commit to user 67
eksperimen 2. Diketahui sebelumnya bahwa kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang sama atau homogen.
Dengan demikian uji keseimbangan menggunakan uji t, berdasarkan perhitungan diperoleh t
obs
= - 0 ,7873 dengan t
0,025; 202
= 1,960, DK=
{
1, 960 t t
- atau
}
1, 960 t
. Karena nilai t
obs
ÏDK maka H diterima berarti tidak terdapat perbedaan
rerata antara kelompok eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2. Jadi antara siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT mempunyai kemampuan awal yang sama. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20.
2. Uji Prasyarat Analisis Variansi
Sebelum data dianalisa menggunakan uji anava, terlebih dahulu data harus memenuhi syarat uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam penelitian ini uji normalitas
menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett.
a. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika
Uji normalitas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data variabel terikat yaitu hasil belajar matematika berasal dari populasi yang berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas hasil belajar dalam penelitian ini meliputi:
1 eksperimen 1 untuk kelompok siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2 eksperimen 2 untuk kelompok siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
3 kelompok siswa dengan kemampuan awal tinggi 4 kelompok siswa dengan kemampuan awal sedang
5 kelompok siswa dengan kemampuan awal rendah
commit to user 68
Uji normalitas data hasil belajar ini menggunakan uji Lilliefors dengan tingkat signifikansi
a = 0,05. Rangkuman uji normalitas disajikan pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3. Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika No Kelompok siswa
yang diuji L
obs
n L
Tabel
Keputusan uji
Kesimpulan 1. Eksperimen 1
0,0710 101
0,0882 H
diterima Berdistribusi
normal 2. Eksperimen 2
0,0833 103
0,0873 H
diterima Berdistribusi
normal 3. Kemampuan awal
tinggi 0,0822
59 0,1153
H diterima
Berdistribusi normal
4. Kemampuan awal sedang
0,0909 90
0,0944 H
diterima Berdistribusi
normal 5. Kemampuan awal
rendah 0,0975
55 0,1195
H diterima
Berdistribusi normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21. Dari hasil analisis uji normalitas hasil belajar matematika di atas, tampak bahwa nilai L
obs
untuk kelompok eksperimen 1 kurang dari L
0,05;101
, L
obs
untuk kelompok eksperimen 2 kurang dari L
0,05;103,
L
obs
untuk kelompok kemampuan awal tinggi kurang dari L
0,05;59,
L
obs
untuk kelompok kemampuan awal sedang kurang dari L
0,05;90,
dan L
obs
untuk kelompok kemampuan awal rendah kurang dari L
0,05;55,
berarti pada tingkat signifikansi a
= 0,05 menunjukkan data kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2, kelompok kemampuan awal tinggi, kelompok kemampuan awal sedang dan kelompok
kemampuan awal rendah berasal dari populasi berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Variansi Data Hasil Belajar Matematika