Loyalitas Pelanggan Produktivitas yang lebih besar

Bukan hanya orang-orang yang disewa untuk menjadi pembeli bayangan tetapi juga manajer sendiri harus turun ke lapangan, belanja ke toko saingan dimana ia tidak dikenal. Pengalaman manajer ini sangat penting karena data dan informasi yang diperoleh langsung dialami sendiri. d. Analisis pelanggan yang hilang Perusahaan seyogianya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan dan penyempurnaan selanjutnya. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan tingkat kehilangan pelanggan juga penting, di mana peningkatan kehilangan pelanggan menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya. Pengukuran kepuasan pelanggan harus dilakukan secara terus menerus sebab keadaan pelanggan terus berubah-ubah. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat terus mempertahankan atau meningkatkan kepuasan pelanggan dalam kondisi yang terus berubah.

2.6. Loyalitas Pelanggan

Oliver dalam Tjiptono 2005:387 mengartikan loyalitas sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi prefensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara Universitas Sumatera Utara membeli ulang produk yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai komitmen pelanggan terhadap suatu merek dan pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang dan konsisten. Definisi ini mencakup dua hal penting, yaitu loyalitas sebagai perilaku dan loyalitas sebagai sikap Umar, 2003:16. Loyalitas pelanggan sangat penting bagi suatu perusahaan baik jasa maupun produk barang untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan, karena apabila konsumen tidal loyal terhadap produk suatu perusahaan, maka dipastikan mereka akan berpaling ke produk lain. Ada empat hal yang menunjukkan kecenderungan konsumen loyal yaitu sebagai berikut konsumen yang loyal terhadap merek cenderung percaya diri terhadap pilihannya, konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan resiko yang lebih tinggi dalam pembeliannya, konsumen yang loyal terhadap merek juga memungkinkan loyal terhadap tempat produksi barang atau jasa, dan kelompok yang minoritas cenderung untuk loyal terhadap merek. Menurut Griffin 2002:85 keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan apabila memiliki konsumen yang loyal, antara lain : i. Mengurangi biaya pemasaran karena biaya untuk menarik konsumen baru mahal Universitas Sumatera Utara ii. Mengurangi biaya transaksi seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan pesanan, dan lain-lain iii. Mengurangi biaya turn over konsumen karena penggantian konsumen yang lebih sedikit iv. Meningkatkan penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan v. Word of mouth yang lebih positif dengan asumsi bahwa konsumen yang loyal juga berarti mereka yang puas.

2.7. Hubungan Kualitas Jasa dengan Kepuasan Pelanggan