Epilog: Ujung Tanduk Dilema

111 Lampiran 1 No PERTEMUAN POKOK BAHASAN TUJUAN 1 Pertemuan Mitra 1 di Yayasan Sheep Yog- yakarta 20 Agustus 2005 Spirit Sosial Kerberlanjutan ORNOP 2 SpekHAM SOLO 31 Agustus 2007 Perumusan strategi bersama utk peningkatan kapasitas mitra KIA 3 Pertemuan Mitra 2 di YKP Solo 8 April 2006 KonsepKemitraanStrategis Versi ORNOP Mitra 4 Pertemuan Mitra 3 di LKTS Boyolali 26 Agustus 2006 Positioning OrganisasiMitra 5 Pertemuan Mitra 4 di YPL Jepara 18 November 2006 MulaiAsesmenOrganisasiMitra 6 Pertemuan Mitra 5 di AWI Yogyakarta 16 Februari 2007 Review Feed Back AsesmenOrganisasi 7 Pertemuan Mitra KIA ke-6 Di YAPHI Solo Jawa Tengah 11 Mei 2007 Pendetailan kegiatan capacity building selama 1 tahun dan revisi organizational scan 8 Pertemuan Mitra KIA ke-7 di Spekham Solo 31 Agustus 2007 Pemetaan kendala-kendala mitra dan perumusan strategi pening- katan kapasitas 9 Pertemuan Mitra KIA ke-8 di Ekasita Solo 9 Nopember 2007 Menjaring masukan dari mitra dan perumusan prioritas pengem- bangan kapasitas untuk lembaga 10 Pertemuan Mitra KIA ke-9 dI SHEEP Jogjakarta 28 Maret 2008 Perumusan langkah-langkah tindak lanjut lokakarya transformasi sosial dan memonitor pengembangan kapasitas mitra. 11 Pertemuan Mitra KIA ke-10 dI YKP Solo 4 Juli 2008 Review capaian pengembangan kapasitas dan perumusan pokok- pokok pikiran strategi peningkatan kapasitas 12 Pertemuan Mitra KIA ke-11 Di LKTS Boyolali 30 Oktober 2008 Perumusan bentuk operasional strategi keberlanjutan organisasi dan perumusan perluasan cakupan pengembangan kapasitas bagi seluruh pemangku kepentingan organisasi 13 Pertemuan Mitra KIA ke-12 Di SPEKHAM Surakarta 12 Desember 2008 Perumusan masalah dan kebutuhan pengembangan tata kelola yang berkelanjutan dan perumusan garis besar lokakarya thematis dengan melibatkan para pengambil dan pelaksana kebijakan. 14 Pertemuan Mitra KIA ke-13 Di Yayasan AWI Yogyakarta 29 April 2009 Pengecekan kesiapan organisasi mitra menghadapi dampak imple- mentasi PROCODE dan perumusan strategi alternatif konsolidasi internal dan antar organisasi mitra. 15 Pertemuan Mitra KIA ke-14 Di Yayasan Pamerdi Luhur Jepara 19 Agustus 2009 Sharing informasi dan up date kebijakan KIAICCO; kritisi capa- ian program pengembangan kapasitas organisasi mitra; perumu- san strategi dan rekomendasi pengembangan kapasitas dan pola kerjasama antar mitra 16 Pertemuan Mitra KIA Ke-15 Di Yayasan SHEEP Yogyakarta 6 April 2010 Sharing informasi dan up date kebijakan KIAICCO; Menyepak- ati kerangka konseptual pengembangan kapasitas organisasi mitra terkait dengan strategi untuk menghadapi dinamika masyarakat sekitar; perumusan rekomendasi aksi untuk pengembangan kapa- sitas dan pola kerjasama antar organisasi mitra ke depan. 