Pendidikan Anak Usia Dini

215 Menengah Pertama SMP dan Madrasah Tsanawiyah MTs atau bentuk lain yang sederajad. 2 Pendidikan dasar mencakup peserta didik berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun. 3 Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun, wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 4 Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin dan wajib mendanai membiayai terselenggaranya pendidikan dasar. 5 Wajib belajar pada jenjang pendidikan dasar tidak dipungut biaya. 6 Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah. Bahwa hingga saat ini, masyarakat dan para Pemohon sebagai orang tua peserta didik di Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP, masih dibebani biaya penyelenggaraan pendidikan dasar, yang jelas merugikan hak konstitusional para Pemohon. Bukti P-4; Bahwa para Pemohon sebagai orang tua peserta didik yang berupaya mengingatkan penyelenggara pendidikan di lingkup sekolah anak-anak para Pemohon, akan adanya amanah Pasal 31 ayat 2 UUD 1945 dan Pasal 11 ayat 2 juncto Pasal 17 ayat 2 UU Sisdiknas, justru mendapat perlakuan diskriminasi, pelecehan dan bahkan kriminalisasi. Bukti P-5;

B. Pendidikan Anak Usia Dini

Pasal 1 angka 14 UU Sisdiknas, “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.” Pasal 14 UU Sisdiknas, “Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi” 216 Pasal 26 ayat 2 UU Sisdiknas, “Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, dst. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 14 juncto Pasal 14 juncto Pasal 26 ayat 2 UU Sisdiknas tersebut, terangkum pengertian: 1 Pendidikan anak usia dini mencakup usia 0 tahun sampai dengan 6 tahun. 2 Pendidikan anak usia dini masuk kategori pendidikan nonformal. Akan tetapi, ketentuan-ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini yang tercantum dalam pasal-pasal lainnya dalam UU Sisdiknas justru menimbulkan ketidakpastian hukum. Hal ini dapat dilihat dari ketentuan pasal-pasal berikut: 1. Pasal 28 ayat 2 UU Sisdiknas yang berbunyi, “Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, danatau informal.” Ketentuan Pasal 28 ayat 2 UU Sisdiknas ini tidak konsisten dengan ketentuan yang ditegaskan Pasal 14 UU Sisdiknas yang berbunyi, “Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.” Akibat adanya ketentuan Pasal 28 ayat 2 ini, telah menimbulkan ketidakpastian hukum yang bertentangan dengan ketentuan Pasal 28D ayat 1 UUD 1945. 2. Pasal 28 ayat 3 UU Sisdiknas, yang berbunyi, “ Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak TK, raudatul athfal RA, atau bentuk lain yang sederajad.” 3. Pasal 28 ayat 6 UU Sisdiknas yang berbunyi, “Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan ayat 4 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah” Ketentuan Pasal 28 ayat 3 dan Pasal 28 ayat 6 UU Sisdiknas merupakan ketentuan lanjutan dari ketentuan Pasal 28 ayat 2 yang juga berarti merupakan ketidakpastian hukum yang berlanjut yang bertentangan dengan ketentuan Pasal 28D ayat 1 UUD 1945. 1. Pasal 42 ayat 2 UU Sisdiknas yang berbunyi, “Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, 217 pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi” 2. Pasal 51 ayat 1 UU Sisdiknas yang berbunyi, “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolahmadrasah.” Ketentuan Pasal 42 ayat 2 dan Pasal 51 ayat 1 UU Sisdiknas ini memperlihatkan inkonsistensi berlanjut pengelompokan pendidikan usia dini terhadap ketentuan Pasal 14 UU Sisdiknas yang menimbulkan ketidakpastian hukum yang bertentangan dengan ketentuan Pasal 28D ayat 1 UUD 1945.

D. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI