71 f = Frekeunsi kelas median
c. Modus Mo Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang di
dasarkan atas nilai yang sedang populer yang sedang menjadi mode atau nilai yang sering muncul Sugiyono, 2010: 47. Modus yang
disingkat Mo dihitung dengan rumus sebagai berikut: Sugiyono, 2010: 52.
Keterangan: Mo = Modus
b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = Panjang kelas interval
b1 = Frekuensi kelas Mo dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.
b2 = Frekuensi kelas Mo dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya
2. Uji Prasyarat Analisis
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan dilakukan uji-t. Sebelum data dilakukan pengujian lebih lanjut
maka perlu dilakukan uji prasyarat analisis untuk uji-t tersebut, yaitu:
72 a. Uji Normalitas
Sebelum data yang diperoleh dari lapangan dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas
digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada data pretest dan postest.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus untuk Chi-
kuadrat, yaitu: Sugiyono, 2010: 81
X
h 2
= Chi-kuadrat = Frekuensi yang diobservasi
= Frekuensi yang diharapkan Dengan membandingkan x²
hitung
dengan x²
tabel
untuk taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan dk = k-1, maka dapat
dirumuskan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika x²
hitung
≥ x²
tabel
, artinya distribusi data tidak normal. Jika x²
hitung
≤ x²
tabel
, artinya data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas dengan uji-F. Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui keseimbangan varians nilai posttest kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Uji homogenitas merupakan persyaratan utama untuk melakukan uji komparasi. Jadi jika datanya homogen bisa
73 dilakukan uji perbandinganuji komparasi. Rumus yang digunakan
adalah: Riduwan, 2012: 120
Keterangan: S²
І = Kelas yang mempunyai varians besar S²
Ї = Kelas yang mempunyai varians kecil Dengan membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel,
dengan ketentuan dk pembilang untuk varians terbesar = n - 1, dk penyebut
untuk varians terkecil = n - 1 dan taraf signifikansi 5. Maka dapat dirumuskan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika F
hitung
≥ F
tabel
, berarti tidak homogen. Jika F
hitung
≤ F
tabel
, berarti homogen.
3. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, digunakan
pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen. Analisis data dengan uji-t digunakan untuk menguji hipotesis:
H : Tidak terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa yang diberi
perlakuan strategi pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang diberi perlakuan strategi pembelajaran konvensional pada mata pelajaran
membaca gambar teknik. H
a
: Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diberi perlakuan strategi pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang diberi perlakuan strategi
74 pembelajaran konvensional pada mata pelajaran membaca gambar
teknik. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
adalah Polled Varians, sebagai berikut: Sugiyono, 2010: 138 ̅
̅ √
Keterangan:
̅
= Rata-rata kelas eksperimen
̅
= Rata-rata kelas kontrol = Varians kelas eksperimen
= Varians kelas kontrol n
1
= Jml sampel kelas eksperimen n
2
= Jml sampel kelas kontrol Menurut Sugiyono 2010: 139, untuk memilih rumus uji t di atas
maka ada beberapa kriteria, yaitu: a. Jika n
1
= n
2
dan S
1 2
= S
2 2
, maka dapat digunakan rumus separated varians maupun polled varians, t
tabel
dengan dk = n
1
+ n
2
– 2. b. Jika n
1
≠ n
2
dan S
1 2
= S
2 2
, maka dapat digunakan rumus polled varians, t
tabel
dengan dk = n
1
+ n
2
– 2. c. Jika n
1
= n
2
dan S
1 2
≠ S
2 2
, maka dapat digunakan rumus separated varians maupun polled varians, untuk mencari t
tabel
digunakan dengan dk = n
1
– 1 atau dk = n
2
– 1, bukan dk = n
1
+ n
2
– 2. d. Jika n
1
≠ n
2
dan S
1 2
≠ S
2 2
, maka dapat digunakan rumus separated varians, untuk mencari harga t sebagai pengganti t
tabel
dihitung dari selisih harga t
tabel
dengan dk = n
1
– 1 dan dk = n
2
– 1, dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.