objektif dan tidak berburu – buru mengambil kesimpulan, melatih
bekerja sama dalam kelompok, melatih menghargai pendapat orang lain. IPA sekarang bukan lagi disebut ―pelajaran IPA: melainkan
―pendidikan IPA‖. Guru tidak lagi ―Mengajar IPA‖ tetapi ―Mendidik anak melalui pelajaran IPA‘.
4. Hakikat IPA
IPA dibangun atas empat dasar yaitu, produk, proses, sikap ilmiah, dan teknologi.
1 IPA sebagai produk IPA sebagai produk dapat diartikan sebagai hasil proses,
berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau dissimnasi
pengetahuan Trianto, 2010:137. IPA merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan teori-teori yang merupakan produk dari proses ilmiah.
Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang
betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasikan secara objektif. Contoh fakta dalam materi energy, pemanfaatan kincir angin
sebagai sumber energi listrik.
Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada hubungannya. Contoh konsep IPA yaitu, energi, di alam terdapat
berbagai energi yang dapat di manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
2 IPA sebagai proses IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari
objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan
teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan. IPA sebagai proses atau metode meliputi pengamatan, membuat
hipotesis, merancang dan membuat percobaan, mengukur dan proses-proses pemahaman kealaman lainnya. Dalam penelitian
ini, proses yang dimaksud adalah ketika siswa mendengarkan penjelasan dari guru, mengeluarkan pendapat, bertanya,
mencatat, menanggapi dan sebagainya. 3 IPA sebagai sikap ilmiah
Selain sebagai proses ilmiah, IPA juga sebagai sikap ilmiah. Sikap-sikap ilmiah adalah sebagai berikut Mariana dan Pragina,
2009: 30 : a. Objektif terhadap fakta atau kenyataan
b. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan atau kesimpulan
c. Berhati terbuka, bersedia menerima pendapat atau temuan orang lain
d. Dapat membedakan antara fakta dan pendapat e. Bersikap tidak memihak suatu pendapat tertentu tanpa
alasan berdasarkan fakta yang ada f. Tidak mendasarkan kesimpulan berdasarkan prasangka
g. Tekun dan sabar memecahkan masalah h. Dapat bekerja sama dengan orang lain
Dalam penelitian ini, sikap siswa yang dimaksud adalah siswa dapat memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan
dan mengambil keputusan. 4 IPA sebagai teknologi
Pada tahun 80-an pendidikan IPA ditekankan pada relevansi pengetahuan ilmiah, isu-isu masyarakat, dan kebutuhan-
kebutuhan masyarakat, atau lebih dikenal dengan melek sains dan teknologi Sutarno, 2009: 9.12. Dalam pengajaran IPA
orientasinya berubah, tidak lagi menekankan pada struktur keilmuan tetapi harus lebih manusiawi dan membekali siswa
untuk menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan IPA dan teknologi dalam kehidupan mereka sehari-hari. Teori-
teori pada IPA akan menghasilkan teknologi. Dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA terdiri atas empat dasar,
yaitu: produk, proses, sikap ilmiah, serta teknologi. Keempat dasar
tersebut saling berkaitan. IPA merupakan sekumpulan fakta-fakta, konsep, dan teori yang merupakan hasil dari proses disertai sikap
ilmiah. Teori-teori IPA melalui proses IPA dan sikap ilmiah akan menghasilkan teknologi yang dapat memberikan kamudahan bagi
kehidupan.
5. Pendekatan Kooperatif