Indeks Kerentanan Pantai CVI

22

2.4.1 Indeks Kerentanan Pantai CVI

Ramieri et al, 2011 memaparkan sejumlah metode yang telah dikembangkan saat ini terkait dengan penilaian kerentanan pantai terhadap dampak perubahan iklim. Berbagai metode tersebut mencakup pendekatan- pendekatan berbasis indeks, Sistim Informasi Geografis SIG, serta keragaan dinamik komputer. Dalam hal ini Coastal Vulnerability Index CVI adalah salah satu metode berbasis indeks yang telah umum digunakan untuk menilai kerentanan pantai terhadap kenaikan muka laut, terutama kaitannya dengan akibat oleh erosi danatau genangan inundation. Metode CVI diperkenalkan oleh Gornitz et al. 1991 untuk mengidentifikasi kawasan-kawasan beresiko terhadap erosi danatau kejadian- kejadian iklim ekstrim baik yang berlangsung permanen maupun temporal, seperti: badai, banjir, dan lain-lain Iglesias-Campos et al. 2010. Metode CVI menyediakan dasar numerik sederhana perankingan bagian-bagian dari garis pantai coastline section dalam artian potensinya terhadap perubahan untuk digunakan oleh para pengelola mengidentifikasi daerah-daerah yang relatif beresiko tinggi Gornitz et al. 1997; Gutierrez et al. 2009. Dalam pendekatan metode CVI kerentanan diformulasikan melalui enam jenis variabel yang terbagai ke dalam 2 kelompok; 1 variabel geologi dan 2 variabel proses-proses fisik, seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Pembagian kelompok enam varibael input CVI dan masing-masing peranannya dalam penilaian Indeks Kerentanan Pantai Sumber: Gornitz et al. 1991 ; Thieler and Hammar-Klose, 1999 ; Pendleton et al. 2004A ; 2005B ; Gutierrez et al. 2009. Group Variabel Aplikasi Penilaian A Geologi 1 Geomorfologi, 2 Laju Perubahan Garis Pantai, 3 Kelandaian slope pantai secara regional, 1 Resistensi terhadap erosi, 2 Trend keberlangsungan erosi , 3 Sensitivitas terhadap proses genangan, B Proses Fisik 4 Perubahan muka laut relative, 5 Rerata tinggi gelombang, 6 Rerata tinggi pasang- surut 4, 5, 6 Kontribusi menyebabkan bahaya erosi dan genangan kawasan pantai dalam skala waktu jam hingga abad 23 Potensi masing-masing variabel mengakibatkan perubahan fisik pantai selanjutnya ditandai menggunakan sistim ranking dengan selang diskrit 1 – 5 sangat rendah, rendah, moderat, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil penerapan ranking masing-masing variabel selanjutnya digunakan untuk penghitungan nilai skor indeks kerentanan. Kerentanan berdasarkan potensi tiap variabel yang ditunjukkan oleh kelas ranking masing-masing variabel merupakan bentuk penilaian kerentanan parsial kerentanan variabel. Sedangkan penilaian berdasarkan hasil interaksi masing-masing ranking tersebut menjadi nilai skor indeks merupakan bentuk penilaian kerentanan simultan indeks kerentanan. Pembagian diskrit kategori indeks kerentanan pada skor indeks ditetapkan menggunakan aturan jangkauan kuartil 25, 50, dan 75. Sehingga diperoleh empat kategori indeks kerentanan pantai 1 – 4, berturut-turut mewakili kategori; rendah, moderat, tinggi, dan sangat tinggi, Pendekatan metode CVI memungkinkan para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan memperoleh kemudahan dalam menyoroti serta membuat program-program pengelolaan yang sesuai bagi daerah-daerah mana saja dari kawasan-kawasan pantai yang dinilai memiliki kerentanan tertinggi terhadap dampak kenaikan muka laut. Berkenan dengan relatifitas ranking yang ditentukan oleh kondisi masing- masing data variabel pada tiap kawasan maka dibutuhkan kisaran data dari masing-masing variabel yang sesuai menurut skala penilaian kerentanan lokal, nasional, regional, maupun global. Untuk penilaian skala lokal, kisaran data tiap variabel yang dibutuhkan cukup dikumpulkan dari kawasan bersangkutan, namun untuk penilaian skala nasional maka range data yang dijadikan acuan ranking berasal dari kisaran data yang mewakili kondisi masing-masing variabel pada cakupan kawasan pantai yang dinilai secara nasional Pendleton et al. 2005A ; 2005B.

2.4.2 Integrasi Sistim Informasi Geografis SIG dan Multi-Criteria Analysis