Dampak Komunikasi Keluarga Komunikasi Keluarga 1. Pengertian komunikasi

ini berdampak pada pemikiran remaja yang tidak hanya dibatasi oleh cara berpikir pada saat ini namun juga pada saat mendatang. Dengan mencapai tahap operasional formal, remaja dapat berpikir fleksibel dan kompleks. Selain itu remaja juga dapat menciptakan situasi yang bersifat fantasi dan membuat hipotesis sehingga mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya. Papalia, 2009; Santrock, 2007, Berk, 2012. Dalam tahap ini remaja sudah mampu berpikir logis. Remaja mulai memiliki pola berpikir sebagai peneliti sehingga mempunyai perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa mendatang Santrock, 2007. Namun, kecenderungan cara berpikir egosentris masih terjadi pada masa remaja. Selain itu meningkatnya kesadaran diri remaja yaitu tumbuhnya suatu pandangan bahwa mereka penting, unik dan istimewa sehingga menjadi fokus dan keperdulian orang lain Berk, 2012; Santrock, 2007

c. Perkembangan Sosial dan Emosi

Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok sebaya dibandingkan dengan orangtua Berk, 2012. Peran teman sebaya sangat besar bagi perkembangan sosial remaja karena merupakan sumber informasi utama dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup Papalia, 2009. Hal tersebut didukung oleh Santrock 2007 yang menyatakan bahwa remaja memiliki kebutuhan yang tinggi untuk diterima oleh teman sebaya. William dalam Jahja 2011 menyatakan salah satu tugas perkembangan remaja ialah perlu mengembangkan ketrampilan komunikasi dan bergaul dengan teman sebaya. Selain itu, pada masa remaja tumbuh otomoni diri yang apabila tidak dipenuhi akan terjadi konflik antara orangtua dan remaja. Hal tersebut dapat berkurang apabila tercipta adanya saling toleransi, negosiasi serta keseimbangan otoritas antara orangtua dan remaja Laursen et.al, 1998 dalam Papalia, 2009 Perilaku prososial berkembang seiring bertambahnya usia, bahkan di antara anak-anak sampai remaja terdapat peningkatan bertahap dalam perilaku prososial, termasuk kerja sama dan kesetaraan Lange.et.al 1997. Selama masa remaja, kerjasama dan hubungan timbal balik mengalami peningkatan yang mencerminkan semakin baiknya ketrampilan dalam memelihara hubungan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan keinginan orang lain Berk, 2012. Hal tersebut sesuai dengan tugas perkembangan yang dikemukakan oleh Hurlock 1991 yaitu remaja diharapkan dapat mencapai perilaku sosial sesuai dengan tuntunan sosial yang ada di lingkungannya. Menurut Kohlberg, remaja di tahap penalaran moral yang lebih tinggi kerap kali melakukan tindakan prososial dengan membantu, berbagi dan membela korban ketidakadilan Carlo dkk, 1996; Comunian Gielen, 2006, dalam Berk, 2009. Nilai-nilai moral ini salah satunya adalah dorongan untuk menolong dan berbuat baik bagi orang lain Jahja, 2011. Menurut aspek yang telah dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa remaja mengalami perkembangan baik secara fisik, kognitif maupun sosial dan emosi. Setiap aspek yang terjadi pada remaja dapat memberikan dampak dan pengaruh langsung terhadap remaja. Perkembangan fisik perkaitan dengan perubahan biologis, perkembangan kognitif berkaitan dengan perkembangan pemikiran dan perkembangan sosial dan emosi yang berkaitan dengan hubungan sosial remaja dengan tingkat yang lebih luas.

D. Hubungan Antara Pola Komunikasi keluarga dengan perilaku Prososial pada remaja

Keluarga adalah suatu kelompok kecil yang terstruktur dalam pertalian keluarga dan memiliki fungsi utama berupa sosialisasi pemeliharaan terhadap generasi baru yang disertai dengan dukungan emosi Reiss dalam Lestari, 2013. Selanjutnya, keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan lingkungannya Gerungan, 2009. Remaja merupakan salah satu bagian dari keluarga yang mengalami masa transisi dari anak-anak menuju dewasa Papalia, 2009. Sebagian besar remaja menghabiskan waktu untuk saling berinteraksi dengan dunia yang lebih luas di luar lingkungan keluarga Berk, 2012. Namun, keterikatan dengan orangtua selama masa remaja dapat berfungsi adaptif dan menjadi landasan kokoh bagi perkembangan remaja Desmita, 2009. Hal ini diperkuat oleh pendapat Steinberg and Silk dalam Laura, 2007 yang mengungkapkan