Arahan Peningkatan Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Kota
5.6.1 Arahan bagi kota sedang di Kalimantan dengan kategori “sangat tinggi” Kota Banjarbaru, Bontang dan Tarakan merupakan kota sedang dengan
nilai indeks kualitas lingkungan yang berada pada kisaran 72.09 - 63.17 atau berada pada kategori “sangat tinggi”. Secara umum variabel - variabel penentu
nilai indeks kualitas lingkungan ketiga kota tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kota - kota lain dengan kategori nilai indeks yang lebih rendah seperti
terlihat pada Gambar 33 dan Tabel 34 terdahulu. Kelahiran dan urbanisasi yang terjadi pada kota - kota sedang di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur,
mengakibatkan pertambahan penduduk Kota Banjarbaru, Bontang dan Tarakan. Pertambahan penduduk ini berdampak pada peningkatan produksi sampah dan
kebutuhan akan ruang terbuka hijau. Kota - kota tersebut dapat tetap mempertahankan nilai indeks kualitas lingkungan pada kategori “sangat tinggi”
dengan cara mempertahankan melalui pembenahan aspek - aspek penentu kualitas lingkungan hidup untuk mencapai keluaran seperti pada Tabel 35.
Tabel 35 Aspek pembenahan, lokasi sasaran, pelaksana kegiatan, serta kegiatan keluaran yang diharapkan bagi kota sedang di Kalimantan dengan
kategori “sangat tinggi”
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
1 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Pemerintah
Daerah dan DPRD
Ketersediaan anggaran pemenuhan luas daerah layanan sampah dan kapasitas pengelolaan
sampah yang sebanding dengan pertambahan penduduk melalui penambahan dan
pemeliharaan : 1 tempat penampungan sampah sementara TPS, 2 depo sampah dan
3 armada angkut sampah.
2 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan RTH
Kawasan Publik
Pemerintah Daerah dan
DPRD Peningkatan anggaran pemeliharaan kualitas
RTH kota melalui upaya : 1 penambahan jumlah atau luas kawasan RTH dan
2 perawatan dan penambahan tanaman peneduh.
3 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan TPA
TPA Pemerintah
Daerah dan DPRD
Ketersediaan anggaran untuk : 1 perluasan kawasan zona aktif TPA dan pemanfaatan
teknologi pengolahan sampah untuk mengimbangi meningkatnya timbulan sampah
kota akibat pertumbuhan penduduk, 2 pengendalian dampak pencemaran
lingkungan melalui pemeliharaan IPAL, saluran lindi dan drainase TPA, serta
3 penghijauan zona non aktif TPA.
4 Kondisi Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan kebersihan yang
baik pada masyarakat melalui upaya pengurangan, pemanfaatan hingga daur ulang
sampah.
Permukiman Dinas Kebersihan
Penyediaan TPS dan depo sampah serta pengangkutan lebih dari 75 sampah
permukiman ke TPA. Masyarakat
Permukiman Pemeliharaan kebersihan melingkupi lebih dari
75 sampah kawasan permukiman. Pasar
Dinas Kebersihan
Pengangkutan lebih dari 75 sampah pasar ke TPA.
Tabel 35 Lanjutan
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
4 Kondisi Kebersihan
Pasar Dinas Pasar
Penyediaan tempat sampah umum dan pemeliharaan kebersihan melingkupi lebih dari
75 sampah kawasan pasar. Pedagang
Penyediaan tempat sampah kios dan pemeliharaan kebersihan area sekitar kios.
Pembeli Pengunjung
Pemeliharaan kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Taman Kota Dinas
Kebersihan Pengangkutan lebih dari 75 sampah taman
kota ke TPA. Dinas
Pertamanan Penyediaan tempat sampah umum dan
pemeliharaan kebersihan melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan taman kota.
Pedagang Penyediaan tempat sampah dan pemeliharaan
kebersihan kawasan sekitar area berjualan. Pengunjung
Pemeliharaan kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
5 Kondisi RTH
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan RTH yang baik
pada masyarakat melalui upaya penanaman tanaman peneduh pada kawasan permukiman
dan larangan merusak tanaman peneduh pada kawasan publik.
Permukiman Masyarakat Permukiman
Perawatan dan regenerasi tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk lebih dari 50
untuk area tidak terbangun kawasan permukiman.
Pasar Dinas Pasar
Perawatan dan regenerasi tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk lebih dari 25
untuk area tidak terbangun kawasan pasar. Taman Kota
Dinas Pertamanan
Perawatan dan regenerasi tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk lebih dari 50
untuk area tidak terbangun kawasan taman kota.
6 Kondisi TPA
TPA UPT TPA
Dinas Kebersihan
Pengelolaan sampah terbuka agar tidak melebihi 25 luas zona aktif, pemeliharaan
IPAL, saluran lindi dan drainase TPA serta penghijauan minimal 50 luas zona non aktif
TPA
7 Peraturan Daerah
Tentang Kebersihan Kawasan
Publik dan Privat
Badan Lingkungan
Hidup dan Dinas
Kebersihan Peraturan pengelolaan kebersihan sampah
kota, penetapan waktu pembuangan sampah, serta perbaikan instrumen pengawasan dan
penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah kota.
8 Peraturan Daerah
Tentang RTH Kawasan
Publik dan Privat
Bappeda dan Dinas Tata
Ruang Ketetapan pemerintah daerah dalam
mempertahankan jumlah maupun luas area RTH pada kawasan - kawasan publik seperti
taman kota, perbaikan instrumen perizinan kota yang berhubungan dengan pemanfaatan
ruang untuk menjaga proporsi antara lahan terbangun dengan RTH serta perbaikan
instrumen pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pemanfaatan ruang.
5.6.2 Arahan bagi kota sedang di Kalimantan dengan kategori “tinggi” Kota Singkawang merupakan satu satunya kota sedang di Kalimantan
dengan nilai indeks kualitas lingkungan yang berada pada kategori “tinggi”. Nilai indeks kualitas lingkungan yang dicapai oleh Kota Singkawang pada tahun 2010
adalah 56.13, atau mencapai nilai tertinggi untuk kota di Provinsi Kalimantan Barat. Kota Singkawang, seperti kota - kota sedang lain di Kalimantan juga
menghadapi masalah pertambahan penduduk yang berdampak pada peningkatan produksi sampah dan kebutuhan akan ruang terbuka hijau. Untuk dapat
meningkatkan nilai indeks menjadi kategori “sangat tinggi” hal - hal yang harus dilakukan dengan cara membenahi aspek - aspek penentu kualitas lingkungan
hidup kota untuk mencapai keluaran seperti pada Tabel 36.
Tabel 36 Aspek pembenahan, lokasi sasaran, pelaksana kegiatan, serta kegiatan keluaran yang diharapkan bagi kota sedang di Kalimantan dengan
kategori “tinggi”
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
1 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Pemerintah
Daerah dan DPRD
Peningkatan anggaran pemenuhan luas daerah layanan sampah dan kapasitas pengelolaan
sampah yang sebanding dengan pertambahan penduduk melalui penambahan dan
pemeliharaan : 1 tempat penampungan sampah sementara, 2 depo sampah dan
3 armada angkut sampah.
2 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan RTH
Kawasan Publik
Pemerintah Daerah dan
DPRD Peningkatan anggaran pemeliharaan kualitas
RTH kota melalui upaya : 1 penambahan jumlah atau luas kawasan RTH dan
2 perawatan dan penambahan tanaman peneduh.
3 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan TPA
TPA Pemerintah
Daerah dan DPRD
Peningkatan anggaran untuk : 1 perluasan kawasan zona aktif TPA dan pemanfaatan
teknologi pengolahan sampah untuk mengimbangi meningkatnya timbulan sampah
kota akibat pertumbuhan penduduk, 2 pengendalian dampak pencemaran
lingkungan melalui pengadaan IPAL, pemeliharaan saluran lindi dan drainase TPA,
serta 3 penghijauan zona non aktif TPA.
4 Kondisi Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan kebersihan yang
baik pada masyarakat melalui upaya pengurangan, pemanfaatan hingga daur ulang
sampah.
Permukiman Dinas Kebersihan
Penambahan TPS dan depo sampah serta kapasitas angkut hingga lebih dari 75
sampah permukiman ke TPA. Masyarakat
Permukiman Peningkatan kebersihan lingkungan
melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan permukiman.
Pasar Dinas
Kebersihan Penambahan kapasitas angkut hingga lebih
dari 75 sampah pasar ke TPA. Dinas Pasar
Penambahan tempat sampah umum dan peningkatan kebersihan lingkungan
melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan pasar.
Tabel 36 Lanjutan
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
4 Kondisi Kebersihan
Pasar Pedagang
Penyediaan tempat sampah kios dan pemeliharaan kebersihan area sekitar kios.
Pembeli Pengunjung
Pemeliharaan kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Taman Kota Dinas
Kebersihan Penambahan kapasitas angkut hingga lebih
dari 75 sampah taman kota ke TPA. Dinas
Pertamanan Penambahan tempat sampah umum dan
peningkatan kebersihan lingkungan melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan
taman kota.
Pedagang Penyediaan tempat sampah dan pemeliharaan
kebersihan kawasan sekitar area berjualan. Pengunjung
Pemeliharaan kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
5 Kondisi RTH
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan RTH yang baik
pada masyarakat melalui upaya penanaman tanaman peneduh pada kawasan permukiman
dan larangan merusak tanaman peneduh pada kawasan publik.
Permukiman Masyarakat Permukiman
Penambahan dan perawatan tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari
50 untuk area tidak terbangun kawasan permukiman.
Pasar Dinas Pasar
Penambahan dan perawatan tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari
25 untuk area tidak terbangun kawasan pasar.
Taman Kota Dinas
Pertamanan Penambahan dan perawatan tanaman peneduh
agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari 50 untuk area tidak terbangun kawasan
taman kota.
6 Kondisi TPA
TPA UPT TPA
Dinas Kebersihan
Peningkatan upaya pengelolaan sampah terbuka hingga tidak melebihi 25 luas zona
aktif, pembangunan IPAL, pemeliharaan saluran lindi dan drainase TPA serta
penghijauan minimal 50 luas zona non aktif TPA
7 Peraturan Daerah
Tentang Kebersihan Kawasan
Publik dan Privat
Badan Lingkungan
Hidup dan Dinas
Kebersihan Penyusunan peraturan pengelolaan kebersihan
sampah kota, penetapan waktu pembuangan sampah, serta perbaikan instrumen
pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah kota.
8 Peraturan Daerah
Tentang RTH Kawasan
Publik dan Privat
Bappeda dan Dinas Tata
Ruang Penerapan ketetapan pemerintah daerah dalam
penambahan jumlah maupun luas area RTH pada kawasan - kawasan publik seperti taman
kota, perbaikan instrumen perizinan kota yang berhubungan dengan pemanfaatan ruang untuk
menjaga proporsi antara lahan terbangun dengan RTH serta perbaikan instrumen
pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pemanfaatan ruang.
Upaya pengelolaan lingkungan hidup kota secara umum meliputi kegiatan pemeliharaan yang bersifat rutin serta kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
fisik yang bersifat insidentil. Kegiatan - kegiatan yang bersifat rutin dan insidentil tersebut dilaksanakan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mempertahankan
atau meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota, namun keduanya dibedakan berdasarkan rentang waktu pelaksanaan masing - masing kegiatan. Kegiatan rutin
merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan, sedangkan kegiatan insidentil merupakan kegiatan yang dilakukan hanya pada waktu tertentu
bila diperlukan dan umumnya berkaitan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kualitas lingkungan kota.
Kegiatan rutin dalam pengelolan lingkungan hidup kota meliputi : a. Kegiatan pengelolaan sampah kota yang mencakup upaya menjaga kebersihan
kawasan publik dan kawasan privat, pengangkutan sampah dari sumber ke TPA serta perawatan sarana pengelolaan sampah seperti armada angkut
sampah, depo sampah dan TPS. b. Kegiatan perawatan tanaman peneduh pada kawasan RTH kota yang
mencakup perawatan dan peremajaan tanaman peneduh kawasan publik dan kawasan privat.
c. Pengelolaan sampah zona aktif TPA yang mencakup upaya penutupan sampah dengan tanah.
d. Kegiatan penghijauan zona non aktif TPA yang mencakup upaya penanaman tanaman peneduh pada area pembuangan sampah TPA yang tidak difungsikan
lagi. Kegiatan insidentil yang dilakukan tidak secara berkala meliputi :
a. Kajian tingkat timbulan sampah kebutuhan penambahan sarana pengelolaan kebersihan kota seperti penambahan armada angkut sampah, depo sampah dan
TPS. b. Kegiatan persiapan dan pengadaan sarana pengelolaan sampah yang
mencakup proses lelang hingga penerimaan sarana pengelolaan sampah. c. Kajian tingkat kebutuhan RTH kota seperti penentuan kebutuhan lokasi dan
luasan RTH yang dibutuhkan. d. Kegiatan persiapan dan pengadaan RTH kota yang mencakup pengadaaan
lahan hingga pembangunan kawasan taman kota. e. Kajian analisis kebutuhan penambahan luas dan sarana pengendalian
pencemaran TPA yang mencakup perancangan ukuran serta jenis kebutuhan sarana pengendalian pencemaran TPA.
f. Kegiatan persiapan, pelaksanaan penambahan luas serta pengadaan sarana pengendalian pencemaran TPA yang mencakup pembebasan lahan hingga
pembangunan TPA dan pembangunan drainase, saluran lindi dan IPAL kolam penmpung lindi untuk mendukung kegiatan operasional TPA.
Kota sedang dengan kategori “tinggi” dapat meningkat menjadi “sangat tinggi” dengan mengacu diagram waktu pada Tabel 37.
Tabel 37 Acuan waktu pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas lingkungan hidup kota sedang di Kalimantan dengan kategori “tinggi” menjadi
“sangat tinggi”
Kegiatan Tahun
1 2
3 4
5 Kegiatan pengelolaan kebersihan kota
• Kegiatan rutin pengelolaan sampah kota
• Kegiatan rutin perawatan sarana pengelolaan sampah kota
• Kajian tingkat timbulan sampah dan kebutuhan sarana
pengelolaan sampah kota •
Kegiatan persiapan pengadaan sarana pengelolaan sampah kota
• Kegiatan pengadaan sarana pengelolaan sampah kota
• Kegiatan pengoperasian sarana pengelolaan sampah kota
Kegiatan pengelolaan RTH kota
• Kegiatan rutin perawatan tanaman peneduh RTH kota
• Kajian tingkat kebutuhan dan pengelolaan RTH kota
• Kegiatan pengadaan bibit tanaman peneduh
• Kegiatan penanaman tanaman peneduh RTH kota
• Kegiatan pengadaan lahan kawasan RTH kota
• Kegiatan pembangunan kawasan RTH kota
Kegiatan pengelolaan TPA
• Kegiatan rutin pengelolaan sampah zona aktif TPA
• Kajian analisis kebutuhan penambahan luas dan sarana
pengendalian pencemaran TPA •
Kegiatan perancangan penambahan luas dan desain sarana pengendalian pencemaran TPA
• Kegiatan pembebasan lahan untuk penambahan luas TPA
• Kegiatan pembangunan zona aktif baru TPA
• Kegiatan pemanfaatan zona aktif baru TPA
• Kegiatan pengadaan IPAL TPA
• Kegiatan pengoperasian IPAL TPA
• Kegiatan penghijauan zona non aktif TPA
Berdasarkan Tabel 37 dengan pengalokasian anggaran APBD proporsional dan didukung penerapan peraturan daerah yang mengatur pengelolaan kebersihan
dan RTH kota, dalam kurun waktu 5 tahun diharapkan dapat tercapai peningkatan kualitas lingkungan hidup kota sedang dengan kategori “tinggi” menjadi “sangat
tinggi”. Lamanya waktu yang dibutuhkan oleh kota sedang dengan kategori “tinggi” untuk menaikkan kualitas lingkungan hingga mencapai kategori “sangat
tinggi” adalah 5 tahun, atau sama dengan lama periode jabatan kepala daerah tingkat kabupaten kota. Diharapkan dalam satu periode jabatan kepala daerah
tersebut dapat dicapai kenaikan kategori kualitas lingkungan kota sedang yang berada dibawah kepemimpinannya. Kenaikan tersebut dapat menggambarkan
keberhasilan bupati walikota dalam memimpin instansi yang berada dibawah kewenangannya serta keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
hidup kota.
5.6.3 Arahan bagi kota kecil di Kalimantan dengan kategori “sangat tinggi” Kota Pangkalan Bun, Barabai dan Sampit merupakan kota sedang dengan
nilai indeks kualitas lingkungan yang berada pada kisaran 69.16 - 64.83 atau berada pada kategori “sangat tinggi”. Seperti kota - kota sedang dengan kategori
“sangat tinggi”, secara umum variabel - variabel penentu nilai indeks kualitas lingkungan ketiga kota kecil tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kota - kota
lain dengan kategori nilai indeks yang lebih rendah seperti terlihat pada Tabel 34. Dengan jumlah penduduk yang lebih rendah, tingkat permasalahan yang dihadapi
kota - kota kecil tersebut masih secara umum berada dibawah kota - kota sedang. Dalam mempertahankan nilai indeks kualitas lingkungan pada kategori “sangat
baik” hal - hal yang perlu dilakukan dengan mempertahankan melalui pembenahan aspek - aspek penentu kualitas lingkungan hidup kota untuk
mencapai keluaran seperti pada Tabel 38.
Tabel 38 Aspek pembenahan, lokasi sasaran, pelaksana kegiatan, serta kegiatan keluaran yang diharapkan bagi kota kecil di Kalimantan dengan
kategori “sangat tinggi”
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
1 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Pemerintah
Daerah dan DPRD
Ketersediaan anggaran pemenuhan luas daerah layanan sampah dan kapasitas pengelolaan
sampah yang sebanding dengan pertambahan penduduk melalui penambahan dan
pemeliharaan : 1 tempat penampungan sampah sementara dan 2 armada angkut
sampah.
2 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan RTH
Kawasan Publik
Pemerintah Daerah dan
DPRD Ketersediaan anggaran pemeliharaan kualitas
RTH kota melalui upaya perawatan dan penanaman tanaman peneduh.
3 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan TPA
TPA Pemerintah
Daerah dan DPRD
Ketersediaan anggaran untuk : 1 pengelolaan kawasan zona aktif TPA, 2 pengendalian
dampak pencemaran lingkungan melalui pemeliharaan IPAL, saluran lindi dan drainase
TPA, serta 3 penghijauan zona non aktif TPA.
4 Kondisi Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan kebersihan yang
baik pada masyarakat melalui upaya pengurangan, pemanfaatan hingga daur ulang
sampah.
Permukiman Dinas Kebersihan
Penyediaan TPS dan pengangkutan lebih dari 75 sampah permukiman ke TPA.
Masyarakat Permukiman
Pemeliharaan kebersihan melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan permukiman.
Pasar Dinas
Kebersihan Pengangkutan lebih dari 75 sampah pasar
ke TPA. Dinas Pasar
Penyediaan tempat sampah umum dan pemeliharaan kebersihan melingkupi lebih dari
75 sampah kawasan pasar. Pedagang
Penyediaan tempat sampah kios dan pemeliharaan kebersihan area sekitar kios.
Pembeli Pengunjung
Pemeliharaan kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Tabel 38 Lanjutan
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
4 Kondisi Kebersihan
Taman Kota Dinas
Kebersihan Pengangkutan lebih dari 75 sampah taman
kota ke TPA. Dinas
Pertamanan Penyediaan tempat sampah umum dan
pemeliharaan kebersihan melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan taman kota.
Pedagang Penyediaan tempat sampah dan pemeliharaan
kebersihan kawasan sekitar area berjualan. Pengunjung
Pemeliharaan kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
5 Kondisi RTH
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan RTH yang baik
pada masyarakat melalui upaya penanaman tanaman peneduh pada kawasan permukiman
dan larangan merusak tanaman peneduh pada kawasan publik.
Permukiman Masyarakat Permukiman
Perawatan dan regenerasi tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk lebih dari 50
untuk area tidak terbangun kawasan permukiman.
Pasar Dinas Pasar
Perawatan dan regenerasi tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk lebih dari 25
untuk area tidak terbangun kawasan pasar. Taman Kota
Dinas Pertamanan
Perawatan dan regenerasi tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk lebih dari 50
untuk area tidak terbangun kawasan taman kota.
6 Kondisi TPA
TPA UPT TPA
Dinas Kebersihan
Pengelolaan sampah terbuka agar tidak melebihi 25 luas zona aktif, pemeliharaan
IPAL, saluran lindi dan drainase TPA serta penghijauan minimal 50 luas zona non aktif
TPA
7 Peraturan Daerah
Tentang Kebersihan Kawasan
Publik dan Privat
Badan Lingkungan
Hidup dan Dinas
Kebersihan Peraturan pengelolaan kebersihan sampah
kota, penetapan waktu pembuangan sampah, serta perbaikan instrumen pengawasan dan
penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah kota.
8 Peraturan Daerah
Tentang RTH Kawasan
Publik dan Privat
Bappeda dan Dinas Tata
Ruang Ketetapan pemerintah daerah dalam
mempertahankan jumlah maupun luas area RTH pada kawasan - kawasan publik seperti
taman kota, perbaikan instrumen perizinan kota yang berhubungan dengan pemanfaatan
ruang untuk menjaga proporsi antara lahan terbangun dengan RTH serta perbaikan
instrumen pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pemanfaatan ruang.
5.6.4. Arahan bagi kota kecil di Kalimantan dengan kategori “tinggi” Terdapat 8 delapan kota kecil dengan nilai indeks kualitas lingkungan
pada kategori “tinggi” yang tersebar pada tiap provinsi di Kalimantan, kota - kota tersebut adalah Kuala Kapuas, Amuntai, Sintang, Ngabang, Tanah Grogot,
Pelaihari, Tanjung Redeb dan Batulicin. Dengan rentang nilai pada 58.82 - 48.64, kota - kota tersebut secara umum telah mampu melakukan pengelolaan kebersihan
dan pengelolaan kawasan RTH dengan baik. Variabel - variabel penentu nilai indeks kualitas lingkungan kota - kota kecil dengan kategori “tinggi” yang masih
dapat menjadi fokus peningkatan antara lain : 1 pengendalian pencemaran TPA, 2 pengelolaan TPA, serta 3 pengelolaan RTH kawasan pasar. Untuk dapat
meningkatkan nilai indeks menjadi kategori “sangat tinggi” hal - hal yang harus dilakukan dengan cara membenahi aspek - aspek penentu kualitas lingkungan
hidup kota untuk mencapai keluaran seperti pada Tabel 39.
Tabel 39 Aspek pembenahan, lokasi sasaran, pelaksana kegiatan, serta kegiatan keluaran yang diharapkan bagi kota kecil di Kalimantan dengan
kategori “tinggi”
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
1 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Pemerintah
Daerah dan DPRD
Peningkatan anggaran pemenuhan luas daerah layanan sampah dan kapasitas pengelolaan
sampah yang sebanding dengan pertambahan penduduk melalui penambahan dan
pemeliharaan : 1 tempat penampungan sampah sementara dan 2 armada angkut
sampah.
2 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan RTH
Kawasan Publik
Pemerintah Daerah dan
DPRD Peningkatan anggaran pemeliharaan kualitas
RTH kota melalui upaya perawatan dan penambahan tanaman peneduh.
3 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan TPA
TPA Pemerintah
Daerah dan DPRD
Peningkatan anggaran untuk : 1 pengelolaan kawasan zona aktif TPA, 2 pengendalian
dampak pencemaran lingkungan melalui pengadaan IPAL, perbaikan saluran lindi dan
drainase TPA, serta 3 penghijauan zona non aktif TPA.
4 Kondisi Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan kebersihan yang
baik pada masyarakat melalui upaya pengurangan, pemanfaatan hingga daur ulang
sampah.
Permukiman Dinas Kebersihan
Penambahan TPS dan kapasitas angkut hingga lebih dari 75 sampah permukiman ke TPA.
Masyarakat Permukiman
Peningkatan kebersihan lingkungan melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan
permukiman. Pasar
Dinas Kebersihan
Penambahan kapasitas angkut hingga lebih dari 75 sampah pasar ke TPA.
Dinas Pasar Penambahan tempat sampah umum dan
peningkatan kebersihan lingkungan melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan
pasar.
Pedagang Penyediaan tempat sampah kios dan
pemeliharaan kebersihan area sekitar kios. Pembeli
Pengunjung Pemeliharaan kebersihan dengan membuang
sampah pada tempatnya.
Tabel 39 Lanjutan
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
4 Kondisi Kebersihan
Taman Kota Dinas
Kebersihan Penambahan kapasitas angkut hingga lebih
dari 75 sampah taman kota ke TPA. Dinas
Pertamanan Penambahan tempat sampah umum dan
peningkatan kebersihan lingkungan melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan
taman kota.
Pedagang Penyediaan tempat sampah dan pemeliharaan
kebersihan kawasan sekitar area berjualan. Pengunjung
Pemeliharaan kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
5 Kondisi RTH
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan RTH yang baik
pada masyarakat melalui upaya penanaman tanaman peneduh pada kawasan permukiman
dan larangan merusak tanaman peneduh pada kawasan publik.
Permukiman Masyarakat Permukiman
Penambahan dan perawatan tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari
50 untuk area tidak terbangun kawasan permukiman.
Pasar Dinas Pasar
Penambahan dan perawatan tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari
25 untuk area tidak terbangun kawasan pasar.
Taman Kota Dinas
Pertamanan Penambahan dan perawatan tanaman peneduh
agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari 50 untuk area tidak terbangun kawasan
taman kota.
6 Kondisi TPA
TPA UPT TPA
Dinas Kebersihan
Peningkatan upaya pengelolaan sampah terbuka hingga tidak melebihi 25 luas zona
aktif, pembangunan IPAL, pemeliharaan saluran lindi dan drainase TPA serta
penghijauan minimal 50 luas zona non aktif TPA
7 Peraturan Daerah
Tentang Kebersihan Kawasan
Publik dan Privat
Badan Lingkungan
Hidup dan Dinas
Kebersihan Penyusunan peraturan pengelolaan kebersihan
sampah kota, penetapan waktu pembuangan sampah, serta perbaikan instrumen
pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah kota.
8 Peraturan Daerah
Tentang RTH Kawasan
Publik dan Privat
Bappeda dan Dinas Tata
Ruang Penerapan ketetapan pemerintah daerah dalam
penambahan jumlah maupun luas area RTH pada kawasan - kawasan publik seperti taman
kota, perbaikan instrumen perizinan kota yang berhubungan dengan pemanfaatan ruang untuk
menjaga proporsi antara lahan terbangun dengan RTH serta perbaikan instrumen
pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pemanfaatan ruang.
Kota kecil dengan kategori “tinggi” dapat meningkat menjadi “sangat tinggi” dengan mengacu diagram waktu pada Tabel 40.
Tabel 40 Acuan waktu pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas lingkungan hidup kota kecil di Kalimantan dengan kategori “tinggi” menjadi
“sangat tinggi”
Kegiatan Tahun
1 2
3 4
Kegiatan pengelolaan kebersihan kota
• Kegiatan rutin pengelolaan sampah kota
• Kegiatan rutin perawatan sarana pengelolaan sampah kota
• Kajian tingkat timbulan sampah dan kebutuhan sarana
pengelolaan sampah kota •
Kegiatan persiapan pengadaan sarana pengelolaan sampah kota
• Kegiatan pengadaan sarana pengelolaan sampah kota
• Kegiatan pengoperasian sarana pengelolaan sampah kota
Kegiatan pengelolaan RTH kota
• Kegiatan rutin perawatan tanaman peneduh RTH kota
• Kajian tingkat kebutuhan dan pengelolaan RTH kota
• Kegiatan pengadaan bibit tanaman peneduh
• Kegiatan penanaman tanaman peneduh RTH kota
• Kegiatan pengadaan lahan kawasan RTH kota
• Kegiatan pembangunan kawasan RTH kota
Kegiatan pengelolaan TPA
• Kegiatan rutin pengelolaan sampah zona aktif TPA
• Kajian analisis kebutuhan sarana pengendalian pencemaran
TPA •
Kegiatan perancangan desain sarana pengendalian pencemaran TPA
• Kegiatan pengadaan IPAL TPA
• Kegiatan pengoperasian IPAL TPA
• Kegiatan penghijauan zona non aktif TPA
Berdasarkan Tabel 40 dengan pengalokasian anggaran APBD proporsional dan didukung penerapan peraturan daerah yang mengatur pengelolaan kebersihan
dan RTH kota, dalam kurun waktu selama 4 tahun diharapkan dapat tercapai peningkatan kualitas lingkungan hidup kota kecil dengan kategori “tinggi”
menjadi “sangat tinggi”.
5.6.5 Arahan bagi kota kecil di Kalimantan dengan kategori “sedang” Terdapat 19 sembilan belas kota kecil yang tersebar pada tiap provinsi di
Kalimantan dengan nilai indeks kualitas lingkungan pada rentang nilai 46.78 - 37.42 atau pada kategori “sedang”. Kota - kota tersebut secara umum telah
mampu melakukan pengelolaan kebersihan dan pengelolaan kawasan RTH pada kawasan permukiman dan taman kota dengan baik. Meskipun demikian jangkauan
pelayanan kebersihan belum mampu melingkupi seluruh kawasan permukiman. Pada kawasan pasar juga belum nampak dilakukan pengelolaan kebersihan dan
pengelolaan kawasan RTH secara optimal. Kota - kota pada kategori sedang juga belum mampu melakukan pengelolaan sampah di TPA secara baik. Untuk dapat
meningkatkan nilai indeks menjadi kategori “tinggi” hal - hal yang harus dilakukan dengan cara membenahi aspek - aspek penentu kualitas lingkungan
hidup kota untuk mencapai keluaran seperti pada Tabel 41.
Tabel 41 Aspek pembenahan, lokasi sasaran, pelaksana kegiatan, serta kegiatan keluaran yang diharapkan bagi kota kecil di Kalimantan dengan
kategori “sedang”
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
1 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Pemerintah
Daerah dan DPRD
Peningkatan anggaran pemenuhan luas daerah layanan sampah dan kapasitas pengelolaan
sampah yang sebanding dengan pertambahan penduduk melalui penambahan dan
pemeliharaan : 1 tempat penampungan sampah sementara dan 2 armada angkut
sampah.
2 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan RTH
Kawasan Publik
Pemerintah Daerah dan
DPRD Peningkatan anggaran pemeliharaan kualitas
RTH kota melalui upaya perawatan dan penambahan tanaman peneduh.
3 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan TPA
TPA Pemerintah
Daerah dan DPRD
Peningkatan anggaran untuk : 1 pengelolaan kawasan zona aktif TPA, 2 pengendalian
dampak pencemaran lingkungan melalui pengadaan saluran dan kolam penampung lindi
dan perbaikan drainase TPA, serta 3 penghijauan zona non aktif TPA.
4 Kondisi Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan kebersihan yang
baik pada masyarakat melalui upaya pengurangan, dan pemanfaatan ulang sampah.
Permukiman Dinas Kebersihan
Penambahan TPS dan kapasitas angkut hingga lebih dari 75 sampah permukiman ke TPA.
Masyarakat Permukiman
Peningkatan kebersihan lingkungan melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan
permukiman. Pasar
Dinas Kebersihan
Penambahan kapasitas angkut hingga lebih dari 50 sampah pasar ke TPA.
Dinas Pasar Penambahan tempat sampah umum dan
peningkatan kebersihan lingkungan melingkupi lebih dari 50 sampah kawasan
pasar.
Pedagang Penyediaan tempat sampah kios dan
pemeliharaan kebersihan area sekitar kios. Pembeli
Pengunjung Pemeliharaan kebersihan dengan membuang
sampah pada tempatnya. Taman Kota
Dinas Kebersihan
Penambahan kapasitas angkut hingga lebih dari 75 sampah taman kota ke TPA.
