Kriteria Kelayakan Investasi Net Present Value, Internal Rate of Return dan Net BC Ratio

pemeliharaan, depresiasi dan pajak. Aliran kas terminal adalah aliran kas yang didapat pada saat proyek berakhir, aliran kas ini terdiri dari dari nilai sisa salvage value aktiva tetap dan pengembalian recovery modal kerja. Soeharto, 2000. Proyeksi arus kas dapat dilihat pada Lampiran 12.

6. Titik Impas Break Event Point

Titik impas adalah titik dimana total biaya produksi sama dengan pendapatan. Titik impas menunjukkan bahwa tingkat produksi telah menghasilkan pendapatan yang sama besarnya dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Selain dapat menghubungkan antara volume penjualan, harga satuan dan laba, analisa titik impas juga memberikan informasi mengenai hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel. Perhitungan titik impas dapat dilihat pada Tabel 14 di bawah ini. Tabel 14. Perhitungan titik impas produksi biodiesel Titik Impas Break Event Point BEP = Biaya Tetap 1- Biaya Variabel Penerimaan BEP = Rp. 441.775.905,- atau = 483,88 kg biodiesel per tahun

7. Kriteria Kelayakan Investasi

Kriteria investasi yang digunakan antara lain adalah Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, dan Pay Back Period PBP. Untuk menentukan layak atau tidaknya proyek tersebut didanai, maka diperlukan metode yang memperhitungkan pula berubahnya nilai uang terhadap waktu atau faktor diskonto. Hal ini dikarenakan faktor diskonto merupakan suatu teknik, dan dengan teknik tersebut dapat menurunkan manfaat yang diperoleh pada masa mendatang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang Gittinger, 1986. Perhitungan berbagai kriteria investasi harus didasarkan pada proyeksi arus uang, dalam hal ini proyeksi arus uang bersih net cash flow. Net cash flow merupakan hasil penjumlahan laba bersih dengan penyusutan. Nilai ini merupakan penerimaan nilai riil yang dapat diperhitungkan untuk pengembalian bunga pinjaman dan angsuran serta untuk memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit. Berdasarkan proyeksi arus uang tersebut dapat dihitung berbagai kriteria investasi.

1. Net Present Value, Internal Rate of Return dan Net BC Ratio

Net Present Value NPV merupakan perbedaan antara nilai sekarang dari manfaat dan biaya dari suatu proyek investasi. Nilai NPV yang diperoleh untuk proyek pendirian pabrik biodiesel dari jarak pagar adalah sebesar Rp. 9.973.949.052. Nilai tersebut lebih besar dari nol, ini berarti bahwa proyek memperoleh peningkatan nilai uang, sehingga pendirian pabrik ini dianggap layak sesuai perhitungan NPV. Internal Rate of Return IRR atau arus pengembalian internal merupakan tingkat kemampuan proyek untuk menghasilkan keuntungan dan dapat dinyatakan sebagai tingkat suku bunga pinjaman bank yang menghasilkan nilai NPV aliran kas masuk sama dengan dengan aliran kas keluar. Untuk menentukan layak atau tidaknya proyek dilaksanakan maka sebagai patokan dasar pembanding adalah tingkat bunga yang berlaku di lembaga keuangan yang ada yaitu ditetapkan sebesar 16 persen. Jika nilai IRR lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga bank, maka usaha dinyatakan layak. IRR pada usaha ini sebesar 35,52 persen yang berarti bahwa pendirian pabrik pengolahan jarak pagar menjadi biodiesel layak untuk dilaksanakan. Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio menunjukkan manfaat yang diberikan dari proyek ini untuk kepentingan umum dan bukan keuntungan finansial perusahaan. Nilai Net BC dihitung berdasarkan nilai arus kas yang telah diperhitungkan nilai perubahannya terhadap waktu. Nilai net BC proyek ini diperoleh sebesar 2,42 yang menunjukkan bahwa pendirian pabrik biodiesel ini layak untuk dilaksanakan, karena nilai net BC lebih besar dari satu.

2. Pay Back Period PBP