17 Pertemuan Mitra KIA Ke-16 Di LKTS, Boyolali 8 Juli 2010 Pemaparan hasil Assessment PME; perumusan target, indika- tor keberhasilan secara kolektif dan agenda aksi pengembangan kapasitas mitra untuk PME 112 No PERTEMUAN POKOK BAHASAN TUJUAN 18 Pertemuan Mitra KIA Ke-17 Di AWI Yogyakarta 29September 2010 Perumusan indikatorkeberhasilanpengembangankapasitassistem PME; Kesepakatan agenda aksidanprioritaspengembangankapasi- tas terutama sistem PME secarakolektif. 19 Pertemuan Mitra KIA Ke-18 Di YAPHI Solo 24 November 2010 Pembahasan masalah dan kebutuhan internalisasi sistem PME; dan pengembangan sinergi organisasi mitra KIAICCO dalam merespon dan rehabilitasi kawasan dampak bencana Merapi 20 Pertemuan Mitra KIA Ke-19 Di Hotel Agas, Surakarta 14 Desember 2010 Internalisasi problematika dalam penerapan sistem PME di tingkat organisasi mitra; Penyikapan atas realita kapasitas organisasi dalam sistem PME untuk mewujudkan tata kelola yang baik. 21 Pertemuan Mitra KIA Ke-20 di Ekasita, Solo 10 Mei 2011 Identiikasi masalah implementasi tindak lanjut masing-masing lembaga terkait dengan kebijakan ICCOKIA; Perumusan strategi bersama terkait kemitraan kedepan dan Model desain evaluasi mi- tra ICCOKIA agar bisa melihat tingkat capaian secara mendalam. No WORKSHOP SEMILOKA POKOK BAHASAN TUJUAN 1 Yayasan SHEEP Yogyakarta, 20 Agustus 2005 Capacity Building untuk Mitra KIA 2 Kantor LKTS, Boyolali 26 Agustus 2006 Diskusi Setengah Hari Mitra KIA – SHEEP 3 Yayasan SHEEP 7 Maret 2007 Workshop Penyusunan Modul Komisi Konsultasi dan Kemitraan 4 Yayasan Sheep Yogyakarta 10-11 Januari 2008 Workshop Pengorganisasian Masyarakat Mitra KIA di Jawa 5 Wisma Kagama Yogyakarta 14-15 Februari 2008 Workshop Strategi Keberlanjutan Organisasi dan Tata Kelola Keuangan berdasarkan PSAK-45 Mitra KIAICCO di Jawa 6 Wisma Mawar Asri, Kaliurang, Yogyakarta 5-6 Maret 2009 SEMILOKA: Konsolidasi Organisasi Masyarakat Sipil dalam Proses Demokratisasi : Peluang Tantangan Internal – Eksternal Untuk mitra KIA ICCO di Jawa Tengah dan Yogyakarta 7 Rumah Palagan Guest House, Ngaglik, Sle- man, Yogyakarta 25-26 Juni 2009 LOKAKARYA Evaluasi: Pengembangan Kapasitas Organisasi Mitra KIAICCO di Jawa Tengah dan DIY 8 Puri Artha Hotel, Jl. Cendrawasih, Yogya- karta 28-29 September 2009 SEMILOKA: Membangun Sinergi untukPenguatan Masyarakat Sipil Indonesia untuk mitra KIAICCO di Jawa 9 Hotel Agas, Solo 14-15 Desember 2010 WORKSHOP: Peningkatan Kapasitas Organisasi Mitra KIA ICCO Dalam Sistem PME 113 Lampiran 2 Nama Organisasi Bentuk Organisasi Tgl. Pengisian Form Nama Manfaat 1 Posisi Position Item Karakteristik Lemah Kuat 1=kurang berkembang dan 6 = berkembang dengan baik 1 2 3 4 5 6 Kredibilitas Legitimasi Kredibilitas dan legitimasi organisasi dinilai dari kinerjanya. Nilai Lebih Organisasi memiliki keunggulan kompetitif. Citra Citra organisasi di mata stakeholdernya EvaluasiCatatan: ... 2 PEMIKIRAN DAN PEMBELAJARAN Thinking and Learning Item Karakteristik Lemah Kuat 1=kurang berkembang dan 6 = berkembang dengan baik 1 2 3 4 5 6

