Definisi Wilayah Pesisir dan Garis Pantai

9 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pesisir dan Klasifikasi Garis Pantai

2.1.1 Definisi Wilayah Pesisir dan Garis Pantai

Hingga saat ini masih belum ada definisi wilayah pesisir yang benar-benar baku. Namun demikian, terdapat kesepakatan umum di dunia bahwa wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Apabila ditinjau dari garis pantai coast line maka wilayah pesisir mempunyai dua macam batas boundaries yaitu batas yang sejajar garis pantai long shore dan batas yang tegak lurus garis pantai cross shore. Selain itu, menurut kesepakatan umum di dunia bahwa termasuk yang menjadi wilayah peralihan antara daratan dan lautan dalam batasan wilayah pesisir adalah: a batas wilayah pesisir ke arah darat yaitu jarak secara arbiter dari rata-rata pasang tinggi mean high tide, meliputi bagian daratan baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut, seperti; pasang surut, angin laut dan perembesan air asin, dan b batas ke arah laut yaitu batas yuridiksi wilayah propinsi atau state di suatu negara, atau secara alamiah mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar maupun yang disebabkan karena kegiatan manusia di darat, seperti; penggundulan hutan, pertanian dan pencemaran Dahuri et al. 1996 Guariglia et al. 2006 menerangkan bahwa garis pantai coastline didefinsikan sebagai batas antara permukaan darat dan permukaan air. Faktor- faktor yang perlu diperhatikan hubungannya dengan keseimbangan dinamika alami perubahan garis pantai diantaranya adalah faktor; hidrografi, iklim, geologi, dan vegetasi. Berkenan dengan berbagi faktor tersebut, untuk mendokumentasikan dan memetakan perubahan lokasi suatu garis pantai maka dikenal beberapa proksi yang menjadi fitur bagi terminologi batas darat-air sebagai garis pantai. Ini bergantung pada data yang digunakan, acuan pendekatan, serta lokasi pantai tersebut berada atau pun instansi bersangkutan. Beberapa proksi yang dikenal terkait dalam memetakan perubahan sebuah garis pantai misalnya; garis vegetasi vegetation line, garis basah danatau kering 10 wet-dry line, garis air pasang High Water line, HWL dan rerata tinggi air pasang Mean High Water, MHW Morton and Miler, 2005 ; Harris et al. 2006 ; Fletcher et al. 2010. Daerah areal pantai serta garis pantai batas darat-air dalam kawasan pesisir memiliki keragaman fitur masing-masing. Gradasi masing-masing fitur bagi pantai areal maupun garis pantai batas adalah secara temporal, spasial atau pun gabungan keduanya. Konsep bagian gradasi fitur inilah yang membedakan berbagai definisi mengenai pengertian pesisir, pantai, dan garis pantai pada masing-masing disiplin ilmu. Termasuk kepentingan pengelolaan dalam kawasan pesisir yang umum dikenal sebagai daerah banyak kepentingan multipurpose. Untuk maksud simplikasi dan penyamaan konsep sehubungan dengan pendekatan metodologi yang digunakan dalam analisis. Cakupan pengertian bagi istilah pesisir, pantai, serta garis pantai, selanjutnya mencakup seperti pada Gambar 2, sebagai berikut:  Garis Pantai: Istilah ini digunakan merujuk pada fitur garis polyline yang menjadi batas langsung antara permukaan air dengan permukaan darat gabungan tanah dan vegetasi berdasarkan hasil deliniasi keduanya darat-air dalam metode ekstraksi data citra Landsat. Dengan demikian dalam istilah ini mencakup pula garis yang menjadi batas antara darat dengan air tawar dan payau misalnya oleh sungai, kolam, dan tambak dalam kawasan pantai yang teridentifikasi berhubungan langsung dengan air laut berdasarkan hasil ekstraksinya menurut resolusi dataset Landsat yang digunakan 30 meter.  Pantai: Istilah pantai digunakan untuk merujuk pada fitur areal polygon di mana ke arah darat landward dan ke arah laut seaward masing-masing dibatasi berjarak 1 km dari garis pantai berdasarkan bereferensi rerata muka laut MSL yang bersumber dari peta RBI Bakosurtanal. Pada kedua areal ini berlangsung gradasi dari tiap fitur geo-fisik yang menjadi bagian pengamatan masing-masing variabel kerentanan, seperti: jenis bentang dan tutupan lahan geomorfologi, elevasi slope, 11 tinggi capain gelombang, pasang surut, serta muka laut ke arah darat, termasuk daerah berlangsungnya proses erosi dan akresi bagi perubahan garis pantai.  Pesisir: Secara umum istilah ini ditujukan untuk kawasan lebih luas bagi lokasi berlangsungnya gradasi yang menjadi fitur pantai areal dan garis pantai batas dalam wilayah administrasi dan pengelolaan, baik secara antropologi maupun lingkungan. Gambar 2 Diagram batasan bagi wilayah pesisir, pantai, dan garis pantai yang digunakan dalam penelitian untuk pengamatan gradasi fitur dalam variabel kerentanan pantai Sumber: modifikasi dari berbagai sumber

2.1.2 Jenis Garis Pantai dan Klasifikasi Pantai