85 Informasi pengaruh karakter tiap variabel menurut sebaran spasial dapat
dilihat dari nilai entropy masing-masing variabel. Nilai kemerataan D sebesar 1 dan keragaman 1-D sebesar 0 menunjukkan karakter variabel yang bersifat
regionalglobal. Berdasarkan petunjuk ini diketahui bahwa kerentanan variabel yang
berkontribusi secara regional hingga global di wilayah pantai Utara Indramayu dan Timur Laut Subang adalah slope, gelombang, pasang surut, serta perubahan
muka laut. Sebaliknya, kerentana variabel yang berkontribusi pada skala lokal adalah: perubahan garis pantai dan geomorfologi. Sedangkan, kerentanan variabel
yang berkontribusi pada cakupan skala lokal adalah: perubahan garis pantai dan geomorfologi.
Dari Tabel 10 dan Lampiran 19 juga diketahui bahwa sistim ranking CVI- MCA secara umum menghasilkan luaran penilaian ranking yang relatif mirip
dengan sistim ranking USGS dalam hal pengenalan jenis variabel berkarakter regional slope, gelombang, dan pasang surut dan lokal kenaikan muka laut dan
geomorfologi. Pengamatan ini menunjukkan kesesuaian penggunaan jangkauan persentil untuk pembagian diskrit ranking variabel yang masing-masing datanya
distandarisasi. Kesesuaian penggunaan persentil sebagai preferensi diskrit ranking
variabel juga ditunjukkan dengan jelas oleh keseragaman kemiripan pola tingkat ranking, juga nilai entropy baik tingkat keragaman 1-D maupun kemerataan D
dari variabel geomorfologi di antara sistim ranking CVI-MCA F dengan sistim ranking USGS A, B, C, dan D maupun sistim ranking berdasarkan interval nilai
minimum-maksimum data variabel E sebagaimana juga bisa dilihat seperti pada Lampiran 19.
4.4.1.1 Kerentanan Variabel Berbasis Pendekatan CVI
Secara umum dihasilkan status kerentanan yang sama sepanjang pantai pesisir Utara Indaramyu seluruh wilayah AOI berdasarkan penilaian
menggunakan pendekatan CVI berbasis empat sistim ranking USGS yakni pada variabel: laju perubahan garis pantai D=0,316, geomorfologi D=0,355, dan
laju perubahan muka laut D=1. Sebaliknya status kerentanan ranking yang
86 berbeda terdapat pada variabel slope pantai D berkisar antara 0,468 – 1, rerata
tinggi gelombang D berkisar antara 0,709 – 1, serta rerata kisaran pasang surut D berkisar antara 0,855 – 1.
Penelitian ini sengaja mengadospi empat sistim ranking USGS berbeda dalam penilaian kerentanan mengingat sistim ranking tersebut merupakan sebuah
sistim ranking yang telah mapan dalam penetapan dalam preferensi diskrit rankingnya. Ranking variabel dalam sistim USGS-Amerika telah didasarkan atas
pengamatan pengaruh tiap variabel dalam rentang waktu historis yang panjang Gutierrez et al.2007. Di Indonesia, batas range nilai tiap variabel sistim ranking
USGS-Amerika tersebut menjadi bahan rujukan bagi usulan preferensi tingkat resiko fisik penilaian kerentanan nasional di Indonesia Disaptono, 2008.
Berdasarkan pada pendekatan penilaian kerentanan CVI berbasis sistim ranking interval nilai minimum-maksimum data tiap variabel maka dihasilkan
penilaian ranking variabel yang sangat relatif lokal. Dengan sistim ranking ini karakter dari sebuah variabel yang berpengaruh regional dan global tidak dapat
dibedakan. Hal tersebut berbeda dengan kerentanan variabel menggunakan sistim ranking USGS-Amerika sebagaimana ditunjukkan oleh perbedaan nilai entropy
masing-masing sistim Ranking A,B,C, dan D dengan sistim ranking E Tabel 10.
Berbeda dari sistim ranking di atas, berdasarkan penerapan sistim ranking USGS pola keragaman distribusi kerentanan tiap variabel mengikuti karakter dari
variabel bersangkutan. Tidak ada satupun jenis tingkat kerentanan variabel yang menghasilkan kemerataan minimum D=0,20 atau keragaman maksimum 1-
D=0,80 sepanjang pantai. Untuk kerentanan variabel perubahan garis pantai dan geomorfologi
menghasilkan kerentanan berkarakter lokal, ditunjukkan oleh gradasi spasial tingkat kerentanannya cukup tinggi dengan nilai entropy kemerataan melebihi
nilai minimum 0,20, sebaliknya entropy keragamannya mendekati nilai maksimum 0,8.
Nilai entropy untuk kerentanan variabel laju perubahan muka laut nilai D=1, rerata kisaran pasang surut nilai D berkisar antara 0,855 – 1, rerata tinggi
gelombang nilai D berkisar antara 0,709 – 1, dan slope pantai nilai D berkisar
87 antara 0,889 – 1 secara umum menunjukkan bahwa gradasi kerentanan keempat
variabel berkarakter regional hingga global, ditandai oleh masing-masing nilai entropy kemerataan D ranking keempat tersebut mendekati maksimum
D=0,800 hingga konstan D=1 menurut ukuran panjang garis pantai dalam AOI.
Di lain pihak, satu-satunya dari empat sistim ranking USGS yang menghasilkan ranking kerentanan yang ralatif beragam untuk ranking kemiringan
pantai pesisir Utara Indramayu adalah sistim ranking penilaan skala lokal untuk daerah Cape Hatteras National Seashore A dengan nilai entropy kemerataan
D=0,468. Dengan memperhatikan pencirian jenis ranking variabel berkarakter lokal,
regional, dan global oleh sistim ranking USGS-Amerika seperti ditampilkan pada Tabel 10 dan Lampiran 19, hal menarik yang diperoleh selanjutnya bahwa
pencirian status kerentanan variabel seperti demikian dihasilkan pula oleh penilaian menggunakan sistim ranking berdasarkan pendekatan integrasi CVI
dengan MCA CVI-MCA yang menerapkan standarisasi pada data tiap variabel.
4.4.1.2 Kerentanan Variabel Berbasis Pendekatan CVI-MCA