Hasil Tryout a. Seleksi Item Untuk Skala Orientasi Kepatuhan dan Percakapan

orientasi prososial, orientasi individualis dan orientasi kompetitif, sehingga try out pada skala SVO berfungsi untuk melihat klasifikasi subjek. Subjek masuk dalam klasifikasi orientasi prososial apabila subjek memilih pilihan jawaban dimana pendapatan antara dirinya dan orang lain sama rata. Subjek masuk dalam klasifikasi orientasi individualis apabila subjek memilih pilihan jawaban yaitu pendapatan yang lebih besar untuk dirinya dibandingkan orang lain dengan selisih yang tidak begitu besar, terahkir subjek masuk dalam klasifikasi orientasi kompetitif apabila subjek memilih pilihan jawaban yaitu pendapatan yang lebih besar untuk dirinya dan orang lain namun dengan selisih yang besar. Skala SVO terdiri dari 9 item dan setiap item terdiri dari 3 pilihan jawaban yang mewakili klasifikasi dalam SVO. Skoring pada SVO yaitu subjek dapat dikatakan masuk dalam salah satu klasifikasi SVO apabila subjek memilih 6 atau lebih pilihan jawaban yang konsisten sesuai dengan salah satu kategori klasifikasi yang ada pada SVO. Apabila subjek memilih kurang dari 6 jawaban yang merupakan salah satu klasifikasi pada skala SVO maka subjek dikatakan gugur. Dari hasil tryout tersebut peneliti menggunakan skala SVO karena terbukti dapat mengklasifikasikan subjek ke dalam tiga kategori dengan jumlah subjek yang gugur rendah. Dari Try-out yang dilakukan kepada 100 subjek maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4 Hasil tryout skala SVO No. Gender SVO Total Prososial individual kompetitif gugur 1 Laki-laki 11 9 5 13 38 2 Perempuan 15 22 9 16 62 Total 26 31 14 29 100 Dari 100 subjek terdapat 26 yang masuk dalam kategori prososial, 31 masuk dalam kategori individual dan 14 masuk dalam kategori kompetitif. Sebanyak 29 subjek gugur karena tidak memenuhi syarat masuk dalam salah satu kategori SVO

3. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur Kountur, 2003. Koefisiensi reliabilitas berada dalam rentang angka antara 0-1,00 yang berarti semakin mendekati angka 1,00 maka alat pengukuran tersebut semakin reliabel Azwar, 2012. a. Skala Pola Komunikasi Keluarga Skala dimensi pola komunikasi keluarga diuji dengan menggunakan teknik Alpa Cronbach diperoleh hasil α orientasi percakapan = 0,911 setelah mengalami seleksi item dan nilai α orientasi kepatuhan = 0,801 setelah mengalami seleksi item, namun dikarenakan banyak item yang gugur pada skala orientasi kepatuhan maka peneliti melakukan tryout ulang pada skala orientasi kepatuhan dan diperoleh hasil α = 0.908 setelah dilakukan try out ulang dan seleksi aitem. b. Skala SVO Reliabilitas yang digunakan dalam skala SVO adalah menggunakan test-retest. Hal itu dilakukan dengan cara mencobakan instrumen kepada responden yang sama namun dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisiensi korelasi antara percobaan pertama dengan percobaan kedua. Bila koefisiensi korelasi positif dan signifikan maka instrument tersebut sudah dinyatakan reliabel. Pengujian dengan model test-retest biasa disebut stability Sugiyono, 2011. Penelitian sebelumnya menunjukan reliabilitas yang digunakan pada skala SVO menggunakan test-retest dan terbukti reliabel untuk jangka waktu yang cukup lama Eisenberg et.al dalam Cremer, 2001. Penelitian skala SVO yang dilakukan dalam rentang waktu dua bulan menggunakan metode test-retest memiliki koefisien stabilitas sebesar 0.81 Lange, 1989 dalam Bekeers, 2004. Penelitian yang dilakukan Lange 1998, dalam Bekkers setelah periode enam bulan dari test SVO pertama kali diberikan, menemukan bahwa 75 dari responden memiliki kestabilan pada hasil SVO. Kecenderungan seseorang masuk dalam kriteria orientasi prososial, individualis dan kompetitif dapat bervariasi pada budaya yang berbeda. Namun, perbedaan budaya pada pengukuran SVO telah terbukti stabil pada beberapa budaya yang berbeda Garling, 2008.

G. Metode Analisis data 1. Uji Asumsi

Uji Asumsi adalah pesyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis data. Uji asumsi yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu menggunakan uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya data yang diperoleh. Data dintayakan terdistribusi normal apabila nilai signifikansi lebih besar 0,05. Sebaliknya apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka sebaran data tersebut tidak terdistribusi normal Santoso, 2010. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan tehnik One Sample Kolmogorov-Smirnov.

2. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 for Windows dengan tingkat signifikansi p 0,05 dan taraf kepercayaan sebesar 95. Jika nilai sig p 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak. Sebaliknya, jika nilai sig p0,05 maka hipotesis penelitian diterima Santoso, 2014