Pengertian Metode Make a Match Langkah-langkah Metode Make a Match

27 Guru mempersiapkan cara untuk menghargai usaha dan prestasi individu atau kelompok, misalnya dengan memberikan reward b aik secara verbal missal: mengucapkan kata “bagus, pintar, hebat” maupun non-verbal missal: tepuk tangan, acungan jempol, hadiah. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif di atas dijadikan sebagai acuan untuk menyusun langkah-langkah metode make a match yang akan digunakan dalam penelitian ini.

2. Metode Make a Match

a. Pengertian Metode Make a Match

Make a match atau mencari pasangan merupakan metode belajar mengajar yang dikembangkan oleh Lorna Curran Rusman, 2011: 223. Make a match memiliki keunggulan yaitu siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Make a match ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode make a match yaitu kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu yang berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut Agus Suprijono, 2009: 94. Penerapan metode ini dimulai dari siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau pertanyaan sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan 28 kartunya akan diberi reward. Penerapan metode make a match ini diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan serta materi pembelajaran yang disampaikan akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Langkah-langkah Metode Make a Match

Menurut Agus Suprijono 2011: 94, langkah-langkah pembelajaran make a match sebagai berikut: 1 Guru menyiapkan kartu-kartu yang terdiri dari kartu berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. 2 Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua adalah kelompok pembawa kartu berisi jawaban-jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai. 3 Aturlah posisi kelompok-kelompok tersebut berbentuk huruf U. Upayakan kelompok pertama dan kedua berjajar saling berhadapan. 4 Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kedua saling bergerak mereka bertemu, mencari pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok. 5 Beri kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi. Ketika berdiskusi alangkah baiknya jika ada musik instrumentalia yang lembut mengiringi aktivitas belajar mereka. 6 Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukan dan membacakan pertanyaan-jawaban kepada kelompok penilai. 7 Setelah penilaian dilakukan, aturlah sedekimian rupa kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu kemudian memosisikan dirinya menjadi kelompok penilai. Sementara kelompok penilai pada sesi pertama tersebut di atas dipecah menjadi dua, sebagian anggota memegang kartu pertanyaan sebagian lainnya memegang kartu jawaban. 8 Posisikan mereka dalam bentuk huruf U. 9 Guru kembali membunyikan peluit menandai kelompok bergerak untuk mencari, mencocokan, dan mendiskusikan pertanyaan- jawaban. 10 Masing-masing pasangan pertanyaan-jawaban menunjukan hasil kerjanya kepada penilai. 29 Pendapat lain disampaikan oleh Miftahul Huda 2014: 252 bahwa langkah-langkah kegiatan pembelajaran make a match sebagai berikut: 1 Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi di rumah. 2 Siswa dibagi ke dalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan kelompok B. Selanjutnya, kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan. 3 Guru membagikan kartu peranyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B. 4 Guru menyampaikan kepada siswa untuk mencarimencocokan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimum waktu yang digunakan untuk mencari pasangan kartu. 5 Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. Jika siswa suadah menemukan pasangannya masing-masing, siswa diminta untuk melaporkan kepada guru untuk dicatat pada kertas yang sudah dipersiapkan. 6 Jika waktu sudah habis, guru harus memberitahukan kepada siswa bahwa waktu sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul tersendiri. 30 7 Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak. 8 Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi. 9 Guru memanggil pasangan berkutnya, begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi. Dalam penelitian ini, peneliti mengaplikasikan langkah- langkah make a match menurut Miftahul Huda dan Agus Suprijono. Berikut langkah-langkah yang akan digunakan dalam penelitian ini: Tabel 1. Langkah-langkah Metode Make a Match dalam Penelitian Langkah-langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Langkah 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran a. Melakukan apersepsi b. Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyimak dan mendengarkan Langkah 2: Menyajikan informasi atau garis besar materi pelajaran Menyajikan informasi atau garis besar materi pelajaran kepada siswa Menyimak, mendengarkan dan mencatat materi yang penting Langkah 3: Memperkenalkan metode make a match kepada siswa a. Memperkenalkan metode make a match kepada siswa b. Menjelaskan langkah-langkah make a match kepada siswa Siswa memperhatikan apa yang diperintahkan oleh guru Langkah 4: Mengorganisasikan ke dalam kelompok- kelompok belajar a. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok besar b. Membagi masing- masing kelompok Mempersiapkan diri untuk memulai permainan 31 besar menjadi kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa kartu jawaban Langkah 5: Mengatur posisi masing-masing kelompok Mengarahkan untuk setiap kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa jawaban agar bediri berhadapan Mengikuti perintah guru untuk mengubah tempat posisi duduk Langkah 6: Membagikan kartu kepada siswa Membagikan kartu- kartu pertanyaan dan jawaban kepada masing-masing kelompok Mendapatkan satu kartu pertanyaan atau kartu jawaban Langkah 7: Memberikan waktu kepada siswa untuk memikirkan jawaban atau pertanyaan Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban atau pertanyaan dari kartu yang diperolehnya Memikirkan jawaban atau pertanyaan dari kartu yang diperoleh Langkah 8: Memberikan batasan waktu kepada siswa untuk mencari pasangan kartu pertanyaan atau kartu jawaban a. Memberikan aba-aba untuk memulai mencari pasangan kartu b. Memberikan batasan waktu untuk mencari pasangan kartu Berdiskusi dan mencari pasangan kartu yang dipegang Langkah 9: Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan atau menunjukan pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban Membimbing dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan pasangan kartu yang telah dibuat Mempresentasi- kan pasangan kartu yang telah dibuat Langkah 10: Memberikan konfirmasi Memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi Mendengarkan dan menyimak konfirmasi dari guru Langkah 11: Memberikan reward Memberikan poin atau hadiah bagi siswa yang Mempersiapkan diri untuk 32 dapat mencocokan kartu pertanyaan dan kartu jawaban sebelum batas waktu yang ditentukan mendapatkan reward Langkah 12: Membuat kesimpulan pembelajaran Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terkait materi yang telah dipelajari Menyimpulkan materi yang telah dipelajari Langkah 13: Evaluasi Memberikan latihan soal kepada siswa Mengerjakan latihan soal

C. Tinjauan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

1. Pengertian IPS

Menurut Sapriya 2009: 7, mata pelajaran IPS adalah sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi, serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, oleh karena itu dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial Hidayati, 2002: 8. Keterpaduan berbagi mata pelajaran tersebut, selanjutnya menjadi ciri khas pembelajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar, karena disesuaikan dengan tingkat kecerdasan dan kematangan jiwa siswa di tingkat tersebut. Hal tersebut dimaksudkan agar pembelajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar menjadi efektif dan lebih bermakna. Selanjutnya, Jarolimek dalam Isjoni 2007: 48 berpendapat bahwa pendidikan IPS merupakan bentuk pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang memungkinkan anak berpartisipasi dalam kelompoknya, baik dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu Djojo

Dokumen yang terkait

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Pendekatan pembelajaran cooperative learning type make a match di kelas V MI Nurul Jihad Kota Tangerang : penelitian tindakan kelas di MI Nurul Jihad Tangerang

0 5 125

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas Iv SD Negeri 3 Keden Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas Iv SD Negeri 3 Keden Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A-MATCH PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Make a- Match Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Papahan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI METODE TEBAK KATA PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA.

0 2 176

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA.

0 1 232

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN MEDIA MICHAEL FLASH CARD PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI GOLO, YOGYAKARTA.

1 4 165