Pengertian Pembelajaran Tematik Kerangka Teori

Sikap apatis berkurang, e Pemahaman yang lebih mendalam, f Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, g Dapat mencegah keagresifan dalam sistem kompetisi dan ketersaingan dalam sistem individu tanpa mengorbankan aspek kognotif. h Menambah motivasi dan percaya diri, i Menambah rasa senang berada di sekolah serta menyenangi teman-teman sekelasnya, j Mudah diterapkan dan tidak mahal, k Meningkatkan kehadiran siswa dan sikap yang lebih positif. http:penelitiantindakankelas,blogspot.com200903kelebihan- model-pembelajaran-kooperatif.htm.

6. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tematopik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti mamik 2004:6 menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintergrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dengan peryataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum, B. Suryosubroto,2009:132-137. Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, hal ini dilihat dari tahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan. Ciri-ciri pembelajaran tematik 1 Berpusat pada siswa. 2 Memberikan pengalaman langsung pada siswa. 3 Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. 4 Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. 5 Bersifat fleksibel. 6 Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang emnjadi pembicaraan, Dengan tema diharapkan akan memberikan keuntungan, diantaranya : 1 Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema tertentu. 2 Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antara mata pelajaran dalam tema yang sama. 3 Pemahaman terhadap materi pelajaran mendalam dan berkesan. 4 Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa. 5 Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. 6 Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran yang lain. 7 Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan dapat dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan, sedangkan selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial dan pengayaan. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik Menurut Kunandar 2007 pembelajaran tematik memiliki kelebihan yaitu : 1 Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik siswa. 2 Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik siswa. 3 Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna. 4 Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai persoalan yang dihadapi. 5 Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama. 6 Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain. 7 Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik siswa. Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal, Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran. Anak pada usia 6-10 tahun atau kelas I,II,III, pada umumnya berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan holistik sehingga pembelajarannya masih bergantung pada obyek konkret dan pengalaman yang dialaminya. Berdasarkan teori perkembangan Pieget, maka anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehinggga akan berkembang secara optimalTrianto, 2009:29-30. Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat yaitu: 1 Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, 2 Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isimateri pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, 3 Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah. 4 Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu learning by doing. Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.

7. Strategi Index Card Match

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

0 10 290

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEMATIK DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS III B SDN WATES 01 KOTA SEMARANG

1 22 479

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 3 210

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Kandri 01 Gunungpati Semarang

0 11 234

PENINGKATAN KEAKTIFAN MELALUI STRATEGI CARD Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Strategi Card Sort Pada Pembelajaran IPA Kelas III SDN Kedumulyo 02 Tahun 2014/2015.

0 2 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Strategi Card Sort Pada Pembelajaran IPA Kelas III SDN Kedumulyo 02 Tahun 2014/2015.

0 2 17

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI INDEX CARD MACTH PADA SISWA KELAS III SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG.

0 1 2

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG.

0 0 1