Matching pada Tahun-tahun Berikutnya Persiapan untuk Turun ke Lapangan

40 PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DIREKTORI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG lapangan, Koordinator Statistik Kecamatan bisa juga menambahkan calon perusahaan yang tidak ada di daftar I-SLK berdasarkan pengamatan langsung dan calon ini harus memenuhi syarat sebagai industri pengolahan. Beberapa pertanyaan yang terdapat pada daftar I-SL meliputi Nama Perusahaan, Alamat Pabrik, Kode Pos, Telepon, Faksimile, Produksi Utama menurut sumber dan banyaknya tenaga kerja menurut sumber dan sumber informasi dari calon perusahaan.

3.6. Matching pada Tahun-tahun Berikutnya

Tahun Pertama Pada tahun pertama, jumlah target calon yang harus dicek harus banyak, agar bisa mencek perusahaan yang terlewat pada tahun sebelumnya. Disarankan target untuk wilayah baru dibuat kira-kira 60 persen dari jumlah perusahaan yang aktif di Direktori. Cara pencarian calon sama seperti yang dirinci diatas. Tahun Kedua. Pada tahun kedua, jumlah target calon akan lebih rendah karena diasumsikan berkurangnya perusahaan yang terlewat. Dengan diketahuinya sumber yang efektif, maka sumber-sumber yang tidak efektif bisa diabaikan. Target untuk wilayah-wilayah tersebut biasanya ditentukan sebesar 35 persen dari perusahaan yang ada dalam Direktori. Untuk memudahkan matching pada tahun kedua dan tahun berikutnya dapat dilakukan cara sebagai berikut : Mencatat perusahaan tambahan sejak tahun lalu dalam daftar, dimana nama perusahaan yang didapat dari instansi lain, melalui matching daftar baru dengan daftar lama dari instansi yang sama. Untuk cara ini, BPS ProvinsiKabupatenKota perlu menyimpan copy daftar tahun sebelumnya. Selanjutnya, hanya perusahaan tambahan dari masing-masing instansi lain yang perlu dimatch dengan Direktori BPS. Cara ini dapat menghindarkan matching ulang PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DIREKTORI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG 41 antara daftar seluruh perusahaan di sumber dengan seluruh perusahaan di Direktori.

3.7. Sumber Calon Tambahan Direktori

3.7.1. Tingkat Nasional

Sebagai permulaan, BPS Pusat akan mengamati berbagai daftar perusahaan baru yang secara rutin dari instansi terkait dan asosiasi. Pengamatan ini dilakukan oleh Sub Direktorat Statistik Industri besar dan Sedang. Pada bulan November calon dari BPS Pusat dikirim ke tiap BPS Provinsi dalam Softcopy dan Hardcopy. Jika BPS Pusat tidak memiliki calon, BPS Pusat tetap mengirim surat menyatakan hal tersebut, sehingga BPS Provinsi bisa memulai mengisi daftar I- SLP di wilayahnya.

3.7.2. Tingkat Provinsi

Provinsi mengumpulkan dan memisahkan tiga kelompok calon 1. Calon dari Pusat Walaupun Pusat telah mencek bahwa calonnya belum terdapat dalam Direktori, BPS Provinsi perlu mencek ulang untuk memastikan bahwa calon-calon tersebut benar belum terdapat dalam Direktori, mungkin dengan nama yang berbeda. 2. Calon yang batal tahun sebelumnya Jika sistem pemutakhiran telah berjalan paling tidak satu tahun, BPS Provinsi perlu meminta BPS KabupatenKota untuk mencek ulang calon tertentu yang telah dicek pada tahun sebelumnya tapi tidak memenuhi syarat untuk ditambahkan ke dalam Direktori pada saat itu Daftar B-22. 3. Calon dari sumber di tingkat Provinsi Untuk Direktori Industri, pengalaman menunjukkan bahwa di tingkat Provinsi daftar nama yang paling bermanfaat berasal dari 42 PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DIREKTORI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG KanWilDinas Perindustrian, KanwilDinas Tenaga kerja, BKPMD dan Kadinda. Perusahan perkebunan bisa didapatkan dari daftar perusahaan milik Dinas Perkebunan.

3.7.3. Tingkat KabupatenKota

Disamping nama-nama perusahaan yang berasal dari BKPMD, Kadinda, Dinas Perindustrian, Dinas Tenaga kerja, dan lain-lain, di tingkat Kabupaten juga dapat dikumpulkan daftar nama dan alamat perusahaan dari kantor desakelurahan. Beberapa pejabat desakelurahan memiliki pengetahuan yang cukup luas mengenai perusahaan yang berlokasi di daerah mereka, sehingga petugas desa tersebut dapat merupakan sumber informasi yang handal. Untuk menekan biaya, agar tidak mengunjungi seluruh desa, maka disarankan hanya memeriksa desa-desa daerah potensi industri.

3.8. Target

Setiap tahun, tiap BPS Provinsi akan menerima target calon perusahaan dari BPS Pusat setara dengan anggaran yang dialokasikan yang perlu diperiksa selama kegiatan pemutakhiran Direktori. BPS Provinsi selanjutnya mengalokasikan target per KabupatenKota, supaya biaya pencarian sejalan dengan dana yang tersedia, dan supaya usaha mencari perusahaan barulewat sejalan dengan jumlah perusahaan yang diduga perlu di tambahkan ke dalam Direktori.

