Macam-macam Pemberian Ukuran. KESIMPULAN DAN SARAN

2 Toleransi Khusus Toleransi khusus merupakan suatu toleransi yang nilainya di luar toleransi umum dan suaian. Nilai toleransinya lebih kecil daripada nilai toleransi umum, namun lebih besar daripada nilai toleransi suaian. c. Toleransi suaian Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan. Ada tiga macam suaian pada elemen mesin, yakni: 1 Suaian longgar clearance fit 2 Suaian sesak interference fit 3 Suaian pas transition fit 2. Toleransi Geometrik Toleransi geometrik adalah toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk, posisi tempat, dan penyimpangan putar terhadap suatu elemen geometris. Toleransi geometrik pada dasarnya memberikan kesempatan untuk memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran. Pemakaian toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila memang perlu untuk meyakinkan ketepatan komponen menurut fungsinya. Sebuah toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah di mana elemen tersebut harus berada. Maka, sesuai dengan sifat dari daerah yang akan diberi toleransi dan cara memberi ukuran, daerah toleransi dikelompokkan menjadi berikut. a. Luas dalam lingkaran selanjutnya dilambangkan dengan 1 b. Luas antara dua lingkaran sepusat selanjutnya dilambangkan dengan 2 c. Luas antara dua garis yang berjarak sama, atau dua garis lurus sejajar selanjutnya dilambangkan dengan 3 d. Ruang dalam bola selanjutnya dilambangkan dengan 4 e. Ruang dalam silinder selanjutnya dilambangkan dengan 5 f. Ruang antara dua silinder bersumbu sama selanjutnya dilambangkan dengan 6 g. Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau dua bidang sejajar selanjutnya dilambangkan dengan 7 h. Ruang dalam sebuah kubus selanjutnya dilambangkan dengan 8 Berikut ini gambaran mengenai hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan daerah toleransi diberikan dalam suatu tabel. Tabel 3. Toleransi Geometrik. Daerah Toleransi 1 2 3 4 5 6 7 8 Sifat-sifat yang diberi toleransi Simbol Kelurusan • • • • Kedataran • Kebulatan • Kesilindrisan • Profil garis • 3. Konfigurasi kekasaran permukaan Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan bekas pengerjaan tekstur, memegaang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yakni berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan, kelelahan, kerekatan, suaian, dan sebagainya. Nilai kekasaran rata-rata aritmetik R a telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat kekasaran, daari N1 sampai dengan N12. Tabel 4. Konfigurasi kekasaran permukaan. Kekasaran R a µm Tingkat Kekasaran 50 25 N12 N11 12.5 6.3 N10 N9 3.2 1.6 0.8 0.4 N8 N7 N6 N5 0.2 0.1 0.05 N4 N3 N2 0.025 N1

B. Suaian

Dalam pembuatan suku cadang yang dapat bergerak poros dengan bantalannya, ukuran poros harus dibuat sedikit lebih kecil daripada ukuran lubangnya,, sehingga jika dipasang maka pemasangannya dapat dilakukan dengan jalan dipres atau dipaksa, dan suaian ini disebut suaian paksa. 1. Ada 2 batasan umum untuk menentukan suaian: a. Golongan lubang: diameter lubang, lebar alur, lebar slot, dan lain sebagainya. b. Golongan poros: poros, pasak, batang silinder dan sejenisnya. Profil permukaan • Kesejajaran • • • • Ketegaklurusan • • • • Ketirusan • • • Posisi • • • • • • Konsentrisitas dan koaksialitas • • Kesimetrisan • • Putar tunggal • • Putar total • • 2. Macam-macam suaian Dilihat dari perbedaan ukuran diameter luar dan diameter dalam ukuran poros dan lubang maka ada tiga macam suaian sebagai berikut: a. Jika ukuran poros lebih kecil daripada ukuran lubang maka suaiannya disebut suaian longgar. b. Jika ukuran poros dibuat lebih besar daripada ukuran lubang maka suaiannya disebut suaian sesak paksa. c. Jika ukuran poros dan lubang hampir sama antara longgar dan sesak tak tentu maka suaiannya disebut suaian pas. Gambar 44. Sistem Satuan Poros. Gambar 45. Sistem Satuan Lubang.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK PAB I HELVETIA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 30

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DI STUDIO GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN TKBB SMKN 1 SUKABUMI.

1 5 49

Pengaruh Kemampuan Membaca Gambar Teknik Terhadap Hasil Belajar Prakerin Siswa Kelas III Program Keahlian Teknik Permesinan di SMK N 5 Semarang.

0 0 1

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN dengan MODUL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN di SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 0 171

PENGARUH PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 0 175

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 120

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 158

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN GAMBAR KERJA DAN HASIL BELAJAR TEORI TEKNIK PEMESINAN BUBUT DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN TAHUN AJARAN 2015/2016

0 0 15