3.5.3 Analisis Regresi Data Panel
Data panel atau pooled data merupakan kumpulan data yang mewakili lebih dari satu obyek pengamatan atau sampel pada rentang waktu tertentu. Secara
lebih sederhana data panel dapat pula dinyatakan sebagai bentuk gabungan antara data cross section dan data time series. Dengan kata lain metode data panel
merupakan metode analisis yang memiliki dimensi ruang multi variabel dan waktu. Metode data panel merupakan suatu bentuk analisis empiris yang
diharapkan dapat memberikan gambaran analisis bagi banyak individu sampel pada selang waktu tertentu, ketika analisis data cross section maupun time series
belum mampu memberikan gambaran analisis secara tepat pada banyak individu sampel tersebut. Pemanfaatan metode data panel ini diharapkan dapat mengatasi
kelemahan dan menjawab permasalahan - permasalahan yang tidak dapat diatasi oleh metode analisis data cross section dan time series.
Serupa dengan metode analisis regresi sederhana, metode analisis data panel juga digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab - akibat antara peubah
respon dependent variable dengan variabel - variabel bebas independent variable
. Perbedaaan antar keduanya terkait dengan kemampuan metode data panel dalam menganalisis dimensi waktu yang dimiliki obyek sampel.
Metode data panel banyak digunakan dalam bidang ilmu Statistika dan Ekonomi guna menganalisis atau membuat model prediksi kondisi obyek sampel
pada masa yang akan datang. Adapun keunggulan yang dimiliki metode ini : Mampu mengontrol heterogenitas individu dengan melakukan estimasi secara
eksplisit dengan memasukkan unsur heterogenitas individu Mengurangi kolinearitas antar variabel, meningkatkan degree of freedom,
sehingga diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien Mampu mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak
dapat diperoleh dari data cross section atau time series Dapat menguji dan membangun model peramalan yang lebih kompleks,
Mampu menggambarkan perubahan dinamis obyek sampel berbentuk data observasi cross section yang berulang Gujarati 2004
Analisis regresi panel data dilakukan untuk melihat pengaruh besar alokasi anggaran pada kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan kegiatan pengelolaan
kebersihan serta kepadatan penduduk terhadap indeks kualitas lingkungan hidup kota. Hubungan indeks kualitas lingkungan hidup terhadap peubah - peubah bebas
di atas terlihat dalam bentuk persamaan berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ ε keterangan :
Y =
Nilai indeks kualitas lingkungan hidup kota a
= Intercept
b
1
= Koefisien persentase APBD kegiatan pengelolaan lingkungan hidup
b
2
= Koefisien persentase APBD kegiatan pengelolaan kebersihan kota
b
3
= Koefisien kepadatan penduduk kota
X
1
= Persentase APBD kegiatan pengelolaan lingkungan hidup
X
2
= Persentase APBD kegiatan pengelolaan kebersihan kota
X
3
= Kepadatan penduduk kota
ε =
Error atau Residual
Analisis regresi data panel dilakukan dengan mengasumsikan nilai indeks kualitas lingkungan sebagai peubah respon dependent variable, sedangkan
persentase anggaran kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan persentase anggaran kegiatan pengelolaan kebersihan sebagai peubah bebas independent
variable .
Dalam analisis regresi data panel, dilakukan terlebih dahulu uji korelasi antar peubah bebas yang akan dianalisis. Uji korelasi antar peubah dilakukan
untuk memastikan tidak terjadi multikolinearitas antar peubah yang akan dianalisis. Dalam uji ini bila didapatkan nilai korelasi 0.8 dapat disimpulkan
bahwa data peubah yang digunakan telah terbebas dari masalah multikolinearitas Gujarati 2004.
Langkah selanjutnya adalah pengujian dalam penentuan model yang akan dipakai menggunakan Chow - test Likelihood ratio test dan Hausman - test.
Pengujian dilakukan untuk menentukan menentukan model yang paling tepat dipilih dalam melakukan analisis data. Nachrowi dan Usman 2006 menyatakan
bahwa dalam analisis regresi data panel dikenal 3 tiga model yaitu :
1 Model common effects Merupakan teknik analisis regresi yang menggunakan data hasil
penggabungan antara data cross section dan data time series. Gabungan data tersebut kemudian diperlakukan sebagai satu kesatuan analisis yang digunakan
untuk mengestimasi model dengan metode Ordinary Least Square OLS.
2 Model fixed effects Merupakan teknik analisis yang memungkinkan adanya intercept yang tidak
konstan. Nilai intercept dimungkinkan untuk berubah untuk obyek sampel berbeda. Dengan kata lain model ini melihat perbedaan antar obyek sampel
tercermin dari perubahan intercept.
