1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : 1 Menganalisis dan mengelompokkan kota - kota sedang dan kecil di
Kalimantan berdasarkan kesamaan karakteristik kualitas lingkungan hidup 2 Menganalisis faktor - faktor yang berpengaruh pada indeks kualitas
lingkungan kota sedang dan kecil di Kalimantan 3 Menganalisis hubungan alokasi anggaran kegiatan pengelolaan lingkungan
hidup dan kegiatan pengelolaan kebersihan dengan indeks kualitas lingkungan hidup kota sedang dan kecil di Kalimantan
4 Menganalisis hubungan kepadatan penduduk dengan indeks kualitas lingkungan hidup kota sedang dan kecil di Kalimantan
5 Menyusun arahan peningkatan kualitas lingkungan hidup kota sedang dan kecil di Kalimantan
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1 Memberikan masukan pada pemerintah pusat dalam penentuan kebijakan
pengawasan kualitas lingkungan hidup kota sedang dan kecil di Kalimantan 2 Memberikan masukan pada pemerintah daerah dalam upaya perbaikan
pengelolaan lingkungan hidup kota
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan merupakan kondisi fisik yang melingkupi sumber daya alam berupa tanah, air, mineral, termasuk makhluk hidup flora dan fauna yang berada
pada kawasan tersebut. Lingkungan sendiri terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik merupakan komponen lingkungan yang memiliki sifat
tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban serta intensitas matahari. Komponen biotik mencakup segala sesuatu yang bernyawa seperti
tumbuhan, hewan, manusia dan mikro - organisme yang mendiami lingkungan tersebut. Lingkungan hidup juga sering pula diartikan dengan istilah biosfer yang
dapat mencakup segala makhluk hidup dan makhluk tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami. Tanpa adanya
pengaruh campur tangan manusia, lingkungan membentuk suatu siklus yang seimbang dan berkelanjutan. Faktor manusia, terutama yang didasari atas motif
pemenuhan kebutuhan ekonomi secara umum memberikan dampak pada kualitas lingkungan. Hal ini yang mendasari perlunya dilakukan pengukuran kualitas
lingkungan untuk mencegah terjadinya dampak kerusakan lingkungan yang terlalu besar. Kualitas lingkungan hidup merupakan keadaan lingkungan yang dapat
memberikan daya dukung optimal bagi ke langsungan hidup manusia pada suatu wilayah. Kementerian Lingkungan Hidup 2008.
Selama ini, pengukuran kualitas lingkungan pada umumnya dilakukan secara terpisah berdasarkan media lingkungan yang ada, yaitu air, udara, dan
tanah. Kondisi ini menyebabkan banyaknya data yang tidak saling terintegrasi satu dan lainnya, sehingga sulit untuk menilai apakah kondisi lingkungan hidup di
suatu kawasan secara utuh apakah bertambah baik atau sebaliknya. Salah satu cara untuk mereduksi banyak data dan informasi adalah dengan menggunakan angka
indeks Kementerian Lingkungan Hidup 2010.
Studi - studi tentang indeks lingkungan banyak dilakukan terutama oleh perguruan tinggi di luar negeri, seperti Yale University dan Columbia University
yang menghasilkan Environmental Sustainability Index ESI. ESI dilakukan untuk melihat tingkat keberlanjutan suatu negara, juga sebagai tolok ukur
kemampuan suatu negara untuk melindungi lingkungan hingga pada masa mendatang. Nilai indeks keberlanjutan lingkungan ini mencakup 5 lima isu
meliputi : 1 sistem lingkungan suatu negara, 2 tekanan pada lingkungan akibat aktivitas manusia 3 tekanan pada lingkungan yang tidak disebabkan manusia,
4 kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan lingkungan dan 5 pengelolaan global suatu negara. ESI yang dilakukan pada 146 negara di dunia
dan dibangun berdasarkan model tekanan pressure, keadaan state dan upaya antisipasi response lingkungan pada negara - negara tersebut. Hasil perhitungan
ESI menunjukkan peringkat dan tingkat kemampuan adaptasi suatu negara, disamping juga menunjukkan pengelompokan yang terjadi di dunia secara umum.
Indikator - indikator yang dibangun dari beberapa isu tersebut menitikberatkan pada faktor tekanan yang menyebabkan perubahan kondisi serta respon akibat
perubahan itu sendiri. Lima negara anggota kelompok terbaik dengan peringkat tertinggi adalah Finlandia, Norwegia, Uruguay, Swedia dan Islandia yang masing
- masing dicirikan dengan sumber daya alam yang cukup besar dan kepadatan