Dinas Pertamanan
Penambahan tempat sampah umum dan peningkatan kebersihan lingkungan
melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan taman kota.
Pedagang Penyediaan tempat sampah dan pemeliharaan
kebersihan kawasan sekitar area berjualan. Pengunjung
Pemeliharaan kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
5 Kondisi RTH
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan RTH yang baik
pada masyarakat melalui upaya penanaman tanaman peneduh pada kawasan permukiman
dan larangan merusak tanaman peneduh pada kawasan publik.
Tabel 41 Lanjutan
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
5 Kondisi RTH
Permukiman Masyarakat Permukiman
Penambahan dan perawatan tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari
50 untuk area tidak terbangun kawasan permukiman.
Pasar Dinas Pasar
Penambahan dan perawatan tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari
25 untuk area tidak terbangun kawasan pasar.
Taman Kota Dinas
Pertamanan Penambahan dan perawatan tanaman peneduh
agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari 50 untuk area tidak terbangun kawasan
taman kota.
6 Kondisi TPA
TPA UPT TPA
Dinas Kebersihan
Peningkatan upaya pengelolaan sampah terbuka hingga tidak melebihi 25 luas zona
aktif, pembangunan saluran dan kolam penampung lindi dan perbaikan drainase TPA
serta penghijauan minimal 25 luas zona non aktif TPA
7 Peraturan Daerah
Tentang Kebersihan Kawasan
Publik dan Privat
Badan Lingkungan
Hidup dan Dinas
Kebersihan Penyusunan peraturan pengelolaan kebersihan
sampah kota, penetapan waktu pembuangan sampah, serta perbaikan instrumen
pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah kota.
8 Peraturan Daerah
Tentang RTH Kawasan
Publik dan Privat
Bappeda dan Dinas Tata
Ruang Penerapan ketetapan pemerintah daerah dalam
penambahan jumlah maupun luas area RTH pada kawasan - kawasan publik seperti taman
kota, perbaikan instrumen perizinan kota yang berhubungan dengan pemanfaatan ruang untuk
menjaga proporsi antara lahan terbangun dengan RTH serta perbaikan instrumen
pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pemanfaatan ruang.
Kota kecil dengan kategori “sedang” dapat meningkat menjadi “tinggi” dengan mengacu diagram waktu pada Tabel 42.
Tabel 42 Acuan waktu pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas lingkungan hidup kota kecil di Kalimantan dengan kategori “sedang” menjadi
“tinggi”
Kegiatan Tahun
1 2
3 Kegiatan pengelolaan kebersihan kota
• Kegiatan rutin pengelolaan sampah kota
• Kegiatan rutin perawatan sarana pengelolaan sampah kota
• Kajian tingkat timbulan sampah dan kebutuhan sarana
pengelolaan sampah kota •
Kegiatan pengadaan sarana pengelolaan sampah kota •
Kegiatan pengoperasian sarana pengelolaan sampah kota
Tabel 42 Lanjutan
Kegiatan Tahun
1 2
3 Kegiatan pengelolaan RTH kota
• Kegiatan rutin perawatan tanaman peneduh RTH kota
• Kajian tingkat kebutuhan dan pengelolaan RTH kota
• Kegiatan pengadaan bibit tanaman peneduh
• Kegiatan penanaman tanaman peneduh RTH kota
Kegiatan pengelolaan TPA
• Kegiatan rutin pengelolaan sampah zona aktif TPA
• Kajian analisis kebutuhan sarana pengendalian pencemaran
TPA •
Kegiatan pengadaan saluran dan kolam penampung lindi TPA
• Kegiatan pengoperasian saluran dan kolam penampung lindi
TPA •
Kegiatan penghijauan zona non aktif TPA
Berdasarkan Tabel 42 dengan pengalokasian anggaran APBD proporsional dan didukung penerapan peraturan daerah yang mengatur pengelolaan kebersihan
dan RTH kota, dalam kurun waktu 3 tahun diharapkan dapat tercapai peningkatan kualitas lingkungan hidup kota kecil dengan kategori “sedang” menjadi “tinggi”.
5.6.6 Arahan bagi kota kecil di Kalimantan dengan kategori “rendah” Terdapat 9 sembilan kota kecil dengan nilai indeks kualitas lingkungan
pada kategori “rendah” yang tersebar pada tiap provinsi di Kalimantan, kota - kota tersebut adalah Rantau, Sambas, Marabahan, Bengkayang, Kotabaru, Muara
Teweh, Kasongan, Pulang Pisau dan Kuala Kurun. Dengan rentang nilai pada 36.11 - 28.95, kota - kota tersebut masih mengalami kendala dalam pengelolaan
kebersihan dan RTH kota. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan rendahnya nilai variabel - variabel penentu nilai indeks kualitas lingkungan : 1 kebersihan
kawasan pasar, 2 sebaran peneduh kawasan pasar, 3 pengendalian pencemaran TPA dan 4 pengelolaan sampah di TPA. Untuk dapat meningkatkan nilai indeks
menjadi kategori “sedang” hal - hal yang harus dilakukan dengan cara membenahi aspek - aspek penentu kualitas lingkungan hidup kota untuk mencapai keluaran
seperti pada Tabel 43.
Tabel 43 Aspek pembenahan, lokasi sasaran, pelaksana kegiatan, serta kegiatan keluaran yang diharapkan bagi kota kecil di Kalimantan dengan
kategori “rendah”
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
1 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Pemerintah
Daerah dan DPRD
Peningkatan anggaran pemenuhan luas daerah layanan sampah dan kapasitas pengelolaan
sampah yang sebanding dengan pertambahan penduduk melalui penambahan dan
pemeliharaan : 1 tempat penampungan sampah sementara dan 2 armada angkut
sampah.
Tabel 43 Lanjutan
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
2 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan RTH
Kawasan Publik
Pemerintah Daerah dan
DPRD Peningkatan anggaran pemeliharaan kualitas
RTH kota melalui upaya perawatan dan penambahan tanaman peneduh.
3 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan TPA
TPA Pemerintah
Daerah dan DPRD
Peningkatan anggaran untuk : 1 pengelolaan kawasan zona aktif TPA, 2 pengendalian
dampak pencemaran lingkungan melalui pengadaan drainase TPA, serta
3 penghijauan zona non aktif TPA.
4 Kondisi Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan kebersihan yang
baik pada masyarakat melalui upaya pengurangan, dan pemanfaatan ulang sampah.
Permukiman Dinas Kebersihan
Penambahan TPS dan kapasitas angkut hingga lebih dari 50 sampah permukiman ke TPA.
