Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa

pembelajar mahasiswa, dosen ataupun pembuat silabus dalam pembelajaran selanjutnya.

2.1.1 Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa

Penyebab kesalahan yang dibuat oleh pembelajar bahasa sasaran dapat diklasifikasi menurut sudut pandang yang berbeda-beda. Sering pengelompokan itu dapat saling bertumpang-tindih karena sudut pandang yang berlainan, tetapi acuan yang sama. Richards 1974:173 mengelompokkan kesalahan tersebut dalam tiga jenis, yaitu kesalahan antarbahasa Interlingual errors atau kesalahan interferensi interference errors, kesalahan intrabahasa intralingual errors dan kesalahan pengembangan developmental errors. Sementara James 1988:137 juga menyebutkan penyebab kesalahan bahasa ada dua jenis, yaitu antarbahasa interlingual dan intrabahasa intralingual errors. Selanjutnya Nababan 1994:92 mengelompokkan sebab-sebab kesalahan sebagai berikut: 1 Kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh interferensi, dan kesalahan-kesalahan yang bukan disebabkan oleh interferensi, tetapi oleh kesulitan- kesulitan yang disebabkan oleh pembelajaran itu sendiri; 2 Kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh unsur-unsur yang tidak benar dalam mikrolinguistik dan kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh unsur-unsur yang tidak benar interpretasinya dalam makrolinguistik; 3 Kesalahan-kesalahan yang sukar diberantas karena sudah mendarah-daging yang dijuluki ‚kesalahan yang membatu’ fossilized errors dan kesalahan-kesalahan yang sukar diberantas; dan 4 Universitas Sumatera Utara Kesalahan-kesalahan yang menyebabkan lawan bicara tidak mengerti maksud atau tujuannya global errors dan kesalahan-kesalahan yang tidak menyebabkan salah faham local errors.

1. Penyebab antarbahasa Interlingual

Sistem bahasa yang dibangun oleh pembelajar agak menyimpang dari linguistik yang ada dalam BSu maupun dalam BSa, sehingga pembelajar menampilkan sistem bahasa yang mengarah kepada dialek idiosinkratik. Idiosinkratik adalah ujaran yang dilakukan yang tidak mempunyai model baik dalam BSu maupun dalam BSa. Tahap awal pembelajaran bahasa lazimnya ditandai oleh transfer interlingual, yakni pemindahan unsur-unsur bahasa pertama atau bahasa ibu ke dalam bahasa kedua atau bahasa yang sedang dipelajari mahasiswa. Kesalahan seperti ini yang disebut kesalahan interferensi BSu ke dalam BSa. Kesalahan antarbahasa disebabkan oleh interferensi BSu yang mengarah ke pengaruh negatif terhadap BSa. BSu merupakan suatu hal yang mengganggu dalam upaya mempelajari BSa. BSu bahkan sering kali dianggap sebagai kesulitan utama yang dihadapi pembelajar dalam mempelajari BSa. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Dulay dalam Syarifuddin 2004:15 yang menyatakan bahwa bahasa sumber telah dianggap sebagai penghambat dalam mempelajari bahasa sasaran, penyebab utama masalah pembelajar dengan bahasa yang baru. Pengaruh BSu terhadap BSa sasaran yang sedang dipelajari dapat diketahui dari struktur kalimat yang dibentuk oleh pembelajar. Dalam teori pengalihan transfer pembelajar cenderung untuk mengalihkan pola struktur dan budaya BSu ke Universitas Sumatera Utara