= 2468
, 339581
114420
= 0,3369 r
hitung
dengan bantuan program SPSS 13 = 0,337 4
Menguji koefisien korelasi dengan menggunakan uji t yaitu dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
. t
hitung
= r
2
1 2
r n
− −
= 0,377
2
377 ,
1 2
200 −
−
= 5,03663 t
tabel
dengan taraf signifikan α = 0,05 dan db = 200-2 t
tabel
= 1,6526 5
Kesimpulan Dari perhitungan di atas terlihat bahwa t
hitung
= 5,036 t
tabel
= 1,6526, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti bahwa aspek sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa menjadi guru.
C. Pembahasan
1. Pengaruh prestasi PPL nilai dari guru pamong terhadap minat
mahasiswa menjadi guru
Berdasarkan hasil analisa data dengan persamaan regresi linier
sederhana didapat persamaan Y = 12,900 + 1,598 X
1
. Dari persamaan tersebut dapat diartikan jika terjadi kenaikan 1 nilai PPL, maka minat
mahasiswa menjadi guru akan mengalami peningkatan sebesar 1,598, sedangkan konstanta sebesar 12,900 menunjukkan besarnya minat
mahasiswa menjadi guru yang dipengaruhi oleh faktor diluar faktor prestasi PPL.
Adapun untuk mengetahui apakah koefisien tersebut mempunyai pengaruh signifikan atau tidak perlu dilakukan pengujian signifikansi
terlebih dahulu dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
pada taraf signifikan 5 dan db = n-2. dari hasil analisa data ditemukan bahwa nilai
t
hitung
sebesar 4,207 t
tabel
1,6526. Berarti koefisien korelasi tersebut signifikan yang berarti nilai PPL nilai dari guru pamong berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa menjadi guru. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Prestasi PPL nilai dari
guru pamong terhadap minat mahasiswa menjadi guru dapat dilihat dari nilai determinan r
2
= 0,286
2
, yaitu sebesar 0,082 hal tersebut berarti 8,2 minat mahasiswa menjadi guru dipengaruhi oleh PPL nilai dari guru
pamong sedangkan 91,8 minat mahasiswa menjadi guru dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan deskripsi data jumlah mahasiswa yang berminat menjadi guru berdasarkan faktor PPL nilai dari guru pamong kategori
sangat tinggi dengan skor antara 8,0-10 sebanyak 105 mahasiswa, mahasiswa yang berminat menjadi guru berdasarkan faktor PPL nilai dari
guru pamong kategori tinggi dengan skor antara 7,00-7,99 sebanyak 91 mahasiswa, mahasiswa yang berminat menjadi guru berdasarkan faktor
PPL nilai dari guru pamong kategori cukup dengan skor antara 6,00-6,99 sebanyak 4 mahasiswa.
Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa sebagian besar responden dari yang memandang faktor prestasi PPL nilai dari guru pamong untuk
menjadi guru dalam kategori tinggi. Dengan demikian ada dugaan bahwa prestasi PPL nilai dari guru pamong berpengaruh terhadap minat menjadi
guru. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa faktor nilai PPL
nilai dari guru pamong berpengaruh terhadap minat mahasiswa FKIP dalam pemilihan profesi sebagai guru. Pengalaman yang mereka peroleh
selama praktek PPL disekolah ternyata semakin meningkatkan kemampuan keguruan mereka. Dengan kemampuan keguruan yang
dipelajari praktikan benar-benar memperoleh pengalaman sebagai bekal untuk menjadi guru.
PPL merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan minat mahasiswa menjadi guru. Dengan pengalaman mengajar langsung di
sekolah mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapat selama kuliah. Selama di sekolah mahasiswa didampingi oleh guru pamong, sehingga
mahasiswa selama melakukan praktik dibawah pendampingan guru. Dengan didampingi guru diharapkan mahasiswa dapat berlatih secara
optimal. Sehingga tujuan PPL dapat tercapai dengan maksimal juga. Untuk menilai tingkat kemampuan mahasiswa selama praktik guru
pamong menilai dari hasil observasi, kemampuan mengajar, kemampuan
mendiagnosis kesulitan belajar, dan penampilan personal dan sosial. Dari hasil penelitian menunjukkan prestasi mahasiswa selama praktik sebagian
besar berkategori sangat tinggi dan tinggi. Hal ini berarti praktikan memiliki kemampuan dasar sebagai calon guru pada tingkat yang sangat
tinggisangat baik dan tinggibaik. Dengan kemampuan yang sudah dimiliki mahasiswa selama PPL
mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru, karena mereka memiliki keyakinan sudah memiliki bekal untuk menjadi seorang guru
yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan tuntutan jaman, bahwa membangun pendidikan harus dimulai dengan pengadaan guru yang
berkualitas, serta tersedianya sarana dan fasilitas belajar www.writingsdy.wordpress.com.
Hal ini dipertegas oleh Bunga Ciptaning Kamaswari www.biftunj090e.blogspot.com
bahwa terdapat hubungan positif antara hasil belajar PPL dengan minat mahasiswa memilih profesi guru. Peranan
guru sangat menentukan dalam pemecahan masalah pendidikan dan salah satu faktor penentu dalam proses belajar mengajar , bahkan hasil dari suatu
proses pendidikan tergantung dari kemampuan tenaga-tenaga kependidikan atau guru yang menanganinya. Oleh karena itu, peningkatan
mutu pendidikan seharusnya dimulai dari peningkatan mutu tenaga kependidikan itu sendiri.
2. Pengaruh aspek sosial terhadap minat mahasiswa menjadi guru