Proyeksi Laba Rugi Proyeksi Arus Kas Titik Impas Break Event Point

produk samping yang diproduksi habis terjual. Hal ini disebabkan biodiesel yang diproduksi telah memiliki standar kualitas dan harga kompetitif, sehingga dengan spesifikasi biodiesel yang dihasilkan diharapkan dapat bersaing dipasaran. Untuk tahun pertama sampai tahun kelima, dengan asumsi produksi sebesar 50 persen; 60 persen; 70 persen; 80 persen; dan 90 persen dari total kapasitas pabrik, ditargetkan 100 persen biodiesel dapat terjual dari total produk yang diproduksi pada tahun tersebut. Pada tahun-tahun berikutnya penjualan tetap dipertahankan sebesar 100 pesen dari total biodiesel yang diproduksi. Biaya operasi pabrik dapat dilihat pada Lampiran 10.

4. Proyeksi Laba Rugi

Proyeksi laba rugi diperlukan untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu usaha. Laba rugi adalah selisih antara penjualan bersih produk selama satu periode tertentu dengan total biaya selama periode yang sama. Laba bersih yang didapatkan memiliki karakteristik laba operasi earning before interest and tax EBIT yang dikurangi dengan pembayaran angsuran dan pajak. Laporan laba rugi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 11. Pajak dihitung berdasarkan Undang-undang no.17 tahun 2000, untuk mendapatkan laba bersih dilakukan pengurangan pada laba atas pajak. Laba bersih pada proyek bernilai positif pada tahun ketiga. Hal tersebut dikarenakan pabrik mulai beroperasi pada tahun kedua sehingga mempengaruhi penerimaan. Laba bersih ini kemudian menjadai dasar perhitungan dalam analisis arus kas.

5. Proyeksi Arus Kas

Aliran arus kas proyek dikelompokkan menjadi tiga yaitu, aliran kas awal initial cash flow, aliran kas periode operasi operational cash flow, dan aliran kas terminal terminal cash flow. Aliran kas awal adalah pengeluaran untuk merealisasikan gagasan sampai menjadi kenyataan fisik, misalnya aliran kas langsung pengeluaran biaya pembangunan unit instalasi. Aliaran kas periode operasi merupakan aliran kas yang masuk dari penjualan produk dan aliran kas yang keluar yang terdiri dari biaya produksi, pemeliharaan, depresiasi dan pajak. Aliran kas terminal adalah aliran kas yang didapat pada saat proyek berakhir, aliran kas ini terdiri dari dari nilai sisa salvage value aktiva tetap dan pengembalian recovery modal kerja. Soeharto, 2000. Proyeksi arus kas dapat dilihat pada Lampiran 12.

6. Titik Impas Break Event Point

Titik impas adalah titik dimana total biaya produksi sama dengan pendapatan. Titik impas menunjukkan bahwa tingkat produksi telah menghasilkan pendapatan yang sama besarnya dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Selain dapat menghubungkan antara volume penjualan, harga satuan dan laba, analisa titik impas juga memberikan informasi mengenai hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel. Perhitungan titik impas dapat dilihat pada Tabel 14 di bawah ini. Tabel 14. Perhitungan titik impas produksi biodiesel Titik Impas Break Event Point BEP = Biaya Tetap 1- Biaya Variabel Penerimaan BEP = Rp. 441.775.905,- atau = 483,88 kg biodiesel per tahun

7. Kriteria Kelayakan Investasi