9. Perbandingan pemakaian solar dengan biodiesel pada PG RNI
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. RNI mengenai pemakaian bahan bakar solar untuk pabrik gula seperti yang terdapat pada Tabel 1.
apabila penggunaan bahan bakar solar tersebut digantikan atau disubstitusi oleh biodiesel maka akan memperoleh penghematan yang cukup besar. Harga
bahan bakar minyak untuk industri mengalami peningkatan setiap tahun, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 17 berikut.
Tabel 17. Harga BBM untuk industri
BBM 31-Des-04
Rp 01-Agust-05
Rp 08-Okt-05
Rp
Premium 2.100
4.640 6.290
Minyak Tanah
2.200 5.490
6.400 Solar
2.100 5.480
6.000 Diesel
2.050 5.240
5.780 Minyak
Bakar 1.600
3.150 3.810
Sumber: PT. Rajawali Nusantara Indonesia, 2006
Pada tahun 2005, total pemakaian solar untuk lima PG sebanyak 2.902.266
liter dengan perhitungan harga solar Rp. 6.000liter, sehingga memerlukan biaya sebesar Rp. 17.413.596.000. Apabila solar tersebut diganti
sebanyak 20 persen oleh biodiesel, maka akan terjadi penghematan sebesar Rp. 42.230.371,- , sedangkan apabila diganti oleh biodiesel 100 persen maka
dapat menghemat biaya sebesar Rp. 211.151.855 ,- dengan asumsi harga pokok biodiesel dari pabrik yang akan didirikan Rp. 5.927liter sedangkan
untuk B20 solar 80 persen dan biodiesel 20 persen Rp. 5.985liter,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Perbandingan biaya pemakaian solar dan biodiesel
Pabrik Gula Biaya Solar
Rp Biaya B20
Rp Biaya B100
Rp
Rejo Agung 4.272.990.000
3.932.215.473 2.569.117.366
Sindang Laut 3.212.940.000
2.956.705.347 1.931.766.737
Karang Suwung
6.279.840.000 5.779.017.507
3.775.727.535 Jatitujuh
378.432.000 348.251.731
227.530.657 Tersana Baru
3.269.394.000 3.008.657.094
1.965.709.469 Jumlah Biaya
17.413.596.000 16.024.847.153
10.469.851.765
Jumlah penghematan
6.943.744.235 6.943.744.235
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Industri biodiesel yang terbuat dari jarak pagar Jatropha Curcas L merupakan industri yang potensial untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan
karena jarak pagar mampu menjadi sumber energi alternatif biodiesel yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar berbasis minyak bumi,
sehingga jarak pagar menjadi sumber energi terbarukan renewable energy, atau lebih tepatnya energi hijau yang terbarukan-Bio Fuel. Selain itu, industri
ini sudah mendapat dukungan dari pemerintah dengan dikeluarkannya peraturan-peraturan yang tertuang dalam Inpres dan Keppres RI.
Berdasarkan hasil analisa aspek pasar, potensi pasar industri biodiesel ini masih terbuka, karena saat ini kebutuhan bahan bakar minyak
terus meningkat sedangkan persedian mulai berkurang sehingga diperlukan suatu energi alternatif baru. Lokasi yang dipilih untuk industri ini adalah
kawasan Pabrik Gula Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat. Berdasarkan perhitungan biaya dan kapasitas produksi, maka harga jual biodiesel adalah
Rp. 5.880kg atau Rp. 4.998liter. Pabrik biodiesel mempunyai kapasitas produksi total 913 tontahun atau 1.074.106 litertahun; dengan produksi
pertama sebanyak 50 persen dari total kapasitas. Berdasarkan analisis aspek manajemen, kebutuhan akan tenaga kerja
sebanyak 52 orang dan hampir semuanya merupakan tenaga ahli terdidik, karena penggunaan teknologi yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis legalitas,
industri ini diatur dalam Keputusan Presiden RI. No.102006 dan Instruksi Presiden RI No.12006 serta dari segi lingkungan, industri ini layak untuk
direalisasikan. Selain itu, industri biodiesel dari jarak pagar menghasilkan limbah yang tidak menimbulkan bahaya limbah, baik itu gas berbahaya
ataupun limbah cair dan padat yang berbahaya. Limbah yang dihasilkan tersebut dapat dimanfaatkan kembali baik untuk dijual atau diolah oleh pihak
pabrik.