Pembelajaran  tematik  lebih  menekankan  pada  penerapan  konsep belajar sambil melakukan sesuatu learning by doing. Oleh karena itu,
guru  perlu  mengemas  atau  merancang  pengalaman  belajar  yang  akan mempengaruhi kebermaknaan  belajar siswa. Pengalaman  belajar  yang
menunjukkan  kaitan  unsur-unsur  konseptual  menjadikan  proses pembelajaran lebih efektif.
7. Strategi Index Card Match
Istilah  strategi  strategy  berasal  dari  kata  benda  dan  kata  kerja dalam  bahasa  Yunani,  sebagai  kata  benda,  strategos,  merupakan
gabungan kata ―stratus‖ militer dan ―ago‖ memimpin, sebagai kata kerja,  stratego,  berarti  merencanakan  to  plan.  Secara  umum  strategi
mempunyai  pengertian  suatu  garis-garis  besar  haluan  untuk  bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Menurut  Poerwadarminta,  pembelajaran  merupakan  terjemahan dari  kata  ―instruction‖  yang  dalam  bahasa  yunani  disebut  instructus
atau‖intruere”  yang  berarti  menyampaikan  pikiran,  dengan  demikian arti  instruksional  adalah  menyampaikan  pikiran  atau  ide  yang  telah
diolah  secara  bermakna  melalui  pembelajaran. Pengertian  ini  lebih mengarah  kepada  guru  sebagai  pelaku  perubahan.  Muhammad  Surya
memberikan  pengertian  pembelajaran  ialah  suatu  proses  yang dilakukan  oleh  individu  untuk  memperoleh  suatu  perubahan  perilaku
yang  baru secara keseluruhan, sebagai  hasil dari  pengalaman  individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pengertian ini lebih menekankan  kepada  murid  individu  sebagai  pelaku  perubahan.
Strategi  pembelajaran  adalah  suatu  rencana  yang  dilaksanakan pendidik  guru  untuk  mengoptimalkan  potensi  peserta  didik  agar
siswa  terlibat  aktif  dalam  kegiatan  pembelajaran  dan  mencapai  hasil yang diharapkan.
Ada  empat  strategi  dasar  dalam  belajar  mengajar  yang  meliputi
hal-hal berikut:
1.  Mengidentifikasi  serta  menetapkan  spesifikasi  dan  kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana
yang diharapkan. 2.  Memilih  system  pendekatan  belajar  mengajar  berdasarkan
aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3. Memilih dan  menetapkan prosedur, metode, dan teknik  belajar
mengajar  yang dianggap paling tepat dan efektif  sehingga dapat dijadikan  pegangan  oleh  guru  dalam  menunaikan  kegiatan
mengajarnya. 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria  serta  standar  keberhasilan  sehingga  dapat  dijadikan pedoman  oleh  guru  dalam  melakukan  evaluasi  hasil  kegiatan
belajar  mengajar  yang  selanjutnya  akan  dijadikan  umpan  balik buat  penyempurnaan  system  instruksional  yang  bersangkutan
secara keseluruhan.
Strategi  Index  Card  Match  atau  Mencari  Pasangan  adalah  strategi yang  cukup  menyenangkan  yang  digunakan  untuk  mengulang  materi
yang  telah  diberikan  sebelumnya.  Namun  demikian,  materi  baru  pun tetap  bisa  diajarkan  dengan  strategi  ini  dengan  catatan,  peserta  didik
diberi  tugas  mempelajari  topik  yang  akan  diajarkan  terlebih  dahulu, sehingga  ketika  masuk  kelas  mereka  sudah  memiliki  bekal
pengetahuan Suprijono Agus, 2010: 120. Strategi  ini cukup  menarik untuk  diterapkan,  selain  ada  unsur  permaianan  kebersamaan  dan
membangun keakraban antar siswa. Langkah-langkah strategi  Index Card Match:
1.  Membuat  potongan-potongan  kertas  sejumlah  peserta  didik yang ada dalam kelas.
2.  Membagi  jumlah  kertas-kertas  tersebut  menjadi  dua  bagian yang sama.
3.  Menulis  pertanyaan  tentang  materi  yang  telah  diberikan sebelumnya pada  setengah  bagian kertas  yang telah disiapkan.
Setiap kertas berisi satu pertanyaan. 4.  Pada  separuh  kertas  lain,  tulis  jawaban  dari  pertanyaan-
pertanyaan yang tadi dibuat. 5. Mengocok semua kertas sehingga akan tercampur antara kartu
soal dan kartu jawaban. 6.  Memberi  setiap  peserta  didik  satu  kertaskartu.  Jelaskan
bahwa  ini  adalah  aktivitas  yang  dilakukan  berpasangan.
Separuh peserta didik akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban.
7.  Meminta  peserta  didik  untuk  menemukan  pasangan  mereka. Jika  ada  yang  sudah  menemukan  pasangan,  minta  mereka
untuk  duduk  berdekatan.Terangkan  juga  agar  mereka  tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang
lain. 8. Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk
berdekatan,  minta  setiap  pasangan  secara  bergantian  untuk membacakan soal  yang diperoleh dengan keras kepada teman-
teman  yang  lain.  Selanjutnya  soal  tersebut  dijawab  oleh pasangan-pasangan yang lain.
9.  Proses  ini  diakhiri  dengan  membuat  klarifikasi  dan
kesimpulan.
Teori  belajar  yang  mendasari  strategi  Index  card  Match  adalah teori
pembelajaran konstruktivisme.
Teori pembelajaran
kontruktivisme  merupakan  teori  pembelajaran  kognitif  yang  baru dalam  psikologi  pendidikan  yang  menyatakan  bahwa  siswa  harus
menemukan  sendiri  dan  menstransformasikan  informasi  kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan
– aturan lama dan merevisinya apabila aturan
– aturan tidak sesuai lagi. Kontruktivisme  adalah  suatu  pendapat  yang  menyatakan  bahwa
perkembangan  kognitif  merupakan  suatu  proses  dimana  anak  secara
aktif  membangun sistem arti dan pemahaman terhadap realita  melalui pengalaman  dan  interaksi  mereka.  Menurut  padangan  kontruktivisme
anak secara aktif memabangun pengetahuan dengan cara terus menerus mengasimilasi dan  mengakomondasi  informasi  baru, dengan kata  lain
kontruktivisme adalah teori perkembangan kognitif  yang  menekankan peran  aktif  siswa  dalam  membangun  pemahaman  mereka  tentang
realita Slavin,2009 Pendekatan
kontruktivisme dalam
pengajaran menerapkan
pembelajaran  kooperatif  secara  intensif,  atas  dasar  teori  bahwa  siswa akan  lebih  mudah  menemukan dan  memahami konsep
– konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah
– masalah itu dengan temannya Slavin,2009.
Prinsip  prinsip  yang  sering  diambil  dari  konstruktivisme  menurut Suparno 1997:73, antara lain:
1  Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif 2  Tekanan dalam proses belajar terletak pada siswa
3  Mengajar adalah membantu siswa belajar 4  Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan pada
hasil akhir 5  Kurikulum menekankan pertisipasi siswa, dan
6  Guru sebagai fasilitator
8. Keterkaitan  IPA  Dengan  Mata  Pelajaran  Lain  Dalam