Perbedaan Pembelajaran Kolaboratif dengan Konvensional

41 pihak yang terkait dalam memberdayakan warga belajar program paket C agar pembelajaran lebih kondusif dan optimal, dengan harapan kiranya model pembelajaran kolaboratif ini juga dapat dimasukkan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran program paket C. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran kolaboratif yang dikembangkan ternyata telah efektif dalam meningkatkan hasil belajar warga belajar program paket C di Sanggar Kegiatan Belajar SKB Kota Gorontalo. 2. Dwi Johartono 2011 penelitian tentang penerapan model pembelajaran kolaboratif untuk meningkatkan kualitas hasil belajar IPA siswa kelas V SD Maarif Jogosari Pandaan Pasuruan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan diterapkannya pembelajaran kolaboratif pada Mata Pelajaran IPA di kelas V hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Adapun penerapan model pembelajaran kolaboratif dilakukan dilakukan melalui tahap-tahap: 1 Menentukan tujuan belajar 2 Membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen berdasarkan hasil pre tes dan jenis kelamin 3 Melakukan diskusi kelompok dan mencatat hasil diskusi tersebut 4 Laporan dikumpulkan kemudian dikoreksi dan dikomentari, selanjutnya dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Respon siswa terhadap pembelajaran kolaboratif sangat baik dimana siswa merasa senang belajar IPA karena berguna bagi kehidupan kelak. Siswa berusaha membeli buku-buku IPA sehingga bisa mempelajari terlebih dahulu di rumah. Siswa menayakan pada guru atau teman jika ada materi yang 42 belum dimengerti dan siswa mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Siswa merasa senang belajar IPA menggunakan model kolaboratif dari pada ceramah karena siswa lebih bersemangat mempelajari materi. Hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran kolaboratif yang tuntas belajar pada siklus I sebesar 61,5 24 siswa dan sebesar 82,05 32 siswa pada siklus II. 3. Nunung Kridaningtyas Putri 2009 penelitian tentang penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode Team Assisted Individualization TAI dalam meningkatkan peran serta siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kolaborif disertai metode Team Assisted Individualization TAI dapat meningkatkan peran serta siswa dan meningkatkan hasil belajar Biologi siswa pada materi pokok “pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktifitas manusia” kelas VII D SMP Negeri 2 Tasikmadu Karanganyar tahun pelajaran 20072008. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan: 1 Angket peran serta siswa di kelas sebesar 5,47 dari siklus I = 71,14 ke siklus II = 76,61. 2 Observasi peran serta siswa di kelas dengan peningkatan sebesar 13,68 dari siklus I = 70,94 ke siklus II = 84,62. 3 Observasi peran serta siswa dalam kegiatan praktikum psikomotorik pada siklus I = 66,86, siklus II = 77,15. 4 Tes hasil belajar Biologi pada tes kemampuan awal 51,5, siklus I = 65,18, siklus II = 76,25 dan tes kemampuan akhir =78,5. 5 Observasi perilaku belajar Biologi siswa di rumah pada siklus I = 76,38, siklus II = 81,57. 6 43 Performance guru pada kemampuan awal = 68,660, siklus I = 78,348 dan siklus II = 83,258. 4. Bangkit Nugraha 2009 penelitian tentang implementasi model pembelajaran kolaboratif ditinjau dari motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar fisika siswa pada sub pokok bahasan dinamika partikel. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1 Ada perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran kolaboratif tipe Study Group dan tipe Team Quis terhadap prestasi belajar fisika siswa pada sub pokok bahasan Dinamika Partikel. Siswa yang diberi model pembelajaran kolaboratif tipe Study Group mendapatkan prestasi belajar fisika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kolaboratif melalui tipe Team Quiz. 2 Ada perbedaan pengaruh motivasi berprestasi siswa tinggi dan motivasi berprestasi siswa rendah terhadap prestasi belajar fisika siswa pada sub pokok bahasan Dinamika Partikel. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi kategori tinggi mendapatkan prestasi belajar fisika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi berprestasi rendah. 3 Tidak ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran kolaboratif dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar fisika siswa. Antara penggunaan model pembelajaran dengan tipe yang berbeda dan motivasi berprestasi siswa memberikan pengaruh sendiri-sendiri terhadap prestasi belajar siswa.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK PAB I HELVETIA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 30

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DI STUDIO GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN TKBB SMKN 1 SUKABUMI.

1 5 49

Pengaruh Kemampuan Membaca Gambar Teknik Terhadap Hasil Belajar Prakerin Siswa Kelas III Program Keahlian Teknik Permesinan di SMK N 5 Semarang.

0 0 1

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN dengan MODUL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN di SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 0 171

PENGARUH PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 0 175

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 120

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 158

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN GAMBAR KERJA DAN HASIL BELAJAR TEORI TEKNIK PEMESINAN BUBUT DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN TAHUN AJARAN 2015/2016

0 0 15