Uji Kompetensi Kesimpulan Releksi

SMPMTs Kelas VIII 100 Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Guru mengembangkan alat evaluasi sesuai dengan kebutuhan pokok bahasan. Prinsip evaluasi mencakup tiga ranah yaitu sikap, penge tahuan, dan keterampilan. Pada pembelajaran seni tari hindari evaluasi dengan pilihan ganda. Guru dapat mengembangkan evaluasi pengetahuan dengan model esai atau uraian. Guru sebaiknya melakukan evaluasi berdasarkan karya siswa baik berupa penampilan atau pameran maupun produk. Untuk menilai karya sisiwa, guru dapat menggunakan rubrik. Guru sebaiknya mengembangkan rubrik penilaian sendiri sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran di sekolah. Jika guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan rubrik dapat memodiikasi rubrik yang sudah ada. SMPMTs Kelas VIII 96

D. Uji Kompetensi

Setelah mempelajari konsep tentang iringan tari, jawab pertanyaan di bawah ini 1. Jelaskan fungsi musik pada tari 2. Jelaskan jenis musik pada iringan tari 3. Jelaskan keterkaitan antara musik iringan dengan gerak tari

E. Kesimpulan

Penjelasan konsep materi dapat disimpulkan sebagai berikut; Musik iringan merupakan satu kesatuan utuh dengan tari. musik pada tari dapat berasal dari dalam dirinya sendiri atau di- sebut dengan iringan internal dari luar dirinya atau musik eksternal. Iringan internal dapat dijumpai pada tari Balian di Kalimantan, tari Lilin di Sumatera Barat, tari Tifa di Papua, tari Gendhing Sriwijaya dari Sumatera Selatan. Musik iringan tari di daerah Melayu banyak menggunakan nada pentatonik seperti penggunaan akordion dan gitar. Iringan pentatonik juga dapat dijumpai pada tari suku Dayak dengan mengguna kan sampek. Pada tari Jawa, Sunda, Bali, serta sebagian besar daerah lain menggunakan nada diatonik.

F. Releksi

Belajar musik iringan tari tidak hanya memahami tentang nada yang tersusun tetapi juga belajar tentang hubungan antara satu nada dengan nada lainnya. Musik dapat dikatakan sebagai sebuah iringan jika telah menjadi kesatuan utuh antara musik dan tari. Demikian juga dalam kehidupan senantiasa menam pilkan harmoni sehingga terjadi toleransi, tenggang rasa, saling mengerti dan pada akhirnya memiliki rasa tanggung jawab dapat menga- sah kepekaan rasa dan irama. Setelah mengikuti pembelajaran tentang musik tari, berilah tanda silang O pada motion ekspresi di bawah ini.

Bab 6 - Buku Siswa

Seni Budaya Buku Guru 101 Pengayaan Pembelajaran Guru mencari sumber lain dari berbagai media baik internet, buku, maupun majalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Dapat pula menghadirkan narasumber tokoh seni tari daerah setempat. Siswa bersama guru dapat pula mengunjungi tempat pertunjukan terdekat dari sekolah. Pengayaan pada siswa memiliki peran penting karena dapat membuka wawasan tentang materi lebih luas. Berikut salah satu pengayaan untuk guru maupun siswa tentang seni tari secara umum. Pengayaan meragakan gerak tari tradisional Gerak merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia sepan- jang hidupnya. Hampir setiap waktu di dalam tubuh melakukan gerak, pada saat manusia berdiam diri sekalipun. Detak jantung yang ritmis merupa kan salah satu bukti bahwa manusia senantiasa bergerak. Dengan demi ki an gerak merupakan kebutuhan paling elementer pada kehidupan manusia, bahkan untuk seorang penyandang cacat tubuh sekalipun. Sal Murgiyanto menyatakan bahwa gerak manusia berdasarkan fungsi- nya dapat dibedakan menjadi tiga. Ketiga fungsi gerak itu antara lain; 1 bekerja adalah gerak yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, dimana naluri emosional jauh-jauh ditinggalkan; 2 bermain adalah gerak yang dilakukan untuk kepentingan sipelaku dengan mempraktikkan keterampilan-keterampilan gerak yang di dalam kehidupan sehari-hari sering dipandang tidak berfaedah. Dalam ber main jika kegiatan melibatkan orang lain, maka peranannya adalah untuk menguatkan kesenangan dari pelakunya; 3 berkesenian adalah gerakan yang dilakukan untuk mengungkapkan pengalaman batin dan perasaan seseorang, dengan harapan untuk mendapatkan tanggapan orang lain. Dengan demikian gerak yang dilakukan oleh manusia mempunyai tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Perbedaan ini menjadikan gerak dalam setiap aktivitas mempunyai makna yang berbeda pula. Artinya, walaupun sama-sama melakukan gerak berjalan, akan mempunyai makna berbeda jika berjalan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan berjalan ketika dalam menari. Gerak dalam realitas dapat di- kembangkan sesuai dengan kebutuhan. Yulianti Parani setidaknya membagi gerak menjadi sepuluh dalam pola pengembangannya. Kesepuluh pola pengembangan gerak itu antara lain; 1 gerak sebagai akibat kesadaran dari tubuh atau anggota tubuh. Artinya, gerak yang dilakukan secara sadar karena akan kebutuhan untuk melakukan gerak itu sendiri dengan harapan meningkatkan keluwesan penggunaannya; 2 gerak sebagai akibat kesadaran waktu dan kekuatan