commit to user 45
ahli MGMP matematika kabupaten Wonogiri dan para guru senior. Jika penilaian oleh Ketua MGMP matematika dan para guru senior menyatakan butir-butir soal
tes telah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur, maka tes tersebut dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini tes hasil belajar yang peneliti gunakan adalah tes objektif dengan setiap jawaban benar diberi skor 1, dan setiap jawaban salah diberi skor 0
sehingga untuk menghitung tingkat reliabilitas tes ini digunakan rumus Kuder Richardson KR-20 yaitu:
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
S -
÷ ø
ö ç
è æ
- =
2 i
2 11
p 1
t i
t
s q
s n
n r
dengan :
11
r = indeks reliabilitas instrumen n = banyaknya butir instrumen
2 t
s
= variansi total
i
p = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i
i
q = 1 –
i
p Soal dikatakan reliabel jika
11
r 0,70. Budiyono 2003: 69
Kriteria reliabilitas dalam penelitian ini adalah
11
r 0,70.
c. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tingkat kesukaran butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan melihat indeks kesukaran itembutir soal yang diperoleh dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Du Bois dalam Sudijono yaitu:
commit to user 46
N N
P
p
= dengan :
P
= proporsi = difficulty index = angka indeks kesukaran item
p
N
= Banyaknya peserta tes yang dapat menjawab benar pada butir soal yang bersangkutan
N
= Banyaknya peserta testestee Anas Sudijono, 2007:372
Sedangkan cara memberikan penafsiran interpretasi terhadap angka indeks kesukaran item, dikemukakan oleh Thorndike dan Hagen dalam bukunya yang berjudul
Measurement and Evaluation in Psychology and Education dalam Sudijono 2007:372. Pendapat tersebut disajikan pada Tabel 3.3. berikut:
Tabel 3. 3. Interpretasi Indeks Kesukaran Soal
P
Besarnya
P
Interpretasi Kurang dari 0,30
0,30-0,70 Lebih dari 0,70
Sukar Cukup
Mudah Nilai
P
yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0,30 £
P
£ 0,70.
d. Daya Pembeda Butir Soal
Untuk mengetahui daya pembeda dari tiap butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung besar kecilnya angka indeks diskriminanpembeda butir soal,
yaitu dengan menggunakan rumus:
B A
P P
D -
= dengan :
D
= Angka indeks diskriminasi item Discriminatory Power
A
P = Proporsi peserta testestee kelompok atas yang dapat menjawab benar item yang dimaksud.
commit to user 47
Dalam hal ini kelompok atas adalah 27 dari testee rangking atas. Cara mencari
A
P dengan rumus :
A A
A
B P
J =
di mana :
A
B = Banyaknya peserta testestee kelompok atas yang menjawab benar pada butir soal yang dimaksud.
A
J = Jumlah testee kelompok atas
B
P = Proporsi peserta testestee kelompok bawah yang dapat menjawab benar item yang dimaksud.
Dalam hal ini kelompok bawah adalah 27 dari testee rangking bawah. Cara mencari
B
P dengan rumus :
B B
B
B P
J =
dengan :
B
B = Banyaknya peserta testestee kelompok bawah yang menjawab benar pada butir soal yang dimaksud.
B
J = Jumlah testee kelompok bawah Anas Sudijono 2007:389-390
Klasifikasi yang menjadi dasar angka indeks diskriminasi item ditunjukkan pada Tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3. 4. Interpretasi Daya Beda Soal
D
Besarnya
D
Klasifikasi Negatif
0,00 – 0,20 0,21 – 0,40
0,41 – 0,70 0,71 – 1,00
Jelek Sekali JS Jelek J
Cukup C Baik B
Baik Sekali BS Nilai
D
yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0,21 £
D
£ 0,70, dimana nilai
D
tersebut mempunyai kriteria cukup atau baik untuk membedakan kemampuan kelompok atas dan kelompok bawah.
commit to user 48
E. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis