Deskripsi Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

mean teoritik maka dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki kecenderungan orientasi kepatuhan dan percakapan yang rendah. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya menggunakan analisis Univariate yaitu analisis yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan dari masing-masing variabel, baik variabel bebas dan variabel terikat dan karakteristik responden.

2. Frekuensi Data Kategori a. Distribusi Frekuensi Pola Komunikasi

Karakeristik subjek berdasarkan pola komunikasi dalam keluarga dikelompokan menjadi dua bagian yaitu Orientasi Percakapan dan Orientasi kepatuhan. Hasil kelompok pola komunikasi ditampilkan pada tabel 9. Tabel 10 Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Pola Komunikasi Keluarga No. Pola Komunikasi Subjek Total Tinggi Rendah F f

1 Orientasi Percakapan

200 80,3 49 19,7 249

2 Orientasi Kepatuhan

208 83,5 41 16,6 249 Dari skala yang telah diisi oleh 249 subjek, hasil tersebut kemudian dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu orientasi percakapan dan orientasi kepatuhan yang masing-masing memiliki skor tinggi dan rendah. Hal tersebut dapat diketahui melalui mean teoritik dari masing-masing pola komunikasi orientasi kepatuhan dan orientasi percakapan. Pada tabel orientasi percakapan didapatkan hasil yaitu, 200 subjek memiliki orientasi percakapan yang tinggi sedangkan 49 subjek memiliki orientasi percakapan yang rendah dalam keluarga. Kemudian pada tabel orientasi kepatuhan didapatkan hasil yaitu, 208 subjek memiliki orientasi kepatuhan yang tinggi sedangkan 41 subjek memiliki orientasi kepatuhan yang rendah dalam keluarga

b. Distribusi Frekuensi Tipe Komunikasi

Pada penelitian ini peneliti melakukan kategorisasi skor dari skala orientasi percakapan dan orientasi kepatuhan menjadi dua kategorisasi yaitu skor rendah dan skor tinggi yang nantinya akan menjadi empat tipe pola komunikasi keluarga. Pengkategorian rendah dan tingginya skor orientasi kepatuhan dan percakapan menggunakan standarisasi dari mean teoritik masing-masing variabel. Mean teoritik orientasi percakapan sebesar 50. Jadi subjek yang memiliki skor total 50 akan di kategorikan memiliki skor orientasi percakapan yang rendah, sebaliknya bila subjek memiliki skor total 50 akan di kategorikan memiliki skor orientasi percakapan yang tinggi. Begitu pula dengan orientasi kepatuhan, mean teoritik orientasi kepatuhan sebesar 60. Subjek yang memiliki skor total 60 akan di kategorikan memiliki skor orientasi kepatuhan yang rendah, sebaliknya subjek yang memiliki skor 60 akan di kategorikan memiliki skor orientasi kepatuhan yang tinggi.