Masyarakat Permukiman
Peningkatan kebersihan lingkungan melingkupi lebih dari 50 sampah kawasan
permukiman. Pasar
Dinas Kebersihan
Penambahan kapasitas angkut hingga lebih dari 50 sampah pasar ke TPA.
Dinas Pasar Penambahan tempat sampah umum dan
peningkatan kebersihan lingkungan melingkupi lebih dari 50 sampah kawasan
pasar.
Pedagang Penyediaan tempat sampah kios dan
pemeliharaan kebersihan area sekitar kios. Pembeli
Pengunjung Pemeliharaan kebersihan dengan membuang
sampah pada tempatnya. Taman Kota
Dinas Kebersihan
Penambahan kapasitas angkut hingga lebih dari 75 sampah taman kota ke TPA.
Dinas Pertamanan
Penambahan tempat sampah umum dan peningkatan kebersihan lingkungan
melingkupi lebih dari 75 sampah kawasan taman kota.
Pedagang Penyediaan tempat sampah dan pemeliharaan
kebersihan kawasan sekitar area berjualan. Pengunjung
Pemeliharaan kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
5 Kondisi RTH
Kawasan Publik dan
Privat Badan
Kantor Lingkungan
Hidup Sosialisasi cara pengelolaan RTH yang baik
pada masyarakat melalui upaya penanaman tanaman peneduh pada kawasan permukiman
dan larangan merusak tanaman peneduh pada kawasan publik.
Permukiman Masyarakat Permukiman
Penambahan dan perawatan tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari
25 untuk area tidak terbangun kawasan permukiman.
Pasar Dinas Pasar
Penambahan dan perawatan tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari
5 untuk area tidak terbangun kawasan pasar.
Tabel 43 Lanjutan
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
5 Kondisi RTH
Taman Kota Dinas
Pertamanan Penambahan dan perawatan tanaman peneduh
agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari 50 untuk area tidak terbangun kawasan
taman kota.
6 Kondisi TPA
TPA UPT TPA
Dinas Kebersihan
Peningkatan upaya pengelolaan sampah terbuka hingga tidak melebihi 50 luas zona
aktif, pembangunan drainase TPA serta penghijauan minimal 25 luas zona non aktif
TPA
7 Peraturan Daerah
Tentang Kebersihan Kawasan
Publik dan Privat
Badan Lingkungan
Hidup dan Dinas
Kebersihan Penyusunan peraturan pengelolaan kebersihan
sampah kota, penetapan waktu pembuangan sampah, serta perbaikan instrumen
pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah kota.
8 Peraturan Daerah
Tentang RTH Kawasan
Publik dan Privat
Bappeda dan Dinas Tata
Ruang Penyusunan ketetapan pemerintah daerah
dalam penambahan jumlah maupun luas area RTH pada kawasan - kawasan publik seperti
taman kota, perbaikan instrumen perizinan kota yang berhubungan dengan pemanfaatan
ruang untuk menjaga proporsi antara lahan terbangun dengan RTH serta perbaikan
instrumen pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pemanfaatan ruang.
Kota kecil dengan kategori “rendah” dapat meningkat menjadi “sedang” dengan mengacu diagram waktu pada Tabel 44.
Tabel 44 Acuan waktu pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas lingkungan hidup kota kecil di Kalimantan dengan kategori “rendah” menjadi
“sedang”
Kegiatan Tahun
1 2
3 Kegiatan pengelolaan kebersihan kota
• Kegiatan rutin pengelolaan sampah kota
• Kegiatan rutin perawatan sarana pengelolaan sampah kota
• Kajian tingkat timbulan sampah dan kebutuhan sarana
pengelolaan sampah kota •
Kegiatan pengadaan sarana pengelolaan sampah kota •
Kegiatan pengoperasian sarana pengelolaan sampah kota
Kegiatan pengelolaan RTH kota
• Kegiatan rutin perawatan tanaman peneduh RTH kota
• Kajian tingkat kebutuhan dan pengelolaan RTH kota
• Kegiatan pengadaan bibit tanaman peneduh
• Kegiatan penanaman tanaman peneduh RTH kota
Kegiatan pengelolaan TPA
• Kegiatan rutin pengelolaan sampah zona aktif TPA
• Kegiatan pengadaan drainase zona aktif TPA
• Kegiatan pemanfaatan drainase zona aktif TPA
• Kegiatan penghijauan zona non aktif TPA
Berdasarkan Tabel 44 dengan pengalokasian anggaran APBD proporsional dan didukung penerapan peraturan daerah yang mengatur pengelolaan kebersihan
dan RTH kota, dalam kurun waktu 3 tahun diharapkan dapat tercapai peningkatan kualitas lingkungan hidup kota kecil dengan kategori “rendah” menjadi “sedang”.
5.6.7 Arahan bagi kota kecil di Kalimantan dengan kategori “sangat rendah” Terdapat 4 kota kota kecil dengan nilai indeks kualitas lingkungan pada
kategori “sangat rendah”. Sebanyak 3 diantaranya kota berada di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Puruk Cahu, Tamiyang Layang dan Kuala Pembuang.
Selebihnya 1 kota berada di Provinsi Kalimantan Timur yaitu Kota Sendawar. Kota - kota tersebut berada dalam rentang nilai indeks kualitas lingkungan 18.40 -
13.43. Secara umum nilai untuk variabel - variabel kualitas lingkungan kota - kota tersebut rendah, kecuali untuk variabel kebersihan dan sebaran peneduh kawasan
permukiman. Kota - kota dengan kategori “sangat rendah” juga ditandai dengan tidak terdapatnya kawasan yang diperuntukkan sebagai taman kota pada masing -
masing kota. Untuk dapat meningkatkan nilai indeks menjadi kategori “rendah” hal - hal yang harus dilakukan dengan cara membenahi aspek - aspek penentu
kualitas lingkungan hidup kota untuk mencapai keluaran seperti pada Tabel 45.
Tabel 45 Aspek pembenahan, lokasi sasaran, pelaksana kegiatan, serta kegiatan keluaran yang diharapkan bagi kota kecil di Kalimantan dengan
kategori “sangat rendah”
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
1 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan Kebersihan
Kawasan Publik dan
Privat Pemerintah
Daerah dan DPRD
Peningkatan anggaran pemenuhan luas daerah layanan sampah dan kapasitas pengelolaan
sampah yang sebanding dengan pertambahan penduduk melalui penambahan dan
pemeliharaan : 1 tempat penampungan sampah sementara dan 2 armada angkut
sampah.