A. Nilai-nilai dasar organisasi

1. Organisasi memiliki nilai-nilai dasar sebagairuh pelayanan

B. Visi

3. Visi merupakan tujuan dan manifestasi dari nilai-nilai dasar yang dipahami oleh seluruh stakeholder 4. Visi memberikan inspirasi kepada staf berupa arah kebijakan or- ganisasi jangka panjang

C. Misi

4. Misi dirumuskan berdasarkan mandat dan nilai-nilai dasar dalam usaha mewujudkan visi yang melibatkan seluruh stakeholder me- lalui sebuah proses kajian internal dan eksternal 5. Misi memberikan gambaran kepada staf tentang tugas dan fungsi lembaga yang harus dijalankan dalam mencapai tujuan organisasi

D. Strategi

6. Organisasi menyusun perencanaan strategis dalam kurun waktu yang disepakati bersama sebagai proses kajian komprehensif ber- dasarkan dinamika lingkungan internal dan eksternal. 7. Perencanaan strategis oganisasi menjadi bagian dari strategi lembaga yang terekspresikan dalam struktur dan program kerja jangka panjang. 8. Perencanaan strategis organisasi dipahami oleh seluruh stake- holder. 9. Organisasi merumuskan strategi keberlanjutan dengan optimal- isasi sumber daya yang bisa dikerahkandimobilisasi.

E. Konsep Transformasi

Sosial 10. Organisasi mempunyai kerangka konsep mengenai transformasi sosial yang berbasis pada realitas masyarakat yang dilayani. 11. Kerangka konsep ini menjadi acuan dalam mengembangkan pelayanan organisasi melalui program kerja dan rencana aksi. 12. Tujuan transformasi sosial tidak terlepas dari rumusan mandat organisasi. EvaluasiCatatan: ... 114 3 TINDAKAN Doing Item Karakteristik Lemah Kuat 1=kurang berkembang dan 6 = berkembang dengan baik 1 2 3 4 5 6

F. Relevansi 13. Program organisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

G. Kualitas Pelaksanaan

14. Implementasi program memiliki kemampuan adaptasi terhadap dinamika sosial yang berkembang dengan tetap mengacu pada tujuan yang ditetapkan.

H. Koheren

15. Aktiitas di lapangan mencerminkan konsep organisasi dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan tanpa meninggalkan ori- entasi visi, misi dan strategi organisasi 16. Berbagai elemen strategi program memiliki sinergisitas yang mendukung pencapaian tujuan program

I. Efektiitas

17. Program organisasi mampu mencapai tujuannya yang dilakukan melalui proses evaluasi secara menyeluruh

J. Efektiitas Pembiayaan

18. Biaya dari seluruh aktivitas program sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. EvaluasiCatatan: ... 4 KEBERADAAN Being Item Karakteristik Lemah Kuat 1=kurang berkembang dan 6 = berkembang dengan baik 1 2 3 4 5 6

K. Legal Status Tata Kelola

19. Organisasimemiliki status legal yang jelasdansesuaidenganbentu- korganisasi 20. Perandantanggungjawabstrukturtatakerjateruraikansecarajelas- dandisetujuiolehsemuapihak yang terlibatsertasebagaibagiandari- kriteriakeanggotaan lihatbagiankonstitusi 21. Kriteriainididasarkanpadatugas-tugasdalam organ danmenunju- kansebuahkeseimbangandalamsetiapketerwakilan, jeniskelamin, danpengalamankerja. 22. Para staff intidanpemimpinnyadihormatidandipercayabaikdika- langan internal maupuneksternalorganisasidalammenjalankan- peran-peranmereka. 23. 23. Pemimpinmendukungmanajemendalamperandantugas- nyatanpamerendahkanmasing-masingposisimanajemen. 24. Terdapat Sub-struktur khusus termasuk personalia yang ada di- dalamnya untuk mendukung thema-thema khusus dengan keahl- ian pada bidang-bidang spesiik dari pelayanan-pelayanan yang ada.

