Hipotesis. Taraf signifikansi : a = 0,05 Statistik uji Daerah kritis Hipotesis Taraf signifikansi; a = 0,05 Statistik uji Daerah kritis Keputusan uji Uji Hipotesis Penelitian

commit to user 48

E. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors. Prosedur ujinya adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis.

H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2. Taraf signifikansi : a = 0,05

3. Statistik uji

L = Maks i i z S z F - dengan z i = i X X s - = s = standar deviasi F z i = P Z ≤ z i ; Z ~ N0,1 Sz i = proporsi cacah Z ≤ z i terhadap seluruh z i

4. Daerah kritis

DK= { L │L L a;n } dengan n adalah ukuran sampel

5. Keputusan uji.

H diterima jika harga statistik uji L jatuh di luar daerah kritis. Budiyono, 2009:168 commit to user 49

b. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah k sampel mempunyai variansi yang sama. Untuk menguji homogenitas ini digunakan uji Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat sebagai berikut:

1. Hipotesis

H : 2 2 2 1 2 ... k s s s = = = H 1 : terdapat 2 2 j i s s ¹ , i ≠ j, dengan i, j = 1, 2, …, k

2. Taraf signifikansi; a = 0,05

3. Statistik uji

2 2 j 2, 303 log f log j f RKG s c c = - å dengan 2 2 1 ~ k c c - k = banyaknya sampel f = derajat kebebasan untuk RKG = N – k f j = derajat kebebasan untuk s j 2 = n j – 1 dengan j = 1, 2 ,…, k N = banyaknya seluruh nilai ukuran j n = banyaknya nilai ukuran sampel ke – j c = ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - å - + f 1 f 1 1 3 1 1 j k RKG = rataan kuadrat galat = j j SS f å å SS j = 2 2 2 1 j j j j j x x n s n = - = - å å

4. Daerah kritis

DK { } 1 ; 2 2 2 - = k a c c c untuk beberapa a dan k – 1 nilai 2 1 ; - k a c dapat dilihat pada tabel nilai Chi Kuadrat dengan derajat kebebasan k – 1. commit to user 50 Gambar 3.1. Grafik Distribusi Chi Kuadrat

5. Keputusan uji

H diterima jika harga statistik uji jatuh di luar daerah kritis Budiyono 2009: 174

2. Uji Keseimbangan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok dalam keadaan seimbang atau tidak sebelum kedua kelompok tersebut mendapat perlakuan, sebelumnya perlu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, untuk uji keseimbangan, statistik uji yang digunakan adalah uji-t.

a. Hipotesis

H o : m 1 = m 2 kedua kelompok dari dua populasi yang berkemampuan awal sama H 1 : m 1 ≠ m 2 kedua kelompok tidak berasal dari dua populasi yang berkemampuan awal sama

b. Taraf Signifikansi : a = 0,05

c. Statistik Uji

1 2 1 2 1 2 ~ 2, 1 1 p X X t t n n s n n - = + - + dengan: 1 X = rata-rata nilai tes kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen 1. 2 X = rata- rata nilai tes kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen 2. ; 1 2 k a c - commit to user 51 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 p n s n s s n n - + - = + - dengan: 1 s = simpangan baku kelompok eksperimen 1 2 s = simpangan baku kelompok eksperimen 2 1 n = banyaknya siswa kelompok eksperimen 1 2 n = banyaknya siswa kelompok eksperimen 2

d. Daerah kritis

DK 1 2 1 2 ; 2 ; 2 2 2 atau n n n n t t t t t a a + - + - ì ü ï ï = - í ý ï ï î þ - Gambar 3.2. Grafik Distribusi Student’s-t

e. Keputusan uji

H diterima jika harga statistik uji t jatuh di luar daerah kritis. Budiyono 2009: 151

3. Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi dua jalan 2 × 3 dengan sel tak sama. Model untuk data populasi pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah sebagai berikut : ijk ij j i ijk e ab b a + + + + = µ X dengan : 1 2 ; 2 2 n n t a + - 1 2 ; 2 2 n n t a + - commit to user 52 X ijk = data nilai amatan ke-k pada baris ke- i dan kolom ke- j m = rerata dari seluruh data amatan rerata besar, grand mean a i = m m - · i = efek baris ke- i pada variabel terikat b j = m m - · j = efek kolom ke- j pada variabel terikat ab ij = j i ij b a m m + + - = interaksi baris ke- i dan kolom ke- j pada variabel terikat e ijk = deviasi data amatan X ijk terhadap rataan populasinya ij m yang berdistribusi normal dengan rataan 0 dan variansi 2 e s . i = 1, 2 dengan 1 = penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 2 = penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT j = 1, 2, 3 dengan 1 = kemampuan awal tinggi 2 = kemampuan awal sedang 3 = kemampuan awal rendah a. Hipotesis i H 0A : i a = 0 untuk setiap i = 1, 2 H 1A : paling sedikit ada satu i a yang tidak nol ii H 0B : i b = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3 H 1B : paling sedikit ada satu i b yang tidak nol iii H 0AB : ab ij = 0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3 H 1AB : paling sedikit ada satu ab ij yang tidak nol commit to user 53 Kalimat yang ekuivalen dengan ketiga pasang hipotesis di atas adalah: H 0A : tidak ada perbedaan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan model pembelajaraan kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar matematika. H 1A : ada perbedaan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan model pembelajaraan kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar matematika. H 0B : tidak ada perbedaan antara kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika. H 1B : ada perbedaan antara kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika. H 0AB : tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika. H 1AB : ada interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika. b. Komputasi 1. Notasi dan Tata Letak Data Tabel 3. 5. Notasi dan Tata Letak Data pada Anava Model pembelajaran Kemampuan awal b 1 b 2 b 3 a 1 n 11 11 X å 11 X 2 11 X å C 11 SS 11 n 12 12 X å 12 X 2 12 X å C 12 SS 12 n 13 13 X å 13 X 2 13 X å C 13 SS 13 a 2 n 21 21 X å 21 X 2 21 X å C 21 SS 21 n 22 22 X å 22 X 2 22 X å C 22 SS 22 n 23 23 X å 23 X 2 23 X å C 23 SS 23 commit to user 54 Tabel 3. 6. Rataan dan Jumlah Rataan Faktor a Faktor b Total b 1 b 2 b 3 a 1 11 AB 12 AB 13 AB A 1 a 2 21 AB 22 AB 23 AB A 2 Total B 1 B 2 B 3 G Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi – notasi sebagai berikut: n ij = banyaknya data amatan pada sel ij h n = rerata harmonik frekuensi seluruh sel = å ij ij n pq 1 N = å ij ij n = banyaknya seluruh data amatan SS ij = 2 2 ijk k ijk k ijk n X X æ ö ç ÷ è ø = - å å = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij C = ijk k ijk n X 2 ÷ ø ö ç è æ å ij AB = ij X = rerata pada sel ij A i = å j ij AB = jumlah rerata pada baris ke i B j = ij i AB = = å jumlah rerata pada kolom ke j G = = å j i ij AB , jumlah rerata semua sel 2. Komponen jumlah kuadrat Untuk lebih memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran 1, 2, 3, 4, dan 5 sebagai berikut: commit to user 55 pq G 1 2 = å = j 2 j p B 4 å = ij ij SS 2 å = ij ij AB 2 5 å = i i q A 2 3 3. Jumlah Kuadrat JK { } 1 3 n JKA - = h { } 1 4 n JKB - = h { } 4 3 5 1 n JKAB - - + = h 2 JKG = JKT JKA JKB JKAB JKG = + + + 4. Derajat kebebasan dk dkA = p – 1 dkB = q – 1 dkAB = p – 1q – 1 dkG = N – pq dkT = N – 1 5. Rataan Kuadrat RK JKA RKA dkA = dkB JKB RKB = dkAB JKAB RKAB = dkG JKG RKG = b. Statistik uji Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah: 1. Untuk H 0A adalah RKG RKA F = a yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq commit to user 56 2. Untuk H 0B adalah RKG RKB F = b yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq 3. Untuk H 0AB adalah RKG RKAB F = ab yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 q – 1 dan N – pq c. Daerah kritis Untuk masing – masing nilai F di atas daerah kritisnya adalah : 1. Daerah kritis untuk F a adalah { } pq - N 1, - p ; a a F F F DK a = 2. Daerah kritis untuk F b adalah { } F F F DK pq - N 1, - q ; b b a = 3. Daerah kritis untuk F ab adalah { } F F F DK pq - N 1, - 1q - p ; ab ab a = d. Keputusan uji H ditolak apabila F obs Î DK e. Rangkuman analisis variansi Tabel 3. 7. Rangkuman Analisis Variansi Sumber JK dk RK F obs F a Baris A JKA p – 1 RKA F a F Kolom B JKB q – 1 RKB F b F InteraksiAB JKAB p –1q -1 RKAB F ab F Galat G JKG N - pq RKG - - Total JKT N – 1 - - - Keterangan: F adalah nilai F yang diperoleh dari tabel Budiyono, 2009: 231

4. Uji Komparasi Ganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhad

0 2 19

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI TINGKAT INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP DI KAB

0 0 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN ROUNDTABLE

0 1 10