20 disesuaikan dengan bahan tanam. Bila bahan tanam berupa bibit dari
polibag, lubang tanam berukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm. Apabila bibit dari stek, lubang berukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm. Adapun alternatif
jarak tanam dan populasi pohon sebagai berikut: 1
3 m x 3 m populasi 1.100 pohonha 2
2 m x 3 m populasi 1.600 pohonha 3
2 m x 2 m populasi 2.500 pohonha 4
1,5 m x 2 m populasi 3.300 pohonha 5
1,5 m x 1,5 m populasi 4.444 pohonha Penanaman dilakukan pada awal atau selama musim hujan
sehingga kebutuhan air bagi tanaman cukup tersedia. Kriteria untuk bibit yang dipilih yaitu berumur 2-3 bulan; jumlah daun lebih dari 3
helai; dan tingginya lebih dari 30 cm. Penanaman dapat juga dilakukan secara langsung di lapangan dengan menggunakan stek batang atau
cabang. Tanah disekitar pangkal batang dibuat cembung untuk menghindari terjadinya genangan air.
• Tanaman yang bisa ditanam bersama jarak pagar diantaranya jagung,
wijen, kacang tanah, cabai rawit dan palawija lainnya. Sehingga selain mengurangi resiko serangan hama penyakit juga diversifikasi hasil. Jika
pola penanaman dengan tumpangsari maka jarak tanam digunakan jarak agak lebar, misalnya 2,0 m x 3,0 m.
3. Pembibitan
Pembibitan dilakukan dengan menggunakan bahan tanam berasal dari stek cabang atau batang maupun benih.
• Bibit dari biji
Biji berasal dari buah yang berwarna kuning atau hitam. Biji yang baik dalam keadaan padattidak kosong dalamnya.
• Bibit dari stek
Stek yang baik untuk digunakan harus berupa stek yang lurus, sudah berkayu, stek tidak terlalu tua kulit batang belum terkelupas dan
panjang stek yang digunakan ± 30 cm.
21 Menurut Hariyadi 2005, pembibitan dapat dilakukan di polibag atau
dibedengan. Setiap polibag diisi media tanam berupa tanah lapisan atas top soil
dan dicampur pupuk kandang lebih baik. Hasil penelitian penggunaan pupuk kandang 2:1 dan 1:1 menghasilkan pertumbuhan dan kondisi bibit
yang lebih baik dibandingkan tanpa pupuk kandang. Setiap polibag ditanami 1 satu benih, lama pembibitan 2 bulan. Kegiatan yang dilakukan
selama pembibitan antara lain penyiraman setiap hari 2 kali pagi dan sore, penyiangan, dan seleksi.
4. Penyulaman
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengganti tanaman yang mati atau tidak tumbuh. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada umur 1 bulan setelah
tanam menggunakan bibit yang sama umurnya dengan tanaman semula.
5. Pemupukan dan Pembumbunan
Pada prinsipnya pemberian pupuk bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Jenis dan dosis pupuk disesuaikan
dengan tingkat kesuburan tanah setempat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan merekomendasikan dosis pupuk untuk tanaman
jarak per hektar adalah 150 kg SP-36, 50 kg Urea dan 30 kg KCl dan ditingkatkan sebesar 10 persen tiap tahunnya. Disarankan untuk
menambahkan 2,5-5 ton pupuk kandang atau 1-2 kg per tanaman. Pemupukan dilakukan 2 kali setahun pada umur 3 dan 6 bulan Prihandana
dan Hendroko, 2006. Pembumbunan dilakukan dengan cara menaikkan tanah pada pangkal
batang, sehingga berbentuk gundukan. Hal ini dimaksudkan untuk menguatkan pangkal batang agar tetap kokoh menahan batang dan buah
yang semakin berat. Disamping itu juga dalam rangka pengendalian gulma disekitar tanaman. Pembumbunan dapat dilakukan lebih dari sekali,
bergantung pada kondisi tanaman.
22
6. Pemangkasan