L. Struktur 25. Organisasimemilikistrukturtatakelola yang efektifdanmemiliki-

wewenanguntukmengambilkeputusanstrategis yang dapatdiper- tanggungjawabkan 26. Perandantanggungjawabstrukturtatakelolaorganisasiterumuskan- denganbaikdantelahdisetujuibersama misalnyarumusanangga- randasardananggaranrumahtanggaorganisasi. 27. Personaliadalamstrukturorganisasidisusundenganmempertim- bangkankompetensi, pengalamanprofesionaldankeseimbangan- jender 28. Personalia yang dudukdalamstrukturorganisasisertapemimpin- mendapatlegitimasidankepercayaandalammenjalankanperannya. 29. Pemimpinmemberikandukungankepadamanajemendalammen- jalankanperandantugasnyatanpamengecilkanposisimereka 30. Organisasimempunyai sub-strukturkhusus, dan orang-orang dengankeahliandalambidangtertentuuntukmendukungberb- agaitemapelayanan. 115

M. Sistem dan Prosedur termasuk

monitoring dan evaluasi 31. Organisasi didukung oleh staf pendukung manajemen dan sistemprosedur administrasikeuanganmonitoring dan evalu- asi 32. Data tersedia dan ter-update secara reguler mengenai output, dampak dan effektiitas biaya dari semua program. 33. Indikator kualitatif dan kuantitatif dampak untuk berbagai bi- dang intervensi telah dirumuskan secara jelas. 34. Sistem monitoring didesain dengan melibatkan kelompok sasa- ran, staf dan tenaga ahli

N. Manajemen Kepemimpinan

35. Kepemimpinan yang kompeten: a. visioner b. tidakmenyalahgunakanwewenang c. mampumengenalidanmengelolakonlik internal d. bisamengambilkeputusantepatwaktu e. berorientasi pada hasil dan berpihak pada rakyat f. memberi bimbingan dimanapun dan kapanpun dibutuhkan g. mampu mendelegasikan secara tepat h. akuntabel 36. Para pemimpin dihargai dan dipercaya dalam menjalankan peran- nya di luar dan di dalam organisasi. 37. Para pemimpin mendorong staf untuk selalu berreleksi dan mengembangkan gagasan baru dalam pekerjaan mereka, ber- dasar masukan yang mereka peroleh dari masyarakat, tenaga ahli, dan orangkelompok lainnya yang relevan. 38. Para pemimpin tidak mempunyai peran dan tanggungjawab yang tumpang tindih baik di dalam maupun di luar organisasi

O. Staf 39.

Stafmampumenunjukkankeseimbanganantarakeahlian, pengala- mandalambidangnya, sertakomitmenpadamisidannilai-nilaior- ganisasi. 40. Stafbersediauntukterusbelajardaripengalaman orang lainmau- pundirisendiri. 41. Staff memilikikinerjabaikdalambidangnya, memilikiintegritas- dankredibilitas 42. Staf memahami dan menerima tugas, tanggungjawab dan we- wenang, serta mampu menginternalisasikan tujuan organisasi. 43. Mekanisme perekrutan telah mempertimbangkan profesional- isme dan kompetensi staf di bidangnya serta pemahaman men- genai masyarakat. 44. Staf mengkomunikasikan dinamika peristiwa yang terkait dengan pekerjaannya secara aktif 45. Staf mendapat dukungan kebijakan pengembangan SDM ter- masuk pedoman perekrutan, pelatihan, penghargaan yang jelas sehingga memotivasi staf untuk lebih berkualitas.

P. Manajemen Keuangan

46. Strategi keuangan jelas dan telah disetujui baik dalam konteks manajemen organisasi maupun proyek. 47. Peran dan tugas bagian keuangan dan akuntansi dapat dirumus- kan secara jelas. 48. Semua prosedur keuangan jelas dan transparan, serta mengikuti kaidah standar akuntansi profesional. 49. Pengelolaan keuangan mencerminkan keseimbangan antara fungsi keuangan sebagai dukungan terhadap manajemen organ- isasi dan proyek, dengan standar akuntansi profesional 50. Manajemen akuntansi sinergi dengan manajemen keuangan dan kebutuhan informasi dari masing-masing unit atau individu dari organisasi departemen dan program proyek.

Q. Kultur 51.

Iklimorganisasimenawarkankondisi yang nyamanuntukberikir- danbelajar, danuntukmelaksanakandanmemonitoraktiitassecar optimal. EvaluasiCatatan: ... 116 5 HUBUNGAN Relations Item HUBUNGAN Relations Lemah Kuat 1=kurang berkembang dan 6 = berkembang dengan baik 1 2 3 4 5 6

R. Aliasi Strategis 52.

Peran organisasi, pemerintah dan pelaku lainnya telah dideskrip- sikan dengan jelas 53. Cakupan geograis telah dikoordinasikan dengan baik dan telah dihindari tumpang tindih pekerjaan. 54. Kolaborasi dan pertukaran dengan “aktor” lokal, regional, dan nasional misalnya pemerintah, pihak swasta, dan ORNOP ber- jalan dengan effektif dan terstruktur dengan baik. 55. Aliansi strategis dengan “aktor” –lainnya dapat dipelihara keber- langsungannya 56. Organisasi menjadi anggota aktif sebuah jaringan kerja, dimana tujuan dari para partisipan jaringan terdeinisikan secara jelas

S. Stakeholder 57. Organisasimampumemelihararelasiantarpemegangperanbaik in-

ternal maupuneksternal masyarakat. 58. Organisasimemilikiakuntabilitasdalampelayananmerekaserta- transparankepadapemegangperan misalnyamasyarakat, danlem- baga donor

T. Organisasi Mitra Penyumbang Dana

59. Organisasimemilikitingkatkepercayaandanrelasisepertidalam- hubunganbisnisterhadap donor 60. Tingkat kepercayaanberdasarkanpadakualitaskinerja yang ditun- jukkan. Hubunganantaraorganisasidan donor tertuangdalam- suatukontrak yang mencantumkan input, output danpertang- gungjawabansecarajelas 61. Hubungan dengan mitra donor bukan hanya semata-mata kebu- tuhan proyek tetapi merupakan bentuk kemitraan strategis. EvaluasiCatatan: ... 6 KESEIMBANGAN Balance Item Karakteristik Lemah Kuat 1=kurang berkembang dan 6 = berkembang dengan baik 1 2 3 4 5 6

U. Keseimbangan 62.

Konsistensiantaravisi, misi, tujuanjangkapanjang, strategi, pro- gram, struktur, sistem, alokasisumberdaya, dankulturmanajemen. 63. Kesesuaian antara perangkat keras struktur, sistem dan perang- kat lunak visi, personalia, kultur. EvaluasiCatatan: ... 117 Lampiran 3 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK NO. 45 PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Laporan keuangan organisasi nir laba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode Pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu Periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan Posisi Keuangan Klasiikasi Aktiva dan Kewajiban Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut: a Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban berdasarkan tanggal jatuh tempo. b Mengelompokkan aktiva kedalam lancer dan tidak lancar, dan kewajiban kedalamj angka pendek dan jangka panjang. c Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh temponya kewajiban termasuk penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan keuangan. Klasiikasi Aktiva Bersih Terikat atau Tidak Terikat Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang yaitu :terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atasl aporan keuangan. Laporan Aktivitas Tujuan dan Fokus Laporan Aktivitas Laporan aktivitas difokuskan pada organisas isecara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitan dalam laporan posisi keuangan. Perubahan Kelompok Aktiva Bersih Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu Periode. Klasiikasi Pendapatan, Beban, Keuntungandan Kerugian Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambahan aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.