3.8.1. Penentuan target oleh BPS Provinsi

Dalam menyusun target, BPS Provinsi harus memilih apakah memakai cara yang sederhana cara tertimbang. · Cara sederhana Target di tetapkan berdasarkan persentase dari perusahaan yang aktif di tiap KabKota. Sebagai contoh, jika target suatu BPS Provinsi adalah 400 perusahaan, sedangkan perusahaan yang aktif di Provinsi tersebut ada 1000, PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DIREKTORI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG 43 maka target setiap KabKota adalah 40 dari jumlah perusahaan aktif di KabKota tersebut. · Cara tertimbang Memberikan target yang lebih besar untuk KabupatenKota yang diduga tinggi tingkat pertumbuhannya. Apapun metode yang dipilih dari kedua cara diatas, BPS Provinsi sebaiknya berunding dengan BPS KabupatenKota, terutama untuk menambah target yang dianggap terlalu rendah karena calon banyak atau mengurangi target yang di anggap terlalu tinggi karena calon terbatas. Meskipun demikian perbaikan yang dilakukan tidak boleh terlalu jauh. BPS KabupatenKota yang meminta targetnya diturunkan mungkin belum memeriksa semua sumber. Mereka perlu didorong untuk mencari sumber lebih banyak. Sedangkan BPS KabupatenKota yang minta targetnya ditambah mungkin bekerja secara kurang efisien. Mereka perlu bekerja lebih efisien, sebagaimana saran berikut ini.

3.8.2. Penyelesaian Target oleh BPS KabupatenKota

Bagaimana sebaiknya bertindak jika BPS KabupatenKota menemukan calon terlalu banyak, melebihi target? BPS KabupatenKota supaya menangguhkan calon yang kurang berguna sebelum cek ke lapangan. Langkah ini harus dilakukan secara hati-hati, agar anggaran yang tersedia dapat digunakan secara efisien untuk mencari calon perusahaan industri BS dengan sukses. Ada empat langkah yang perlu dilakukan : · Memastikan bahwa daftar perusahaan sudah bebas dari dobel, sudah pernah diperiksa sebelumnya, tidak tercantum perusahaan yang tidak perlu dicek lagi. Hal ini berguna untuk menghilangkan pengecekan berulang-ulang. · Untuk Industri, jika sumber tidak memberikan informasi mengenai jumlah pekerja atau produksi utama, gunakan pendekatan berikut. 44 PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DIREKTORI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG Kepada petugas di kantor sumber tanyakan perusahaan mana saja yang aktif dan mempunyai tenaga kerja 20+. Jika petugas tidak tahu, lanjutkan dengan pendekatan berikut. · Utamakan perusahaan yang berbadan hukum PT, dsb. · Untuk calon yang tak berbadan hukum, utamakan perusahaan-perusahaan yang kelompok industrinya cenderung termasuk industri BS. Tangguhkan perusahaan- perusahaan yang umumnya berasal dari industri kecil misalnya industri tempe. · Jika jumlah calon perusahaan masih terlalu besar, tangguhkan calon perusahaan- perusahaan yang sumbernya memperlihatkan jumlah tenaga sekitar 20-an misal, tenaga kerja 18, 19, 20, 21, 22. · Jika jumlah calon masih juga terlalu besar, berikan prioritas lebih tinggi untuk calon yang berasal dari sumber terbaik yaitu yang biasanya dapat dipercaya atau memberikan informasi tentang jumlah pekerja dan produksi utama. PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DIREKTORI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG 45 PEMERIKSAAN LAPANGAN 4

4.1. Persiapan untuk Turun ke Lapangan

Koordinator Statistik Kecamatan KSK jangan pergi ke lapangan sebelum menerima daftar calon dalam daftar isian I-SLK. Hal ini ditekankan agar kasipengawas benar-benar mengontrol proses pemutakhiran Direktori, yaitu dengan memilih calon perusahaan yang perlu dicek di lapangan oleh Koordinator Statistik Kecamatan berdasarkan sumber informasi instansi terkait dan asosiasi perusahaan penghasil komoditas tertentu. Bila perlu lakukan kerjasama dengan pengelola suatu kawasan industri untuk mendapatkan daftar perusahaan yang aktif melakukan kegiatan produksi. Kalau tidak demikian Koordinator Statistik Kecamatan akan merasa leluasa untuk tidak melaporkan adanya perusahaan baru. Sehingga pada saat ada kegiatan kunjungan perusahaan oleh pejabat strukturatstaf BPS pusat ke beberapa sentra perusahaan industri pengolahan sudah tidak lagi dijumpai perusahaan yang belum terdaftar pada direktori industri pengolahan. Beberapa KabupatenKota besar potensi industri, ada kecenderungan untuk memperbolehkan Koordinator Statistik Kecamatan langsung ke lapangan sebelum proses matching selesai, maksudnya untuk menghemat waktu. Kecenderungan ini tidak boleh dibiarkan berlangsung terus menerus. Sistim pemutakhiran yang diawali dengan matching secepat mungkin adalah cara terbaik. Jika ada keterlambatan, pilihlah daftar calon dari sumber terbaik, dan selesaikan tahap matching sesegera mungkin.

4.2. Pengamatan Langsung