2 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan RTH
Kawasan Publik
Pemerintah Daerah dan
DPRD Peningkatan anggaran pemeliharaan kualitas
RTH kota melalui upaya : 1 pengadaan taman kota dan 2 perawatan dan
penambahan tanaman peneduh.
3 Alokasi Anggaran
Kegiatan Pengelolaan TPA
TPA Pemerintah
Daerah dan DPRD
Peningkatan anggaran untuk : 1 pengelolaan kawasan zona aktif TPA dan 2 penghijauan
zona non aktif TPA. 4
Kondisi Kebersihan Kawasan
Publik dan Privat
Badan Kantor
Lingkungan Hidup
Sosialisasi cara pengelolaan kebersihan yang baik pada masyarakat melalui upaya
pengurangan, dan pemanfaatan ulang sampah.
Permukiman Dinas Kebersihan
Penambahan TPS dan kapasitas angkut hingga lebih dari 50 sampah permukiman ke TPA.
Masyarakat Permukiman
Peningkatan kebersihan lingkungan melingkupi lebih dari 50 sampah kawasan
permukiman. Pasar
Dinas Kebersihan
Penambahan kapasitas angkut hingga lebih dari 25 sampah pasar ke TPA.
Dinas Pasar Penambahan tempat sampah umum dan
peningkatan kebersihan lingkungan melingkupi lebih dari 25 sampah kawasan
pasar.
Tabel 45 Lanjutan
No Aspek Pembenahan
Lokasi Sasaran
Pelaksana Kegiatan Keluaran
4 Kondisi Kebersihan
Pedagang Penyediaan tempat sampah kios dan
pemeliharaan kebersihan area sekitar kios. Pembeli
Pengunjung Pemeliharaan kebersihan dengan membuang
sampah pada tempatnya. 5
Kondisi RTH Kawasan
Publik dan Privat
Badan Kantor
Lingkungan Hidup
Sosialisasi cara pengelolaan RTH yang baik pada masyarakat melalui upaya penanaman
tanaman peneduh pada kawasan permukiman dan larangan merusak tanaman peneduh pada
kawasan publik.
Permukiman Masyarakat Permukiman
Penambahan dan perawatan tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari
25 untuk area tidak terbangun kawasan permukiman.
Pasar Dinas Pasar
Penambahan dan perawatan tanaman peneduh agar tercapai tutupan tajuk hingga lebih dari
5 untuk area tidak terbangun kawasan pasar. 6
Kondisi TPA TPA
UPT TPA Dinas
Kebersihan Peningkatan upaya pengelolaan sampah
terbuka hingga tidak melebihi 75 luas zona aktif dan penghijauan minimal 5 luas zona
non aktif TPA
7 Peraturan Daerah
Tentang Kebersihan Kawasan
Publik dan Privat
Badan Lingkungan
Hidup dan Dinas
Kebersihan Penyusunan peraturan pengelolaan kebersihan
sampah kota, penetapan waktu pembuangan sampah, serta perbaikan instrumen
pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah kota.
8 Peraturan Daerah
Tentang RTH Kawasan
Publik dan Privat
Bappeda dan Dinas Tata
Ruang Penyusunan ketetapan pemerintah daerah
dalam penambahan jumlah maupun luas area RTH pada kawasan - kawasan publik seperti
taman kota, perbaikan instrumen perizinan kota yang berhubungan dengan pemanfaatan
ruang untuk menjaga proporsi antara lahan terbangun dengan RTH serta perbaikan
instrumen pengawasan dan penindakan hukum terkait pelanggaran dalam pemanfaatan ruang.
Kota kecil dengan kategori “sangat rendah” dapat meningkat menjadi “rendah” dengan mengacu diagram waktu pada Tabel 46.
Tabel 46 Acuan waktu pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas lingkungan hidup kota kecil di Kalimantan dengan kategori “sangat rendah”
menjadi “rendah”
Kegiatan Tahun
1 2
3 Kegiatan pengelolaan kebersihan kota
• Kegiatan rutin pengelolaan sampah kota
• Kegiatan rutin perawatan sarana pengelolaan sampah kota
• Kajian tingkat timbulan sampah dan kebutuhan sarana
pengelolaan sampah kota •
Kegiatan pengadaan sarana pengelolaan sampah kota •
Kegiatan pengoperasian sarana pengelolaan sampah kota
Tabel 46 Lanjutan
Kegiatan Tahun
1 2
3 Kegiatan pengelolaan RTH kota
• Kegiatan rutin perawatan tanaman peneduh RTH kota
• Kajian tingkat kebutuhan dan pengelolaan RTH kota
• Kegiatan pengadaan bibit tanaman peneduh
• Kegiatan penanaman tanaman peneduh RTH kota
• Kegiatan pengadaan lahan kawasan taman kota
• Kegiatan pembangunan kawasan taman kota
Kegiatan pengelolaan TPA
• Kegiatan rutin pengelolaan sampah zona aktif TPA
• Kegiatan pengadaan drainase zona aktif TPA
• Kegiatan pemanfaatan drainase zona aktif TPA
• Kegiatan penghijauan zona non aktif TPA
Berdasarkan Tabel 46 dengan pengalokasian anggaran APBD proporsional dan didukung keberadaan peraturan daerah yang mengatur pengelolaan
kebersihan dan RTH kota, dalam kurun waktu 3 tahun diharapkan dapat tercapai peningkatan kualitas lingkungan hidup kota kecil dengan kategori “sangat rendah”
menjadi “rendah”. Lamanya waktu yang dibutuhkan oleh kota kecil untuk menaikkan kualitas lingkungan hingga mencapai satu tingkat kategori lebih tinggi
adalah 3 - 4 tahun, tergantung kondisi awal kualitas lingkungan serta tingkat kategori kualitas lingkungan yang ingin dicapai. Lamanya waktu tersebut tidak
melebihi satu periode jabatan kepala daerah yang mencapai 5 tahun, sehingga diharapkan dalam satu periode jabatan kepala daerah dapat dicapai kenaikan
kategori kualitas lingkungan kota satu tingkat sebelum masa kepemimpinan kepala daerah bersangkutan berakhir.
Arahan peningkatan nilai indeks kualitas lingkungan kota sedang dan kecil di Kalimantan ini disusun sebagai acuan bagi pemerintah daerah untuk
meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota di wilayah kerjanya masing - masing. Arahan menunjukkan fokus pembenahan pada aspek - aspek yang
berpengaruh pada nilai indeks kualitas lingkungan yang perlu ditingkatkan agar didapatkan kenaikan nilai indeks kota secara umum.
VI SIMPULAN DAN SARAN