3 Model random effects Merupakan teknik analisis yang melihat perbedaan antar obyek sampel dan
waktu yang diakomodir oleh nilai error. Teknik ini memperhitungkan bahwa error mungkin berkorelasi sepanjang cross section dan time series
Likelihood ratio test digunakan untuk menentukan model yang sesuai untuk
menggambarkan hubungan peubah - peubah yang akan diuji. Hipotesis dalam Likelihood ratio test
mengikuti kondisi berikut : H
: Apabila p - value 0.05, model mengikuti common effects H
1
: Apabila p - value ≤ 0.05, model tidak mengikuti common effects Hausman - test
digunakan untuk memilih dua jenis model diluar model common effects
yang lebih tepat untuk menggambarkan hubungan antara peubah respon dengan peubah bebas yaitu random effect atau fixed effect. Hipotesis dalam
menentukan model yang sesuai apakah dipilih random effect atau fixed effect mengikuti kondisi berikut :
H : Apabila p - value 0.05, model mengikuti random effect
H
1
: Apabila p - value ≤ 0.05, model mengikuti fixed effect Dari hasil Chow - test dan Hausman - test yang dilakukan dapat ditentukan model
analisis data panel yang paling sesuai dengan kebutuhan penelitian ini.
IV KONDISI UMUM PULAU KALIMANTAN
Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia setelah Pulau Greenland dan Pulau Irian. Wilayah Pulau Kalimantan dikuasai oleh tiga negara yaitu
Indonesia pada sisi selatan, serta Malaysia dan Brunei Darussalam di sisi utara. Wilayah Pulau Kalimantan yang dimiliki oleh Indonesia sendiri sebesar 73 atau
mencakup luasan 539 460 km
2
. Luasan tersebut mencapai 28 dari total wilayah daratan Indonesia. Pulau Kalimantan didominasi oleh kawasan dataran rendah
berupa daerah pesisir dan dataran sungai. Lebih dari setengah wilayah Kalimantan berada di bawah ketinggian 150 m dari permukaan air laut
Kementerian Lingkungan Hidup 2006.
Dilihat dari sisi ekonomi, wilayah Kalimantan memiliki peran yang cukup penting bagi Indonesia. Devisa yang dihasilkan oleh wilayah ini umumnya berasal
dari sektor kegiatan pertambangan energi berupa minyak bumi, gas alam dan batu bara, serta sektor kegiatan kehutanan dan perkebunan. Kegiatan sektor - sektor
ekonomi tersebut merupakan pendorong utama perkembangan wilayah Kalimantan baik dilihat dari aspek pertumbuhan penduduk maupun dari sisi
pemenuhan kebutuhan infrastruktur yang ada.
Berdasarkan sensus tahun 2010 diketahui 13 787 831 jiwa penduduk Indonesia mendiami wilayah ini. Jumlah tersebut mewakili 5.80 dari penduduk
Indonesia yang mencapai 237 641 326 jiwa. Dilihat dari sisi persebaran penduduk kawasan urban dan rural, jumlah penduduk wilayah perkotaan di Kalimantan
mencapai 5 799 291 jiwa atau sebesar 42.06 dari jumlah seluruh penduduk Kalimantan di Tahun 2010, sedangkan selebihnya 7 988 540 jiwa atau 57.94
mendiami kawasan perdesaan Badan Pusat Statistik 2010. Kondisi tersebut menggambarkan distribusi penduduk Kalimantan yang tidak hanya terpusat pada
wilayah perkotaan.
Kawasan perkotaan pada umumnya merupakan daerah pusat kegiatan perekonomian masyarakat. Sebelum tersedianya infarstruktur transportasi berupa
sarana dan prasarana angkutan darat, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh masyarakat Kalimantan banyak dilakukan menggunakan moda transportasi sungai
dan laut, sehingga secara umum kota - kota yang pada mulanya merupakan pusat kegiatan ekonomi masyarakat Kalimantan banyak tersebar pada kawasan pesisir
dan di sekitar daerah aliran sungai.
Kawasan pesisir Kalimantan membentang sejauh 8 054 km, yakni dari Semenanjung Sambas di bagian barat hingga Nunukan di perbatasan dangan
Negara Bagian Malaysia Sabah. Kawasan pesisir Kalimantan yang tumbuh menjadi kawasan perkotaan umumnya berupa muara sungai maupun daerah yang
didominasi pantai yang dangkal. Pada wilayah lain kawasan perkotaan tumbuh pada sekitar sungai - sungai utama di Kalimantan seperti Kapuas, Barito, Kahayan
dan Mahakam. Sungai - sungai besar tersebut memilki panjang aliran, lebar sungai, debit air maupun kedalaman yang tidak berubah cukup signifikan terhadap
perubahan musim tahunan, sehingga keadaan ini sangat mendukung pemanfaatan moda transportasi air sebagai sarana transportasi maupun distribusi barang yang
mendukung kegiatan perekonomian masyarakat di masa lalu Kementerian Lingkungan Hidup 2006.