daftar isian I-SLK. Hal ini ditekankan agar kasipengawas benar-benar mengontrol proses pemutakhiran Direktori, yaitu dengan memilih calon perusahaan yang perlu dicek di lapangan oleh Koordinator Statistik Kecamatan berdasarkan sumber informasi instansi terkait dan asosiasi perusahaan penghasil komoditas tertentu. Bila perlu lakukan kerjasama dengan pengelola suatu kawasan industri untuk mendapatkan daftar perusahaan yang aktif melakukan kegiatan produksi. Kalau tidak demikian Koordinator Statistik Kecamatan akan merasa leluasa untuk tidak melaporkan adanya perusahaan baru. Sehingga pada saat ada kegiatan kunjungan perusahaan oleh pejabat strukturatstaf BPS pusat ke beberapa sentra perusahaan industri pengolahan sudah tidak lagi dijumpai perusahaan yang belum terdaftar pada direktori industri pengolahan. Beberapa KabupatenKota besar potensi industri, ada kecenderungan untuk memperbolehkan Koordinator Statistik Kecamatan langsung ke lapangan sebelum proses matching selesai, maksudnya untuk menghemat waktu. Kecenderungan ini tidak boleh dibiarkan berlangsung terus menerus. Sistim pemutakhiran yang diawali dengan matching secepat mungkin adalah cara terbaik. Jika ada keterlambatan, pilihlah daftar calon dari sumber terbaik, dan selesaikan tahap matching sesegera mungkin.

4.2. Pengamatan Langsung

Koordinator Statistik Kecamatan dapat pula mengusulkan calon hasil temuan mereka. Syaratnya yang diusulkan oleh Koordinator Statistik Kecamatan adalah perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai unit pencacahan. Misalnya tenaga kerjanya 20 orang atau lebih dan bergerak di kegiatan Industri Pengolahan sehingga efektivitas 46 PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DIREKTORI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG pengecekan di lapangan bisa dipertahankan. Disamping itu perlu diperhatikan hal-hal berikut : · “ Pengamatan langsung ” kode 70 bisa menjadi sumber hanya jika perusahaan tersebut tidak terdapat dalam daftar I-SLK. Jika perusahaan terdaftar dalam daftar I-SLK, instansi yang tercatat dalam daftar I-SLK tersebut harus muncul sebagai sumber lepas dari soal “ siapa dulu yang menemukan, Koordinator Statistik Kecamatan atau matching ” . · Daftar isian I-B hanya dapat diisi dan honornya dibayarkan untuk calon yang telah berproduksi secara komersil dengan tenaga kerja 20 orang atau lebih. Untuk menghindari kesalahfahaman, aturan ini dijabarkan dalam Diagram 6. Diagram 6 Calon Yang Perlu Memakai Daftar I-B Indentifikasi calon dari instansi laindaftar I-SLK Identifikasi calon dengan pengamatan langsung oleh pencacah Calon yang memenuhi syarat untuk I-A I-B I-B Tidak memenuhi syarat untuk I-A I-B Jangan Pakai I-B PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DIREKTORI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG 47

4.3. Jika Matching Ternyata Kurang Lengkap

Jika lebih dari 15 persen calon berasal dari hasil pengamatan langsung, pejabat struktural harus meneliti kenapa hal ini bisa terjadi. Banyaknya calon dari hasil pengamatan langsung menunjukkan bahwa staf BPS Provinsi dan BPS KabupatenKota kemungkinan besar tidak melakukan matching dengan daftar instansi lain secara baik. Dalam keadaan seperti ini, pejabat struktural harus melakukan koreksi sebagai berikut: · Meneliti jawaban perusahaan pada rincian II-2 dan menentukan instansi mana yang perlu dilibatkan dalam tahap matching. · Segera melakukan matching dengan instansi tersebut dan mengisi halaman tambahan I-SLK. · Untuk calon tambahan tersebut, tugaskan Koordinator Statistik Kecamatan KSK untuk mengisi ulang daftar isian I-B. Kali ini, sumber ditulis berdasarkan hasil matching dan isian dilengkapi untuk seluruh calon, baik memenuhi syarat sebagai tambahan Direktori maupun tidak. Hal seperti ini bisa dihindari dengan menyelesaikan matching secara lengkap sebelum Koordinator Statistik Kecamatan ke lapangan. Tujuan tatacara ini adalah untuk menjamin bahwa daftar perusahaan dari instansi lain tetap sebagai sumber utama. Akan tetapi apabila hasil pengamatan langsung kurang dari 15 , langkah-langkah seperti di atas tidak harus dilakukan karena dikhawatirkan hanya akan memperpanjang proses tetapi tidak banyak mempengaruhi tingkat keberhasilan sumber.

4.4. Daftar Isian I-B