Kerentanan Variabel Berbasis Pendekatan CVI-MCA

87 antara 0,889 – 1 secara umum menunjukkan bahwa gradasi kerentanan keempat variabel berkarakter regional hingga global, ditandai oleh masing-masing nilai entropy kemerataan D ranking keempat tersebut mendekati maksimum D=0,800 hingga konstan D=1 menurut ukuran panjang garis pantai dalam AOI. Di lain pihak, satu-satunya dari empat sistim ranking USGS yang menghasilkan ranking kerentanan yang ralatif beragam untuk ranking kemiringan pantai pesisir Utara Indramayu adalah sistim ranking penilaan skala lokal untuk daerah Cape Hatteras National Seashore A dengan nilai entropy kemerataan D=0,468. Dengan memperhatikan pencirian jenis ranking variabel berkarakter lokal, regional, dan global oleh sistim ranking USGS-Amerika seperti ditampilkan pada Tabel 10 dan Lampiran 19, hal menarik yang diperoleh selanjutnya bahwa pencirian status kerentanan variabel seperti demikian dihasilkan pula oleh penilaian menggunakan sistim ranking berdasarkan pendekatan integrasi CVI dengan MCA CVI-MCA yang menerapkan standarisasi pada data tiap variabel.

4.4.1.2 Kerentanan Variabel Berbasis Pendekatan CVI-MCA

Jika dibandingkan sistim ranking data variabel distandarisasi pendekatan CVI-MCA dengan pendekatan CVI berdasarkan sistim ranking USGS, terdapat kesesuaian hasil penilaian kerentanan variabel di antara kedua sistim ranking dalam hal kesamaan tidak adanya gradasi spasial menurut ukuran shoreline grid atau konstan sepanjang pantai dalam wilayah AOI Nilai D=1 bagi ranking kerentanan pada empat variabel: kemiringan pantai, rerata laju perubahan muka laut, rerata tinggi gelombang, dan rerata kisaran pasang surut lampiran 19. Di lain pihak, perbedaan masing-masing tingkat ranking yang bernilai konstan sepanjang garis pantai keragaman, 1-D=0 atau kemerataan, D=1 di antara kedua sistim ranking USGS dengan sistim ranking CVI-MCA dapat dipahami mengingat perbedaan selang nilai diskrit yang menjadi preferensi kelima kategori ranking variabel pada kedua sistim ranking. Sebaliknya, justru dengan perbedaan selang diskrit bagi kelima kategori ranking di antara kedua sistim ranking USGS dengan sistim CVI-MCA namun di 88 lain pihak keduanya menghasilkan luaran yang sama-sama bergradasi secara konstan pada masing-masing tingkat ranking yang dihasilkan menjadi petunjuk bahwa standarisasi nilai data tiap variabel membuat keragaman secara spasial data tiap variabel tersebut berkurang dan ranking yang dihasilkan mengikuti cakupan sebaran pengaruh variabel tersebut menurut karakternya masing-masing lokal, regional, hingga global. Peran standarisasi nilai data tiap variabel menyebabkan berkurangnya keragaman gradasi dapat dilihat dengan memperbandingkan antara luaran ranking kerentanan variabel menggunakan pendekatan CVI berdasarkan sistim ranking interval data E dengan sistim ranking USGS A,B,C, dan D maupun sistim ranking CVI-MCA F yang ditunjukkan pada Tabel 10 dan Lampiran 19. Contoh lain yang secara jelas menunjukkan dampak standarisasi data variabel terhadap berkurangnya keragaman ranking kerentanan dapat dilihat pada hasil analisis ranking variabel laju perubahan garis pantai. Pada keseluruhan pendekatan penilaian dengan empat sistim ranking USGS A-D maupun sistim ranking sebaran nilai minimum-maksimum E menghasilkan tingkat kerentanan yang beragam dengan tingkat kerentanan ‘sangat tinggi’ mendominasi sepanjang garis pantai dalam AOI. Berdasarkan sistim ranking CVI-MCA tingkat ranking variabel laju perubahan garis pantai sepanjang pantai dalam AOI tediri atas kategori rendah dominan hingga sangat rendah. Memperhatikan kisaran besar laju akresi dan erosi dalam masing-masing shoreline grid seperti telah ditunjukkan sebelumnya pada Gambar 26 yang sangat siginifikan berdasarkan nilai kestabilan proses evolusi pantai menurut keempat sistim rangking USGS Lampiran 18 kaitannya dengan fenomena dari hasil pengamatan di atas melahirkan sejumlah kesimpulan, sebagai berikut: 1 Fenomena akresi dan erosi di daerah pantai Utara Jawa Barat merupakan sebuah fenomena yang berlangsung regional dalam artian cakupan fenomena ini berlangsung hampir di seluruh kawasan garis pantai sebelah Utara Jawa, 2 Besaran perubahan masing-masing nilai akresi dan erosi yang berlangsung ini cukup signifikan menurut variasinya secara lokal dalam menciptakan 89 kisaran yang menjadi nilai kestabilan proses evolusi di sepanjang pantai Utara Jawa, Gradasi spasial dari masing-masing ranking variabel peta kerentanan variabel yang dihasilkan berdasarkan sistim ranking dengan pendekatan penggunaan aturan jangkauan persentil untuk kelima diskrit ranking pada nilai data tiap variabel hasil standarisasi CVI-MCA berturut-turut ditampilkan pada Lampiran 21 hingga Lampiran 26.

4.4.2 Peta Kerentanan Kelompok Variabel.